Syarat Mutu Manggis Metode Destruksi Kering

suhu harian rata-rata berkisar antara 20-30 C. Tanaman yang banyak mengeluarkan getah ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah hingga sedang, yaitu antara 0-800m dpl. Jenis tanah yang dsiukai ialah tanah yang unsure hara banyak dan drainasenya baik. Sistem drainasenya ini penting untuk menghindarkan kelebihan air saat hujan turun Nazaruddin,1994

2.2.5 Syarat Mutu Manggis

Menurut SNI tahun 2011 standart Mutu Manggis adalah seperti table dibawah ini : Tabel 2.2 Standart Mutu Buah Manggis Menurut SNI 2011 Jenis Uji Persyaratan Buah Manggis Segar Mutu Super Mutu I Mutu II Keseragaman Seragam Seragam Seragam Diameter 65 mm 55- 65 mm 55 mm Tingkat Kesegaran Segar Segar Segar Warna Kulit Buah Hijau kemerahan sampai muda mengkilat Hijau kemerahan sampai merah muda megkilat Hijau Kemerahan Buah yang cacat atau busuk Tangkai atau Kelopak Utuh Utuh Utuh Kadar Kotoran bb Serangga yang hidup atau mati Tidak ada Tidak ada Tidak ada Warna Daging buah segar Putih bersih khas manggis Putih bersih khas manggis Putih bersih khas manggis 2.3Metode Destruksi Destruksi merupakan suatu perlakuan pemecahan senyawa menjadi unsur- unsurnya sehingga dapat dianalisis.Istilah destruksi ini disebut juga perombakan, yaitu dari bentuk organik logam menjadi bentuk logam-logam anorganik. Pada dasarnya ada dua jenis destruksi yang dikenal dalam ilmu kimia yaitu destruksi basah oksida basah dan destruksi kering oksida kering. Kedua destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan atau pendestruksian yang berbeda.

2.3.1. Metode Destruksi Kering

Universitas Sumatera Utara Destruksi kering merupakan perombakan organic logam di dalam sampel menjadi logam-logam anorganik dengan jalan pengabuan sampel dalam muffle furnace dan memerlukan suhu pemanasan tertentu. Pada umumnya dalam destruksi kering ini dibutuhkan suhu pemanasan antara 400-800 o C, tetapi suhu ini sangat tergantung pada jenis sampel yang akan dianalisis. Untuk menentukan suhu pengabuan dengan system ini terlebih dahulu ditinjau jenis logam yang akan dianalisis. Bila oksida-oksida logam yang terbentuk bersifat kurang stabil, maka perlakuan ini tidak memberikan hasil yang baik.Untuk logam Fe, Cu, dan Zn oksidanya yang terbentuk adalah Fe 2 O 3 Menurut Raimon 1993 ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam hal menggunakan metode destruksi terhadap sampel, apakah dengan destruksi basah ataukah kering, antara lain: , FeO, CuO, dan ZnO.Semua oksida logam ini cukup stabil pada suhu pengabuan yang digunakan.Oksida-oksida ini kemudian dilarutkan ke dalam pelarut asam encer baik tunggal maupun campuran, setelah itu dianalisis menurut metode yang digunakan.Contoh yang telah didestruksi, baik destruksi basah maupun kering dianalisis kandungan logamnya.Metode yang digunakaan untuk penentuan logam-logam tersebut yaitu metode Spektrofotometer Serapan Atom Raimon, 1993. Metode ini digunakan secara luas untuk penentuan kadar unsur logam dalam jumlah kecil atau trace level Kealey, D. dan Haines, P.J. 2002. a. Sifat matriks dan konstituen yang terkandung di dalamnya. b. Jenis logam yang akan dianalisis. c. Metode yang akan digunakan untuk penentuan kadarnya Selain hal-hal di atas, untuk memilih prosedur yang tepat perlu diperhatikan beberapa faktor antara lain: waktu yang diperlukan untuk analisis, biaya yang diperlukan, ketersediaan bahan kimia, dan sensitivitas metode yang digunakan. 2.4Logam berat Universitas Sumatera Utara Logam berat adalah komponen alamiah lingkungan yang mendapatkan perhatian berlebih akibat ditambahkan ke dalam tanah dalam jumlah yang semakin meningkat dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Logam berat menunjuk pada logam yang mempunyai berat jenis lebih tinggi dari 5 atau 6 gcm 3

2.4.1. Logam Besi Fe

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Penentuan Kadar Logam Besi (Fe),Tembaga (Cu) Dan Mangan (Mn) Pada Produk Kulit Manggis (Garcinia Mangostana, L)

2 99 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

PENENTUAN KADAR BESI(Fe), MANGAN (Mn) DANTEMBAGA(Cu) PADA KULIT BUAH MANGGIS(Garciniamangostana L) DIKECAMATAN NAMORAMBE DAN KABUPATEN STABAT SKRIPSI

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manggis 2.1.1. Buah Manggis - Penentuan Kadar Logam Besi (Fe),Tembaga (Cu) Dan Mangan (Mn) Pada Produk Kulit Manggis (Garcinia Mangostana, L)

0 0 16

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI (Fe), TEMBAGA (Cu) DAN MANGAN (Mn) PADA PRODUK KULIT MANGGIS( Garcinia Mangostana, L) SKRIPSI HELEN G SITUMORANG 120822030

0 0 13