konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor Honda. 2 Faktor Eksternal yang terdiri dari Variabel Kebudayaan, Kelompok Referensi, Keluarga dan Kelas
Sosial terbukti mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda. 3 Faktor Keluarga merupakan faktor yang
paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen.
2.2. Pengertian Perilaku Konsumen
Istilah perilaku konsumen erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran konsep
perilaku konsumen secara terus – menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku konsumen menurut Engel et.al 1994, adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk keputusan yang mendahului atau menyudahi tindakan ini.
Menurut Sciffman dan Kanuk 2000, Ilmu perilaku konsumen telah berkembang sejak pertengahan tahun 1960-an, saat ini, ilmu perilaku konsumen telah
mengalami banyak kemajuan dengan pergeseran aksioma marketing. Aksioma marketing yang semula bertumpu pada marketer sebagai inisiator marketing telah
berubah pada aksioma bahwa marketer harus lebih berorientasi pada perilaku konsumen. Konsumen lebih mempunyai kekuatan dibandingkan dengan produsen
sehingga ilmu perilaku konsumen semakin mengalami perkembangan dengan timbulnya aliran pemikiran marketing tentang: buyer behavior, behavior organization
dan strategic planning.
Universitas Sumatera Utara
Teori perilaku konsumen muncul tanpa memiliki konsep dasar yang secara khusus berasal dari ilmu perilaku konsumen itu sendiri. Namun teori perilaku
konsumen telah mengadopsi teori dari berbagai bidang ilmu yang lain, termasuk: psikologi, ekonomi, geografi, sosiologi dan anthropologi, Mowen 1995. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa studi tentang perilaku konsumen merupakan studi yang sangat kompleks.
The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi
dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka, Peter et.al, 2000, dari definisi tersebut diatas
pertama bahwa perilaku konsumen itu dinamis, yang berarti bahwa seorang konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu, hal kedua dalam definisi
tersebut bahwa perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, ini berarti memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan kognisi dan mereka rasakan pengaruh, apa yang mereka lakukan
perilaku dan serta dimana kejadian di sekitar yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang mereka pikirkan, dirasa dan dilakukan oleh konsumen.
Dan hal ketiga yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah Pertukaran diantara individu, hal ini membuat definisi perilaku tetap konsisten
dengan definisi pemasaran yang juga menekankan pertukaran. Sedangkan menurut Salomon 2002:05, Perilaku konsumen adalah suatu studi yang dalam prosesnya
Universitas Sumatera Utara
melibatkan pemilihan individu atau group, service jasa-jasa, ide, pengalaman- pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat.
Menurut Mowen dan Minor 2002:, Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut : “ Studi tentang unit pembelian buying units dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide – ide. Dari definisi tersebut mengandung sejumlah konsep
penting yakni Pertama; Pertukaran, yang setiap konsumen tidak dapat menghindari dari proses pertukaran dimana setiap sumber daya ditransfer oleh kedua belah pihak.
Kedua ; definisi yang menggunakan istilah unit pembelian buying units, hal ini karena pembelian dilakukan oleh kelompok maupun individu, umumnya pada
pemasaran bisnis dengan bisnis bussiness to bussiness, keputusan pembelian dibuat oleh sekelompok orang dalam pusat pembelian dan bukan oleh individu. Dan
ketiga definisi tersebut juga menyatakan bahwa proses pertukaran melibatkan serangkaian langkah – langkah yang dimulai dengan tahap perolehanakuisisi lalu
ketahap konsumsi dan berakhir dengan tahap disposisi produk atau jasa. Swastha 2000, mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang – barang dan jasa termasuk didalammya proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menyusuli suatu tindakan. Sedang Kotler 2000, mengartikan perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana, individu, kelompok
dan organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman memuaskan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi dan pengertian diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa Perilaku konsumen adalah sebuah proses dan tindakan – tindakan konsumen
didalam memutuskan
pilihan terhadap suatu produk barang atau jasa di pasar akibat dari adanya stimuli atau rangsangan pemasaran.
2.3. Perspektif Riset Perilaku Konsumen