Dari definisi dan pengertian diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa Perilaku konsumen adalah sebuah proses dan tindakan – tindakan konsumen
didalam memutuskan
pilihan terhadap suatu produk barang atau jasa di pasar akibat dari adanya stimuli atau rangsangan pemasaran.
2.3. Perspektif Riset Perilaku Konsumen
Untuk menggeneralisasikan riset perilaku konsumen, menurut Mowen 2002, dilakukan berdasarkan tiga perspektif riset yang bertindak sebagai pedoman
pemikiran dan pengidentifikasian faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku perolehan akuisisi konsumen, ketiga perspektif tersebut adalah : 1. Perspektif
pengambilan keputusan decision making perspective yang menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan serangkaian langkah – langkah tertentu pada
saat melakukan pembelian. Langkah – langkah tersebut termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif , memilih dan evaluasi pascaperolehan ,
sebagai contoh perspektif pengambilan keputusan dalam situasi ini berfokus pada langkah – langkah yang diambil oleh konsumen saat memutuskan produk sepeda
motor mana yang akan dipilih untuk menjadi kenderaannya, yang dalam hal ini peneliti akan mengidentifikasi karakteristik dari konsumen. 2. Perspektif
Pengalaman experiantial perspective, dalam hal ini para konsumen melakukan pembelian tidak dengan proses keputusan rasional semata namun mereka dalam
membeli produk atau jasa tertentu lebih kepada kesenangan, untuk menciptakan fantasi atau karena perasaan emosi saja, perspectif ini menyatakan bahwa pembelian
Universitas Sumatera Utara
akan dilakukan karena dorongan hati dan mencari variasi, dimana pencarian variasi ini terjadi ketika konsumen beralih ke merek yang lain dengan alasan yang
sederhana yakni mereka bosan dengan merek lama dan ingin mencoba produ baru, 3. Perspektif pengaruh perilaku behavioral influence perspective yang
mengasumsikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan
kepada produk, menurut perspektif ini konsumen konsumen tidak hanya mengambil melalui keputusan rasional tetapi juga bergantung pada perasaan didalam
membeli.
2.4. Model Pengorganisasian Perilaku Konsumen