Latar Belakang Masalah Analisis Faktor-faktor Penyebab Bullying di Kalangan Peserta Didik (Studi Kasus pada Siswa SMPN 2 Kota Tangerang Selatan)

dan kekerasan lainnya adalah tindakan agresi. Bullying adalah bagian dari tindakan agresi yang dilakukan berulangkali oleh seseorang yang lebih kuat terhadap orang yang lebih lemah baik secara fisik maupun psikis. Bullying tersebut sama sekali tidak dibenarkan meskipun terdapat beberapa alasan tertentu yang melatarbelakanginya. Perilaku kekerasan siswa sebagai bentuk khas perilaku agresi menjadi isu yang serius, seperti tawuran siswa, perselisihan antar pribadi, pelecehan terhadap guru maupun orang tua siswa. 12 Perilaku kekerasan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup kekerasan verbal, psikologis, dan simbolis atau kombinasi dari semua aspek tersebut. 13 Bullying antar siswa yang semakin marak terjadi di sekolah telah menunjukkan tingkat yang memprihatinkan. Tingkat emosional siswa yang masih labil, memungkinkan perilaku bullying ini sering terjadi di kalangan para siswa. Salah satu bentuk emosi yang diidentifikasikan oleh Daniel Goleman 1995 adalah amarah. Amarah di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis. 14 Bullying juga terjadi karena adanya kesenjangan kelas yang sangat kentara. Menurut Bourdieu, bahwa selera gaya hidup serta konsepsi yang dimiliki setiap kelas mengenai dirinya, terutama dalam masalah peran sosial yang dimainkannya. 15 Perbedaan kelas ini yang bisa memicu terjadinya bullying antar siswa, karena adanya perbedaan kepentingan serta gaya hidup yang berbeda pula. Demi mendapatkan informasi yang lebih pasti, peneliti melakukan wawancara studi pendahuluan di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan tersebut, diketahui bahwa di sekolah tersebut 12 Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana, 2010, h.191 13 Ibid, h.191 14 Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, h.63 15 Nanang Martono, Kekerasan Simbolik di Sekolah. Jakarta: Rajawali Press, 2012, h.34 pernah terjadi bullying antar siswa. Bentuk bullying yang terjadi adalah pemalakan yang dilakukan oleh junior kelas VII kepada kelas VIII atas suruhan kelas IX dan alumni. 16 Akan tetapi, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi faktor penyebab sehingga terjadinya bullying tersebut dan hal ini diperkuat pula dengan belum adanya penelitian yang secara khusus meneliti tentang analisis faktor-faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik. Untuk mengetahui lebih lanjut apa yang menjadi latar belakang terjadinya bullying di sekolah, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul tentang “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Bullying di Kalangan Peserta Didik Studi Kasus Pada SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bullying menjadi peringkat teratas pengaduan masyarakat. 2. Angka kasus bullying semakin meningkat dari tahun ke tahun. 3. Kasus bullying banyak dilakukan oleh para siswa. Biasanya terjadi dari senior ke juniornya. 4. Belum maksimalnya peran sekolah dalam menanggulangi masalah bullying. 5. Belum diketahui secara pasti penelitian yang fokus pada analisis faktor- faktor penyebab bullying di sekolah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, untuk memperoleh fokus penelitian ini maka akan dibatasi pada masalah: belum banyaknya penelitian yang fokus pada analisis faktor-faktor penyebab bullying di kalangan siswa. 16 Hasil wawancara dengan Wakasek Bid. Humas SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, Bapak A, pada tanggal 26 Juli 2016

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah analisis faktor-faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik? Untuk memperoleh data yang rinci dan lengkap guna menjawab pertanyaan diatas, pada kesempatan ini dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah faktor keluarga dapat menyebabkan timbulnya perilaku bullying pada peserta didik? 2. Bagaimanakah faktor teman sebaya dapat menyebabkan timbulnya perilaku bullying pada peserta didik? 3. Bagaimanakah faktor media massa dapat menyebabkan timbulnya perilaku bullying pada peserta didik?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab bullying di kalangan siswa. Sedangkan, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk menganalisis faktor keluarga sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying yang terjadi pada peserta didik. 2. Untuk menganalisis faktor teman sebaya sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying yang terjadi pada peserta didik. 3. Untuk menganalisis faktor media massa sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying yang terjadi pada peserta didik.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan atau panduan dalam penelitian selanjutnya khususnya terkait analisis faktor- faktor penyebab bullying di kalangan siswa di sekolah, baik sekolah dasar, menengah maupun perguruan tinggi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Untuk dijadikan pedoman dalam menanggulangi masalah bullying yang dilakukan antar siswa yang terjadi di sekolah. b. Bagi Masyarakat Agar dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bullying yang dilakukan antara siswa. c. Bagi Orangtua Sebagai acuan bagi orangtua bagaimana cara menghindari anaknya agar tidak mengalami atau melakukan bullying d. Bagi Siswa Sebagai pengetahuan agar siswa tidak melakukan atau mengalami bullying yang dilakukan di sekolah 8 BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Bullying

1. Pengertian Bullying

Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya berupa stress yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya. Bullying dapat didefinisikan sebagai perilaku verbal dan fisik yang dimaksudkan untuk mengganggu seseorang yang lebih lemah. 1 Menurut Ken Rigby, bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti orang lain. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan senang. 2 Definisi bullying sendiri, menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri. 3 Dapat dikatakan pula bullying adalah tindakan yang dilakukan seseorang secara sengaja membuat orang lain takut atau terancam sehingga menyebabkan korban merasa takut, terancam, atau setidak-tidaknya tidak bahagia. 4 1 John W. Santrock, Perkembangan Anak, Jakarta: Penerbit Erlangga: 2007, Ed. 7, h.213 2 Ponny Retno Astuti, Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan Pada Anak Jakarta: UI Press, 2008 h. 3 3 Fitria Chakrawati, Bullying, Siapa Takut?, Solo: Tiga Ananda, 2015 Cet. 1, h.11 4 Fitrian Saifullah, Hubungan Antara Konsep Diri dengan Bullying pada Siwa-siswi SMP SMP Negeri 16 Samarinda, eJournal Psikologi, 2016, h. 204