Konsep Agribisnis TINJAUAN PUSTAKA

26 Menurut Soetarno 1992, dalam memilih lokasilingkungan untuk pengembangan pemeliharaan ikan bandengudang di tambak yang baik adalah : perbedaan pasang surut harus cukup tinggi, jarak lokasi dari pantai maksimal 1 km, bebas gangguan ombak, tekstur tanah dasar terdiri dari tanah liat dan debu, dan kadar garam didalam tambak harus tidak kurang dari 18 per mil , yang optimal adalah 24 – 30 per mil. Menurut Slamet Soeseno 1983, ada beberapa yang harus dinilai sebelum memilih lokasi tambak, yakni : elevasi ketinggian tempat tidak boleh lebih tinggi dari pasang tertinggi, kualitas pengisi air tambak salinitasnya antara 15 – 30 per mil, tanah tidak porius, lokasi tambak sebaiknya dekat dengan pemasaran dan infrastruktur menunjang.

2.6 Konsep Agribisnis

Downey dan Erickson 1992, mengemukakan bahwa agribisnis meliputi seluruh sektor masukan input usaha tani, produksi yang memasok bahan masukan usaha tani, terlibat dalam proses produksi sampai processing, tiga faktor yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan input, sektor produksi farm dan sektor keluaran output. Sektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani untuk dapat memproduksi, termasuk dalam masukan ini adalah bibit, pupuk, obat-obatan, pakan, mesin pompa, bahan bakar dan perbekalan lainnya. Soekartawi 1971, mengemukakan bahwa yang dimaksud agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha, yang meliputi satu atau keseluruhan dari mata rantai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 produksi, pengolahan hasil dan pemasran yang ada hubungannya dengan pertanian. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian, sedangkan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian seperti industri pengolahan, dan usaha dagang hasil pertanian. Berdasarkan pengertian agribisnis yang telah dikemukakan diatas menunjukkan bahwa, usaha tani merupakan salah satu subsistem agribisnis meliputi : 1. Sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi serta pengembangan sumberdaya pertanian sub sistem agribisnis input. 2. Sub sistem produksi pertanianusaha tani sub sistem industri hulu 3. Sub sistem pengolahan hasil pertanian sub sisem agroindustri. 4. Sub sistem pemasaran hasil pertanian subsistem industri hilir. 5. Sub sistem jasa dan penunjang. Saleh 1999, mengatakan bahwa agribisnis meliputi suatu rangkaian yang terintegrasi, sebagai rangkaian sistem yang terdiri dari : 1. organisasikelembagaan, 2 produksiteknologi, 3 pembiayaan, 4 pengolahan agroindustri, 5 pemasaran, 6 Sumberdaya manusia. Dalam hal ini pelaksanaan harus dilakukan secara berkesinambungan antara satu dengan yang lain, dengan tidak mengabaikan atau meninggalkan salah satu subsistem yang ada, melainkan dilakukan secara terintegrasi. Sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi mencakup kegiatan perencanaan, pengelolaan sarana produksi, pengadaan dan penyaluran, teknologi dan sumberdaya pertanian. Kebijaksanaan yang mampu menciptakan tersedianya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 input secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, dan terjangkau oleh daya beli produsen, merupakan ciri utama dari pada kebijaksanaan subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi, dan sumber daya pertanian. Sub sistem proses produksi, mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha tani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian, termasuk disini adalah pemilihan lokasi, komoditi, teknologi, dan pola usaha tani. Sub sistem pengolahan dan pasca panen sub sistem agroindustri, tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana ditingkat petani, tetapi juga mencakup kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian, sampai dengan tingkat pengolahan lanjutan. Sub sistem pemasaran, mencakup proses pengalihan hasil-hasil usaha tani dan agroindustri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor termasuk didalamnya proses pemantauan serta pengembangan informasi pasar. Sub sistem penunjang, mencakup transportasi, perbankan, litbang, pendidikan, konsultan dan keamanan. Pembangunan pertanian saat ini masih dihadapkan pada beberapa masalah, seperti masih kurangnya daya efektivitas, dan efisiensi penggunaan dan pembinaan sumber daya manusia, masih terjadi ketimpangan sumber daya ekonomi antara pedesaan dan perkotaan. Keadaan ini menyebabkan lahirnya sumberdaya manusia yang bermutu dari desa ke kota. Cara mengatasi perlu adanya dukungan pembinaan investasi, pemasaran dan kelembagaan yang lebih terarah. Perokonomian sekarang masih dalam kondisi krisis ekonomi moneter. Pemerintah bertekat untuk memantapkan pengembangan sektor agrobisnis pada posisi sentral dalam pembengunan pertanian di pedesaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Tekat tersebut sesuai dengan kemampuan sumber daya yang ada, untuk menciptakan iklim yang kondosif agar kendala-kendala sektor agribisnis dapat teratasi. Kendala-kendala dalam agribisnis antara lain kekurangan modal usaha, skala usaha relatif kecil, pola pikirpola usaha petani sebagian besar masih tradisional. Sehingga usaha taninya belum mampu melaksanakan pengembangan skala usaha yang optimal, tidak bisa memanfaatkan peluang usaha dan peluang pasar. Zainal Abidin 2006, analisis lingkungan bisnis adalah sebagi salah satu proses dalam mengidentifikasi dan memformulasikan kebijakan bisnis, maka analisis lingkungan atau penelusuran terhadap faktor-faktor di dalam internal maupun diluar perusahaan eksternal sangat penting bagi pengembilan keputusan demi berhasilnya misi perusaan. Lingkungan internal mencakup analisis tentang profil perusahaan seperti sumber daya jenis, ciri, sifat, jumlah, sumber daya manusia dan jumlah, kompetensi dan kapabilitas perusaan maupun aktifitas perusaan dalam penetapan tujuan organisasi, peluang dan tantangan organisasi, dan strategi pengambilan keputusan. Lingkungan eksternal meliputi lingkungan umum maupun lingkungan industri sepeti pemerintah, perekonomian, teknologi dan sosial.

2.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis