Konversi Lahan Tambak Alih guna Tenaga Kerja

44 Tabel 3. Tingkat Pengalaman Rumah Tangga Petani Tambak BandengUdang Windu, di Kecamatan Sedati. No. Pengalaman Petani Tambak tahun Jumlah orang Prosentase 1. 2. 3. 4. 5. 1 – 5 6 – 10 11 –15 16 - 20 21 keatas 2 5 7 9 10 6.06 15.15 21.21 27.27 30.31 Jumlah 33 100 Sumber : Data Primer diolah, Tahun 2006 Pada Tabel 3, menunjukkan bahwa pengalamanan petani tambak di Kecamatan Sedati umumnya telah lama berpengalaman dalam mengelola tambaknya, sehingga dari pengalaman itu mereka mampu dan terampil dalam melakukan budidaya bandengudang ditambak. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan usahanya.

4.2 Konversi Lahan Tambak Alih guna

Luas lahan tambak yang terkena untuk bangunan jalan, dan perumahan di Kecamatan Sedati terdapat di Segoro Tambak seluas 14 hektar atau mengalami penyusutan tambak 0,42 . Lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan seluas 10 hektar, dan lahan tambak yang digunakan untuk perumahan seluas 4 hektar. Keadaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap total produksivitas bandengudang, dan jumlah tenaga kerja pada masa mendatang. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 Tabel 4. Konversi Lahan Tambak Alih guna No. Desa Luas Tambak Semula hektar Luas Tambak Terkena bangunan hektar Luas Tambak Saat ini hektar 1. 2. 3. Kalanganyar Tambak Cemandi Tambak Segoro 2085 514 736 - - 14 2085 514 722 Jumlah 3335 14 3321 Sumber : Data Sekunder, Tahun 2006 Pada Tabel 4, terlihat bahwa luas tambak sebelum terkena bangunan adalah 3321 hektar, dan setelah terkena bangunan jalan dan perumahan luasnya menjadi 3321. Keadaan ini bagi presepsi petani tambak merasa dirugikan akibat tambaknya menjadi lebih sempit kepemilikan tambak, juga ada bagian tempat yang saluran sumber air teruruk putus, akan menyulitkan dalam mengairi tambak. apalagi kalau diahun-tahun mendatang juga ada lahan tambak yang digunakan untuk suatu bangunan tanpa ada kebijakan penataan yang baik, dan masukan teknologi baru dalam hal usaha tambak yang bisa lebih meningkatkan produksi dan menguntungkan, maka kondisinya akan bisa lebih parah, yang ditandai adanya penurunan produk tambak dan pendapatan usaha tambak yang kecil.

4.3 Tenaga Kerja

Keberadaan tenaga kerja yang cukup sangat perlukan untuk kegiatan usaha tambak budidaya bandengudang windu, baik bekerja sebagai manajer pengelola, tenaga teknis maupun sebagai tenaga pelaksana di lapangan, dan pemasaran. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk usaha budidaya bandeng udang windu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 pada masing-masing rumah tangga petani tambak, yang memiliki tambak jumlahnya berbeda-beda sesuai dengan luas kepemilikan tambak, dan tingkat kemampuan permodalan. Tambak yang luasnya 5 hektar dibutuhkan tenaga kerja tetap sebanyak 2 orang, dan tenaga tidak tetap rata-rata 5 orang. Jumlah tenaga kerja terbanyak berada di desa Kalanganyar sebanyak 1042 orang tenaga kerja tetap, dan 2606 orang tenaga kerja tidak tetap. Jumlah tenaga kerja di Segoro Tambak sebanyak 361 orang tenaga kerja tetap, dan 902 tenaga kerja tidak tetap. Jumlah tenaga kerja terkecil berada di Tambak Cemandi sebanyak 257 orang tenaga kerja tetap, dan 642 orang tenaga kerja tidak tetap. Lebih jelasnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk budidaya ikan bandeng dan udang windu di Kecamatan Sedati dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja pada Budidaya Bandeng Udang Windu di Desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak di Kecamatan Sedati, tahun 2006. No. Desa Luas Tambak Ha Jumlah Tenaga Kerja TetapHa Jumlah Tenaga KerjaTidak TetapHa 1. 2. 3. Kalanganyar Tambak Cemandi Segoro Tambak 2085 514 722 1042 257 361 2606 642 902 Jumlah 3321 1660 4150 Sumber : Data Primer dan Sekunder diolah, Tahun 2006. Pada Tabel 5, menunjukkan bahwa tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan budidaya ikan bandeng dan udang windu cukup besar, yakni total tenaga kerja keseluruhan di 3 desa yang diperlukan untuk bekerja pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 budidaya ikan dan udang tersebut sebanyak 1660 orang tenaga kerja tetap, dan sebanyak 4150 orang tenaga kerja tidak tetap untuk total luas tambak 3321 hektar. 4.4. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani Tambak di Desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak di Kecamatan Sedati. Perkembangan jumlah rumah tangga petani tambak pada usaha budidaya ikan bandeng dan udang windu di desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati pada tahun 2006 sebanyak 1330 orang. Jumlah rumah tangga petani tambak terbanyak berada di Desa Kalanganyar sebanyak 940 orang 70,6 dari jumlah total keseluruhan. Jumlah terkecil berada di desa Segoro Tambak yakni 187 orang 14,1 dari jumlah keseluruhan. lampiran 1. Lebih jelasnya perkembangan jumlah rumah tangga petani tambak di Kecamatan Sedati seperti terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani Tambak di Desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, tahun 2001 sd 2006. No. Tahun Rumah Tangga Petani Tambak KK Tahun Perkembangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2001 2002 2003 2004 2005 2006 1200 1228 1248 1278 1303 1330 - 2,28 1,60 2,35 1,92 2,03 Rata-rata 1264,5 2,04 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 y = 25.857x + 1174 R 2 = 0.9984 1100 1150 1200 1250 1300 1350 2001 2002 2003 2004 2005 2006 TAHUN R T P T K K . RTPT Linear RTPT Pada Tabel 6. Menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga petani tambak di desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati selama 6 tahun terakhir yakni pada tahun 2001 – 2006 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 2,10 , dengan tingkat rata-rata jumlah rumah tangga petani tambak sebesar 1264,5 KKtahun. Penyebab perkembangan jumlah rumah tangga petani tambak oleh karena pembagian hak waris tanah tambak kepada anaknya dan orang baru yang membeli tanah tambak. Seiring dengan peningkatan pertumbuhan jumlah rumah tangga petani tambak pada usaha budidaya bandeng udang windu , maka akan terjadi penyempitan hak atas kepemilikan tambak, dan akan terjadi penurunan produksifitas tambak, dan keuntunganpun bisa menjadi lebih kecil tanpa ada solusi teknologi baru inovasi, yang bisa lebih meningkatkan produktifitas dan keuntungan. Tingkat perkembangan jumlah rumah tangga petani tambak di desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati selama 6 tahun terakhir 2001- 2006 bisa dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Trend Perkembangan Rumah Tangga Petani Tambak Budidaya BandengUdang Windu di Kecamatan Sedati. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49 Pada Gambar 2 diatas, menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga petani tambak budidaya ikan bandeng udang windu di desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, selama 6 tahun teakhir mempunyai kecenderungan yang meningkat dengan nilai pengganda sebesar 25.86, yang artinya bahwa setiap tahun jumlah rumah tangga petani tambak budidaya bandeng dan udang windu pada 3 desa tersebut akan meningkat 26 orang.

4.5. Perkembangan Luas Areal Tambak Budidaya Ikan Bandeng dan