zat warnanya Erika Putri Leni,2010 .Namun penelitian mengenai penentuan kadar logam pada kulit buah manggis belum pernah dilakukan sebelumnya.
Besi Fe, tembaga Cu, dan mangan Mn merupakan mineral mikro essensial,yaitu logam dalam satuan milligram atau microgram perkilogram berat
badan yang peranannya sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme. Namun dalam jumlah berlebih kadar logam besi Fe,tembaga Cu, dan mangan Mn
dapat menjadi toksik bagi tubuh.
Metode yang sangat umum digunakan untuk penentuan kadar logam berat dengan meggunakkan spektrofotometri serapan atom SSA, karena metode ini
dapat menganalisa lebih dari 80 jenis unsur dalam kadar mikro dengan kecepatan analisis dan ketelitian yang akurat sehingga tidak diperlukan pemisahan. Seiring
dengan perkembangan teknologi, metode spektrofotometri terbaru yang banyak digunakan akhir-akhir ini adalah metode indictively coupled plasma- optical
emission spectrometry ICP - OES . Metode ini dapat digunakan untuk uji kulaitatif dan kuantitatif, namun hasil yang didapat kurang selektif.
1.2 Permasalahan
1. Menurut Pernyataan situs detikfinance Sabtu,1 Juni 2013 ; 11.21 WIB
bahwa ekspor komoditi manggis di Indonesia mengandung logam berat yang disampaikan oleh Negara Cina,Apakah logam berat tersebut merusak
kesehatan bagi tubuh? 2.
Apakah kadar Fe, Mn, dan Cu yang terkandung dalam kulit buah manggis di Kabupaten Langkat dan Kelurahan Namorambe tidak melampaui baku
mutu yang telah ditetapkan sehingga layak dikonsumsi menurut surat keputusan Ditjen POM Nomor 03725BSKVII89.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar Fe, Mn, dan Cu pada kulit buah manggis yang diambiil di dua tempat yang berbeda di Kabupaten Stabat dan
Kelurahan Namorambe dengan menggunakan metode SSA
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk penentuan kadar Fe, Mn, dan Cu yang terkandung dalam kulit buah manggis di Kecamatan Namorambe dan Kabupaten Stabat tidak melampaui baku
mutut yang ditetapkan sehingga layak dikonsumsi menurut Surat Ditjen POM.
1.5 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar Fe, Mn dan Cu yang terdapat dalam kulit buah manggis yang beredar di
pasaran khususnya Kecamatan Namorambe dan Kabupaten Stabat Sumatera Utara
1.6 Lokasi penelitian
1. Pengambilan Sampel dilakukan didaerah Kabupaten Stabat dan
Kecamatan Namorambe. 2.
Preparasi sampel dan Dekstruski dilakukan di LIDA Kimia Dasar Universitas Sumatera Utara..
3. Analisa Kualitatif dengan ICP –OES di Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP. 4.
Analisa Kuantitatif dengan SSA di laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara.
1.7 Metodologi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Sampel Kulit buah mangis diambil di dua daerah Kecamatan Namorambe
dan Kabupaten Stabat Sumatera Utara 2.
Sampel kulit buah manggus kemudian dihilangkan kadar airnya dengan pemanasan dalam oven pada suhu 105 – 110
3. Dekstruksi sampel kulit buah manggis dilakukan dengan dekstruksi kering
denngan pemanasan dalam tanur pada suhu 550- 600 C kemudian dihaluskan
C selama ± 3 jam dan dilanjutkan dengan pelarutan sampel menggunakan HNO
3p
dan H
2
SO
4p
4. Uji kualitatif dilakukan dengan metode ICP – OES.
.
5. Uji kuantitatif untuk penentuan kadar Fe, Mn dan Cu pada kulit buah
manggis dilakukan metode SSA dengan λ
spesifik
= 248,33 nm untuk Fe,279,5 nm untuk Mn dan 324,75 nm untuk Cu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Buah-buahan di Indonesia