55 dengan budidaya bandeng. Tetapi usaha memelihara udang windu hanya
dimaksudkan sebagai usaha sampingan, dan sebagai usaha utamanya adalah budidaya ikan bandeng.
4.7. Keuntungan dan Efisiensi Biaya Pada Budidaya BandengUdang
Windu 4.7.1.
Keuntungan Pada Budidaya Bandenglldang Windu
Tingkat keberhasilan usaha budidaya bandengudang windu yang dilakukan di Desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati,
terlihat dari besarnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan total biaya produksi yang dipergunakan. Besarnya biaya berkaitan dengan seluruh biaya yang
dipergunakan. Keuntungan yang diperoleh besar, bisa jadi biaya yang dipergunakan kecil, atau keuntungan kecil biaya yang dipergnakan besar. Hal ini
tergantung biaya yang dikeluarkan sesuai dengan penggunaan faktor-foktor produksi secara optimal. Penggunaan biaya yang optimal diharapkan bisa
mendapatkan keuntungan yang optimal. Nilai rata-rata responden pada usaha budidaya bandeng udang windu yang
dilakukan di Kecamatan Sedati menunjukkan kegiatan usaha yang menguntungkan, hal ini terbukti adanya selisih antara biaya total dengan penerimaaa, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56 Tabel 9. Total Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Rata-rata Responden pada
Budidaya bandeng udang windu di Kecamatan Sedati dalam satu kali produksi hektar.
No. Uraian
NiIai 4 Ha Rp
Nilai Ha Rp
RC 1.
Total Biaya 17.593.424
4.398.424 2.
Penerimaan 35.801.576
8.950.394 2.03
3. Keuntungan
18.207.879 4.551.970
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2006 Pada Tabel 9, menunjukkan bahwa total biaya rata-rata yang digunakan
untuk kegiatan budidaya bandeng udang windu sebesar Rp. 4.398.424 Ha satu kali produksi, dan besarnya penerimaan rata-rata Rp. 8.950.394,-. Berarti usaha
tersebut mendapat keuntungan rata-rata sebesar Rp. 4.551.970,- Ha satu kali produksi, atau dalam satu tahun mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 9.103.940,-
Ha tahun, dengan tingkat produksi rata-rata untuk bandeng sebesar 686,75 Kg. Ha, dan udang windu sebesar 194,5 Kg. Ha satu kali produksi
4.7.2.
Efisiensi Biaya Pada Budidaya Bandeng Udang Windu di Kecamatan Sedati
Pelaksanaan budidaya bandeng udang windu di Kecamatan Sedati, diketahui total biaya yang dikeluarkan apakah efisien, dan apakah usahanya
menguntungkan digunakan Analisis Usaha Ekonomi. Besarnya penerimaan dan besamya biaya produksi amat menentukan besamya efisiensi usaha.. Hal ini
dijelaskan bahwa Revenue Cost, adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi semakin tinggi angka ratio semakin tinggi pula tingkat efisiensi
usahanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57 Besamya efisiensi usaha budidaya bandeng udang windu di Kecamatan
Sedati menggunakan analisis RC Ratio sebesar 2,03 herarti dalam pelaksanaan budidaya bandeng udang windu di tambak setiap Rp. 1,- biaya yang dikeluarkan
akan memperoleh penerimaan sebesar Rp, 2,03,- yang berarti kegiatan usaha ini merupakan kegiatan yang efisien dan layak untuk dipertahankan atau
dikembangkan.
4.8. Prospek Usaha Tambak di Kecamatan Sedati