Dimana : Rm = Return pasar
IHSGt= IHSG pada periode pengukuran IHSG t-1 = IHSG pada periode sebelum pengukuran
6. Rata-rata Return Inevestasi Bebas Risiko
Pada penelitian ini BI rate sebagai risk free rate, adapun risk free rate dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :
� �=
∑ BI ���
Pratomo 2005 Dimana:
RFR = Risk free return
∑BI = Jumlah suku bunga pada periode tertentu
n = Jumlah periode perhitungan
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh reksa dana saham yang terdaftar di OJK Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2013
–2015.
2. Sampel
Sampel pada penelitian kali ini menggunakan teknik purposive sampling dengan syarat sebagai berikut :
a. Sampel termasuk reksa dana yang aktif selama periode
penelitian Januari 2012 sd Desember 2015. b.
Sampel termasuk reksa dana yang aktif mengelola dana dalam bentuk reksa dana saham. Sumber data yang digunakan
berasal dari beberapa website resmi seperti www.kontan.co.id,
www.bi.go.id, www.bapepam.go.id,
ojk.go.id dan www.idx.co.id untuk melihat laporan terkait Reksa Dana secara real time.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini melibatkan perusahaan reksa dana saham yang aktif dan terdaftar di OJK Bapepam-LK periode 2012-2015. Waktu penelitian
direncanakan pada Maret-Agustus 2016 .
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data diolah sesuai dengan definisi operasional variabel dan pengukuran
menggunakan bantuan program Microsoft Excel dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
1. Mengukur Kinerja Reksa Dana
a. Mengumpulkan data NAB bulanan masing-masing
reksa dana saham yang dijadikan sampel. Kemudian mengumpulkan data pergerakan IHSG dan BI rate
selama periode pengukuran. b.
Menghitung risiko berdasarkan standar deviasi dan beta. Penulis melakukan analisis penghitungan menggunakan
risk adjusted return dengan metode sharpe. Metode Sharpe diperoleh dari return reksa dana dikurangi
dengan BI rate. Hasil dari excess return tersebut kemudian dibandingkan dengan standar deviasi. Standar
deviasi merupakan risiko keseluruhan dari suatu reksa dana dan dapat dihitung dengan menggunakan fungsi
rumus MS Excel =stdev …;stdev return reksa dana.
Rumus yang digunakan dengan metode sharpe adalah sebagai berikut :
��
= ��
̅̅̅̅ − �� ̅̅̅̅
�� Jogiyanto, 2013
Dimana :
��
= Nilai sharpe ratio ��
̅̅̅̅ = Rata- rata return reksa dana ��
̅̅̅̅= Rata-rata return investasi bebas risiko �� = Standar deviasi
c. Melakukan analisis perhitungan menggunakan metode
Treynor Perhitungan kinerja reksa dana ini mirip dengan
metode Sharpe yaitu dengan menghitung excess return yang diperoleh dari return reksa dana dikurangi BI
rate. Hanya saja pembandingnya berupa beta yang merupakan tingkat risiko sistematis suatu perusahaan.
beta dapat diukur dengan menggunakan program microsoft Excel Regresi Linier =slopey,x, dimana y
merupakan return pasar dan x merupakan return reksa dana. Semakin tinggi beta semakin tinggi pula potensi
risiko yang dapat terjadi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
��
= ��
̅̅̅̅ − �� ̅̅̅̅
� Jogiyanto, 2013.
Dimana : TRD = Nilai treynor ratio reksa dana
�� ̅̅̅̅
= Rata- rata return reksa dana sub- periode t Bulanan
�� ̅̅̅̅
= Rata-rata return investasi bebas risiko periode t
� = Beta persamaan garis regresi linear
berganda. d.
Melakukan analisis penghitungan menggunakan risk- adjusted return dengan metode jensen.
Metode jensen diturunkan dari Capital Asset Pricing Model CAPM. Langkah pertama adalah
menghitung return reksa dana dengan mengurangkan NAB saat ini dengan NAB sebelumnya kemudian
dibagi NAB sebelumnya. Kedua, return yang diperoleh dikurangkan dengan BI rate yang kemudian
ditambahkan dengan beta sebagai risiko sistematisnya. Metode jensen dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut : = ��
̅̅̅̅ − �� ̅̅̅̅ − �
�
�� ̅̅̅̅̅ − ��
̅̅̅̅
Jogiyanto, 2010 Dimana :
= Nilai perpotongan jensen ��
̅̅̅̅ = Rara-rata return reksa dana
�� ̅̅̅̅
= Rata-rata return investasi bebas risiko ��
̅̅̅̅̅ = Rata-rata return Pasar IHSG