bahwa elastisitas transmisi harga CPO internasional terhadap CPO domestik bersifat elastis. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Hipotesis 1, Ho ditolak dan
H
1
diterima.
5.1.3. Analisis Elastisitas Trasmisi Harga CPO Domestik terhadap Minyak Goreng Domestik
Dari penelitian Afandi 2008 pada Tinjauan Pustaka tentang hasil uji kointegrasi, menyatakan bahwa variabel harga minyak goreng domestik dan
harga CPO domestik tidak saling berkointegrasi menyebabkan kedua variabel ini tidak dapat diregresikan. maka ditambahkan variabel lain yang mempengaruhi
harga minyak goreng domestik. Varaibel tersebut adalah kebijakan pemerintah tentang Pungutan Ekspor PE. Maka didapat persamaan :
Y = 1,296 + 0,655 X1 + 0,64 X2 +
Uji multikolinearitas
Dari Tabel 13, dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas karena semua variabel memiliki nilai VIF yang merupakan koefisien korelasi antar
variabel bebas kurang dari 10 dan memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1.
Tabel 13. Colinearity Statistic
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
CPO Domestik 0,350
2,859 Kebijkan PE
0,350 2,859
Sumber : Diolah dari data skunder Lampiran 10
Universitas Sumatera Utara
Uji Kesesuaian
Dari hasil estimasi Lampiran 10 diperoleh nilai koefisien sebesar 0,970 yang berarti bahwa keseluruhan variabel bebas mampu menjelaskan sekitar 97,0
variasi harga minyak goreng domestik. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 3 diterangkan oleh variabel lain diluar variabel-variabel tersebut.
Dari keseluruhan variabel bebas yaitu harga CPO domestik pada bulan ke t X
1
dan kebijakan Pungutan Ekspor PE atas turunan CPO untuk minyak goreng X
2,
secara serempak menunjukkan pengaruh yang signifikan, yang ditandai dengan F-hitung F-Tabel = 0,05. Yaitu F-hitung sebesar 338,660
F-Tabel 19,4 = 0,05 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
a
Lampiran 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara serempak kedua variabel harga CPO
domestik dan kebijakan Pungutan Ekspor PE atas turunan CPO untuk minyak goreng berpengaruh secara nyata terhadap harga minyak goreng domestik dengan
taraf kepercayaan sebesar 95. Dari persamaan di atas, diperoleh nilai koefisien regresi harga CPO
domestik sebesar 0,655. Pengaruh harga CPO domestik terhadap harga minyak goreng domestik adalah nyata, hal ini dijelaskan oleh nilai t-hitung = 12,281 lebih
besar dari nilai t-Tabel = 2,07 = 0,05. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara harga CPO domestik terhadap harga minyak goreng domestik
dengan nilai signifikansi t-hitung sebesar 0,000 pada taraf kepercayaan 95. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel CPO
domestik adalah 0,655. Koefisien 0,655 1, artinya dengan menjaga variabel lain bernilai tetap, bahwa kenaikan harga CPO domestik sebesar 1 maka akan
meningkatkan harga minyak goreng sebesar 0,655. Hal ini menjelaskan bahwa
Universitas Sumatera Utara
elastisitas transmisi harga CPO domestik terhadap minyak goreng domestik bersifat inelastis. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Hipotesis 2, Ho diterima
dan H
1
ditolak
5.2. Pembahasan