Aspek Sosial Aspek Teknis Budidaya dan Lingkungan Hidup Pola Budiday Lingkungan Hidup

23 dengan harga. Hal ini berarti jika harga lebih tinggi, maka jumlah barang yang dibeli lebih kecil. Permintaan terhadap suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen pada harga tertentu, berubah-rubah dari waktu kewaktu. Perubahan permintaan ini dapat berubah nilai penjualan dari total pendapatan bersih produsen. Oleh karena itu seorang produsen perlu memperhatikan perubahan permintaan Hanafiah dan Saefuddin, 1986.

2.4. Aspek Sosial

Usaha tambak yang dilakukan oleh para petani tambak akan banyak berpengaruh baik terhadap lingkungannya yang saling menguntungkan, yakni antara lain pada kegiatan itu bisa menyerap tenaga kerja atau menciptakan lapangan kerja, hasil produknya bisa dinikmati oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi, produknya bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk bahan olahan makanan lebih lanjut misalnya ikan bandeng mentah segar sebagai bahan baku untuk pembuatan bandeng asap, industri kecil atau besar. Jadi keuntungannya tidak hanya dinikmati sendiri oleh pembudidaya tambak, tetapi juga dinikmati untuk orang lain.

2.5 Aspek Teknis Budidaya dan Lingkungan Hidup

a. Pola Budidaya. Pola Budidaya yang dilakukan oleh para petani sampai saat ini, umumnya sudah mengarah pada teknik semi intensif, atau meninggalkan teknik tradisional karena disamping mudah pelaksanaannya juga dipandang lebih menguntungkan. Pola budidaya semi intensif, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 - Persiapan lahan : pengeringan, pengolahan tanah, pemupukan dengan urea, TSP, atau pupuk kandang dan pengapuran, pemberantasan hama, pengairan. - Pemeliharaan ikanudang : Setelah benih ditebar 2.000 – 4.000 ekorha, kemudian diberi pakan pelet tepat jenis, tepat dosis3 -5berat biomas, dan tepat waktu 2-3 kalihari, pagi, siang, sore, diberikan sampai menjelang panen. Lama pemeliharaan sampai ukuran konsumsi 6 – 7 bulanmusim tanam, berat untuk ikan bandeng 5-6 ekorkg, untuk udang windu berat 30-40 ekorkg. dengan harga jual untuk ikan bandeng Rp 10.000 – 12.000kg. Untuk udang windu sekitar Rp 50.000- Rp 60.000kg.

b. Lingkungan Hidup

Dalam usaha tambak, lingkungan hidup yang perlu diperhatian adalah : sumber air laut dan air tawar kantitas mencukupi dan kualitasnya baik atau jangan menggunakan air yang tercemar, atau yang mengandung penyakit, kondisi saluran air harus baik, tanah tambak sebaiknya yang subur dan tidak porius, media tambak dijaga kualitasnya layak pakai. Bila lingkungan tambak rentan terhadap pencemaran atau dekat dengan perindustrian, maka harus siap-siap mencegah agar sumber air asin, tawar yang terkena limbah industri jangan digunakan untuk mengairi tambak, sebaiknya dengan mengambil air dari sumur bor, atau air yang terkena limbah diolahditreatmen dulu baru digunakan untuk mengairi tambak. Pencemaran akan merusak habitat lingkungan baik bagi manusia maupun bagi makhluk lainnya seperti ikan, bahkan bisa menimbulkan penyakit yang mematikan. Pencemaran juga bisa berasal dari dalam tambak sendiri, contohnya penggunaan pakan ikanudang yang berlebihan, sehingga banyak pakan yang tersisa tidak dimakan oleh ikan, dalam menentukan pakan untuk makanan ikan harus dihitung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 dengan dosis dan volume yang tepat agar tidak tersisa. Penggunaan obat yang berlebihan atau teknik pengobatan yang salah, memilih jenis obat yang salah, akan berakibat merusak atau mematikan biota lingkungan, ikan yang dipelihara bisa mati. atau bisa membahayakan manusia dari limbah yang dikeluarkan dari tambak kesungai, karena obat yang digunakan umumnya beracun yang bisa menimbulkan penyakit atau mematikan. Penggunaan pupuk yang berlebihan juga bisa mencemari lingkungan yang membahayakan. Proses terjadinya pencemaran ke lingkungan luar tambak, biasanya penggunaan bahan-bahan tersebut diatas yang digunakan untuk budidaya ikanudang, sisa pakan, sisa pupuk, obat-obatan akan dikeluarkan pada waktu pergantian air atau pada waktu pengurasan tambak panen, maka terjadilah pencemaran lingkungan luar tambak, dan bisa mengalir ke pemukioman manusia lewat saluran air. Penyakithama ikan sangat membahayakan bagi ikan yang dipelihara, maka hal itu perlu dicegah atau di berantas dengan obat yang sesuai dengan jenis penyakitnya, agar tidak menyerang atau mengganggu ikan bandeng Usaha budidaya ikan bandeng ditambak perlu, dalam rencana atau persiapan perlu memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan yang baik, yakni lingkungan luar tambak maupun dalam tambak habitat. Lingkungan luar tambak yang dikehendaki antara lain adalah : sumber air harus tersedia sepanjang tahun yang kualitas dan kuantitasnya memadahi, bebas banjir, bebas pencemaran, aman. Lingkungan dalam tambak yang baik antara lain adalah : tanahnya subur, tanah tidak porius, tidak ada hama dan penyakit, kaya pakan alami, airnya tidak beracun bebas limbah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 Menurut Soetarno 1992, dalam memilih lokasilingkungan untuk pengembangan pemeliharaan ikan bandengudang di tambak yang baik adalah : perbedaan pasang surut harus cukup tinggi, jarak lokasi dari pantai maksimal 1 km, bebas gangguan ombak, tekstur tanah dasar terdiri dari tanah liat dan debu, dan kadar garam didalam tambak harus tidak kurang dari 18 per mil , yang optimal adalah 24 – 30 per mil. Menurut Slamet Soeseno 1983, ada beberapa yang harus dinilai sebelum memilih lokasi tambak, yakni : elevasi ketinggian tempat tidak boleh lebih tinggi dari pasang tertinggi, kualitas pengisi air tambak salinitasnya antara 15 – 30 per mil, tanah tidak porius, lokasi tambak sebaiknya dekat dengan pemasaran dan infrastruktur menunjang.

2.6 Konsep Agribisnis