53 menjadi pupuk alami bagi tambak dan secara langsung menjadi makanan untuk
ikan bandeng dan udang windu. Banyaknya penebaran benih ikan bandeng dan udang windu sangat
disesuaikan dengan modal yang dimiliki oleh petani tambak yang ingin diinvestasikan dalam kegiatan budidaya ini. Penebaran benih dilakukan setelah
proses pengolahan tanah selesai dilakukan. Jumlah bibit yang ditebar oleh petani tambak Desa Langensari sebanyak 2000 ekorha bibit bandeng dan 20000 ekorha
bibit udang windu. Proses pemanenan untuk ikan bandeng dan udang windu dilakukan tiga
kali dalam satu tahun, dengan rata-rata hasil panen 193kghamusim untuk ikan bandeng dan 88kghamusim untuk udang windu. Proses pemanenan biasanya
dilakukan saat pagi hari. Proses pemanenan untuk usaha budidaya polikultur membutuhkan tenaga
bantuan yang cukup banyak, rata-rata petani tambak membutuhkan tenaga bantuan sekitar 9-10 orang. Tenaga kerja untuk membantu proses pemanenan
disediakan oleh tempat penyewaan alat panen dengan upah yang beragam tergantung hasil panen yang didapat, biasanya upah untuk satu kelompok tenaga
sewa panen sebesar 10 dari keuntungan hasil panen. Hasil panen yang didapat dibawa ke koperasi untuk dijual melalui sistem lelang, para tengkulak berkumpul
di koperasi untuk mengikuti pelelangan ikan tersebut.
6.1.2 Karakteristik Unit Usaha Terkait
Kegiatan budidaya polikultur membutuhkan peran seta masyarakat untuk beberapa proses pelaksanaannya, sehingga kegiatan ini memiliki pengaruh yang
penting bagi perekonomian masyarakat setempat. Hal ini dapat mendorong
54 masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan budidaya dan mengharapkan
manfaat dari adanya usaha budidaya polikultur. Unit usaha terkait yang dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 4 unit usaha. Unit usaha yang dijadikan
responden adalah unit usaha yang menjalankan usahanya di Desa Langensari dan pemilik usaha adalah penduduk asli Desa Langensari.
Unit usaha yang terdapat di Desa Langensari hanya terdapat 4 unit usaha yang berbeda, sebagian besar pemilik unit usaha menjalankan usahanya pada
masa usia produktif mereka. Menurut Havighurst dan Archerman et all dalam Mugnisyah 2008 tingkat usia dibedakan atas tiga kategori, yaitu usia dewasa
awal 18 – 30 tahun, dewasa pertengahan 31 – 50 tahun, serta dewasa tua 50 tahun. Berdasarkan hasil kuesioner dari 4 responden, sebagian besar pemilik unit
usaha berada pada kelompok dewasa pertengahan antara 31 – 50 tahun sebesar 75 dan sebesar 25 berusia diatas 50 tahun. Sebaran tingkat usia pemilik unit
usaha disajikan pada Gambar 12.
Sumber : Data Primer, Diolah 2012
Gambar 12.Sebaran Tingkat Usia Pemilik Unit Usaha Terkait
Jenis usaha yang terdapat di Desa Langensari diantaranya, sebanyak 1 unit usaha penjualan benih ikan bandeng, 1 unit usaha penjual benih udang windu, 1
75
25 10
20 30
40 50
60 70
80
31 ‐50 tahun
50 tahun
Persen
55 unit usaha penjual pupuk dan obat, dan 1 unit usaha penyewaan alat panen dan
penyedia tenaga kerja panen. Modal awal yang diperlukan masing-masing unit usaha sangat berbeda. Usaha penjualan benih ikan bandeng membutuhkan modal
mencapai Rp 6.040.000,00 bulan, sedangkan untuk usaha penjualan benih udang windu membutuhkan modal mencapai Rp 12.040.000,00 bulan, modal untuk
penjualan bibit ikan bandeng dan udang windu tergantung dari jumlah pesanan dari petani tambak, semakin banyak bibit yang dipesan maka semakin besar
modal yang dikeluarkan. Usaha penjual pupuk dan obat untuk tambak polikultur membutuhkan modal sekitar Rp 34.515.000,00. Usaha penyewaan alat panen dan
tenaga kerja panen membutuhkan modal sekitar Rp 6.200.000,00. Penerimaan bersih total penerimaan dikurangi total pengeluaran yang
berhasil diperoleh dari hasil usaha yang telah dijalani pemilik usaha penjualan bibit bandeng sebesar Rp 1.960.000,00, usaha penjualan bibit udang windu
sebesar Rp 1.960.000,00, penjualan pupuk dan obat sebesar Rp 6.125.000,00 dan penyewaan alat panen dan tenaga kerja panen sebesar Rp 300.000,00. Penerimaan
bersih dan total biaya tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Pendapatan Bersih Unit Usaha Terkait di Kawasan Budidaya Polikultur per Bulan
No. Jenis Usaha
Total Penerimaan
per Bulan Rp Total Biaya
Usaha Rp Total Pendapatan
per Bulan Penerimaan - Total
Biaya Usaha Rp 1
Penjual bibit bandeng
8.000.000 6.040.000
1.960.000 2
Penjual bibit udang windu
14.000.000 12.040.000
1.960.000 3
Penjual pupuk dan obat
40.640.000 34.515.000
6.125.000 4
Penyewaan alat panen dan tenaga
kerja panen 6.500.000
6.200.000 300.000
Sumber : Data Primer, Diolah 2012
56 Penjabaran dari Tabel 4 diatas menunjukkan keberadaan unit usaha di
kawasan budidaya polikultur di Desa Langensari telah mampu memberikan dampak bagi para pemilik usaha tersebut berupa pendapatan, karena unit usaha
tersebut menyediakan kebutuhan produksi yang dibutuhkan oleh petani tambak budidaya polikultur.
6.1.3 Karakteristik Tenaga Kerja Lokal