= 0,265 �� �� �
4.1.4. Logam Tembaga Cu
Dari hasil pengukuran absorbansi tembaga pada kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe dan Kabupaten Stabat dengan metofe SSA adalah seperti
pada table 4.4 berikut : Tabel 4.4. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Cu pada Kulit Buah Manggis
dengan metode SSA pada λ
spesifik
= 324,8 nm
Absorbansi No
Kode Sampel A1
A2 A3
Ā
1 KBM 1
0,1979 0,1950
0,1972 0,1967
2 KBM 2
0,0909 0,0914
0,0917 0,0913
Keterangan KBM 1 = Kulit Buah Manggis dari Kecamatan Namorambe
KBM 2 = Kulit Buah Manggis dari Kabupaten Stabat
4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi untuk Larutan Standart Cu
2+
Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standart Cu
2+
diplotkan terhadap konsentrasi larutan standart sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa
garis liner seperti pada gambar 4.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standart Cu Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode Least Square, dimana
konsentrasi dari larutan standart dinyatakan Xi dan absorbansi dinyatakan sebagai Yi seperti pada tabel 4.7 berikut :
No Xi
Yi Xi-X
Yi-Y XiX
Yi-Y
2
XiXYiY
2
1 0,0
0,0001 -0,5
-0,183 0,25
0,0233489 0,0915 2
0,2 0,0084
-0,3 -0,098
0,09 0,009604
0,0294 3
0,4 0,1395
-0,1 -0,043
0,01 0,001849
0,0043 4
0,6 0,2178
0,1 -0.0347 0,01
0,001204 0,00347
5 0,8
0,2970 0,3
0,1139 0,09
0,012973 0,03417
6 1,0
0,3597 0,5
0,1766 0,25
0,031187 0,0883
∑ 3,0
1,0988 0,00
0,0012 0,7
0,090306 0,25144
� = ∑��
� =
3,0 6
= 0,5 � =
∑�� �
= 1,0988
6 = 0,1831
y = 0,3592x +0,0035 r= 0,9983
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35 0.4
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
1.2
A b
so rba
ns i
Lo g
a m
T e
m ba
g a
C u
Konsentrasi Logam TembagaCu
Universitas Sumatera Utara
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
� = �� + � Dimana :
a = slope b = intersept
Harga slope dan intersept dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut :
� = ∑�� − ��� − �
∑�� − �
2
= 0,25144
0,7 = 0,3592
� = � − �� � = 0,1831 − [0,39520,5]
= 0,0035
Makapersamaangaris yang diperolehadalah: � = 0,3592� + 0,0035
4.1.2.2. Penentuan Koefisien Korelasi
Koefisienkorelasidapatditentukandenganmenggunakanpersamaansebagaiberikut:
� = ∑�� − ��� − �
�[∑�� − �
2
∑�� − �
2
]
Koefisienkorelasiuntuklogam tembaga Cu adalah: � =
0,25144 �[0,0632142]
� = 0,251
0,25142 � = 0,9983
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.3. Penentuan Kandungan Tembaga dalam Sampel
Kandunngan tembaga dapat ditentukkan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil
pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
4.1.2.3.1. Penentuan Kandungan tembaga yang Terkandung dalam Kulit Buah Manggis dalam mgL
Dari data pengukuran absorbansi tembaga untuk sampel kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe diperoleh absorbansi sebagai berikut :
A1 = 0,1979
A2 = 0,1950
A3 = 0,1972
Dengan mensubstitusi nilai Y absorbansi kepersamaan garis regresi Y
= 0,4732x – 0,064 maka diperoleh : X1
= 0,4919 X2
= 0,4845 X3
=0,4901
Dengan demikian kandungan besi pada kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe dengan Metode SSA adalah :
X
=
∑�� �
= 0,4883
X1 – X
2
= 0,4919 – 0,4883
2
X2 – X = 0,00001296
2
= 0,4845 – 0,4883
2
X3 – X = 0,00001444
2
= 0,4901 – 0,4883
2
+ = 0,00000324
∑
Xi – X
2
= 0,00003064
Universitas Sumatera Utara
Maka S =
�
∑xi−x
2
�−1
=
�
0,00003064 2
= 0,0039
Didapat harga Sx =
� √�
=
0,0039 √3
= 0,0022 Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 ; dengan derajat kebebasan dk = n
-1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p- 0,05, t = 4,30 maka : d = t 0,05 x n – 1 Sx
d = 4,30 0,05 x 2 0,0022 = 0,0009
Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan tembaga dalam kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe sebesar :
0,4883 ± 0,0009 mgL
Hasil Perhitungan untuk kandungan tembaga pada kulit buah manggis dari Kabupaten Stabat terlampir pada lampiran 4.
4.1.2.3.2. Penentuan Kandungan Tembaga yang Terkandung dalam Kulit Buah Manggis dalam mgKg
Untuk memperoleh kandungan tembaga dalam 1 Kg kulit buah manggis dari Kecamatan Namorambe dalam satuan mg Kg dapat ditentukan melalui
persamaan berikut
����� ����
= ����� �� � ��������������������� �
� ����������� ��
� 10
6
�� ��
⁄
=
0,4883 �� � � 0,1 �
⁄ 10
�10
3 ��
� 10
6
�� ��
⁄
Universitas Sumatera Utara
= 4,883 �� �� �
4.2 Pembahasan
Besi Fe, mangan Mn dan tembaga Cu merupakan mineral mikro essensial, yaitu logam dalam satuan milligram atau mikrogram per kilogram berat badan
yang berperan penting bagi tubuh dalam proses metabolisme. Kebutuhan tubuh akan logam- logam ini besi Fe, mangan Mn dan tembaga Cu dapat terpenuhi
pada asupan makanan sehari- hari. Namun asupan yang berlebih pada logam besi Fe, mangan Mn dan tembaga Cu justru akan bersifat toksik terhadap tubuh.
Penentuan kandungan logam Fe, Mn dan Cu dalam kulit buah manggis Garcinia mangostana L dari Kabupaten Stabat dan Kecamatan Namorambe
dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak dari dua tempat yang berbeda memiliki ketinggian Kecamatan Namorambe diatas 1000m dpl sedangkan
Kabupaten stabat 350- 500 m dpl. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan kandungan logam yang sama dalam buah manggis yang tumbuh
ditempat ketinggian yang berbeda. Sampel terlebih dahulu kulit buah manggis didekstruksi dengan metode dekstruksi kering. Sampel terlebih dahulu
dikeringkan dalam suhu ruangaan selama ± 3hari untuk meghilangkan kadar air pada kulit buah manggis kemudian dihaluskan dengan alu dan lumpang dan
dimasukkam kedalam cawan krusibel untuk diabukan pada suhu 550 – 600
o
C dalam tanur listrik selama 3 jam. Abu yang tertinggal setelah proses pengabuan
kemudian dilarutkan dengan HNO
3p
dan H
2
SO
4 p
secara perlahan- lahan hingga semua abu larut . Larutan sampel kemudaian dipanaskan diatas hotplate dan
diuapkan hingga volume awal, dan disaring dengan kertas whatman no. 42 hingga terpisah antara residu yang tak terlarut dengan filtrat larutan. Filtrat larutan
kemudian diuji secara kualitatif dengan alat ICP- OES dan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa logam Fe, Mn dan Cu merupakan tiga
logam dengan konsentrasi paling besar. Kandungan ketiga logam tersebut ditentukkan secara kuantitatif dengan alat SSA dengan kondisi seperti tercantum
Universitas Sumatera Utara