61
5.2. Langkah –langkah Hasil Identifikasi Program Pemecahan Masalah
a. Analisis Hasil Identifikasi program
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang dialami peserta
didik yang berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti. b.
Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah Bidang-bidang kecakapan bermasalah dapat dikategorikan menjadi tiga macam:
1 Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
2 Bidang kecakapan bermasalh yag tidak dapt ditangani oleh guru dengan
bantuan orang tua. 3
Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun orangtua.
c. Menyusun program Perbaikan
Dalam hal menyusun program pengajaran perbaikan remedial teching, sebelumya guru perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut:
1 Tujuan pengajaran remedial
2 Materi pengajaran remedial
3 Metode pengajaran remedial
4 Alokasi waktu pengajaran remedial
5 Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran remedial.
d. Melaksanakan Program Perbaikan
Kapan dan dimana program pengajaran memerlukan perbaikan yang telah dirancang itu dapat anda laksanakan? Pada prinsipnya, program pengajaran perbaikan
itu lebih cepat dilaksanakan lebih baik. Tempat penyelenggaraannya bisa dimana saja, asal tempat itu memungkinkan untuk peserta didik peserta didik yang memerlukan
bantuan memusatkan perhatiannaya terhadap proses pengajaran perbaikan tersebut.
5.3. Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar
Tugas pendidik atau guru adalah mempersiapkan generasi bangsa agar mampu menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya dikemudian hari .Dalam menjalankan tugas
ini pendidikan berupaya mengembangkan potensi fitrah sebagai anugrah Allah yang
62 tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat jasmaniah maupun ruhaniah, melalui
pembelajaran sebuah pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman berguna bagi hidupnya.
Secara umum Guru berarti orang yang dapat menjadi anutan serta menjadikan jalan yang baik demi kemajuan. Guru adalah perencana dan pelaksana dari sistem
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Guru adalah pihak utama yang langsung berhubungan dengan peserta didik dalam upaya proses pembelajaran,
peran guru itu tidak terlepas dari keberadaan kurikulum. Peranan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain
sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi para peserta didik yang ada dalam suatu kelompok belajar. hal tersebut sesuai dengan
ungkapan T. Rustandy 1996 : 71 yang mengatakan bahwa : Guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran, memiliki karakter dan kepribadian masing-masing
yang tercermin dalam tingkah laku pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran. Pola tingkah laku guru dalam proses pembelajaran biasanya ditiru oleh peserta didik dalam
perjalanan hidup sehari-hari, baik di lingkungan keluarga ataupun masyarakat, karena setiap peserta didik mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian.
Keragaman kecakapan dan kepribadian ini mempengaruhi terhadap situasi yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Beberapa cara mengatasi kesulitan dalam belajar dapat dilakukan dengan cara belajar yang efektif dan efisien. Cara demikian merupakan problematika yang perlu
mendapatkan perhatian cukup serius. Orang tua dan Guru kerap kali memberikan saran- saran kepada peserta didik agar rajin belajar karena rajin adalah pangkal cerdas. Orang
cerdas akan mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan perkembangan zaman yang serba kompleks.
6. Remedial dan Program Pengayaan
6.1. Remedial
Remedial merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar. Berikut adalah beberapa program asesmen yang bisa dijalankan atau dijadikan
acuan dalam melakukan pengajaran remedial. Yang antara lain dalam bidang berhitung, membaca pemahaman dan menulis.
63 Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan
yang dilakukan peserta didik. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi
yang diharapkan dalam pembelajaran. Dari pengertian di atas diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap
sebagai kegiatan remediasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Guru melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi para peserta didik..
Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu: a. menyederhanakan konsep yang komplek
b. menjelaskan konsep yang kabur c. memperbaiki konsep yang salah tafsir.
Beberapa perlakuan yang dapat diberikan terhadap sifat pokok remedial tersebut antara lain berupa: penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, dan advance
organizer, pemberian tugas dan lain-lain. Asumsi yang mendasari pertimbangan metode pembelajaran remedial dengan
pendekatan secara individual terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan pemberian rangkuman dan advance organizer adalah: 1 belajar hakekatnya
adalah individual 2 pembelajaran klasikal akan selalu dihadapkan dengan ketidaktuntasan belajar 3 kalau peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan
diberikan pembelajaran kembali secara klasikal seperti pembelajaran utama, peserta didik akan mengalami kesulitan yang serupa 4 rangkuman dan advance organizer
merupakan strategi pembelajaran untuk memudahkan pemahaman materi
6.2. Pengayaan
Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang dieberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang diamaksudkan untuk menambah
wawasan atau memeperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Disamping itu pembelajaran pengayaan bisa diartikan memberikan
pemahaman yang lebih dalam dari pada sekedar standar kompetensi dalam kurikulum. Dalam hal ini, mukhtar dan rusmini 2009 menguatakan bahwa kegiatan pengayaan