B. Latar Penelitian Setting
Telah dipaparkan sebelumnya tempat penelitian ini adalah SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Alasan memilih sekolah ini sebagai studi kasus dalam
penelitian karena sekolah ini pernah terjadi suatu tindakan bullying yang dilakukan oleh peserta didik. Hal ini memang tidak sampai memakan korban
jiwa, namun cukup membuat para peserta didik yang lain merasa ketakutan. Aksi senioritas dan bullying telah menjadi sebuah tradisi yang sulit untuk dihilangkan
dari sekolah ini sehingga penting untuk diteliti bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa faktor penyebab dari hal tersebut.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu
barang atau jasa.
1
Pengertian lain menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks
naturalnya bukan di dalam laboratorium di mana peneliti tidak perlu berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.
2
Metode-metode penelitian dalam pendekatan kualitatif sering digunakan untuk melihat lebih dalam suatu
fenomena sosial termasuk di dalamnya kajian terhadap ilmu pendidikan, manajemen dan administrasi bisnis, kebijakan publik, pembangunan atau ilmu
hukum.
3
Sementara itu, untuk model penelitiannya penulis menggunakan model studi kasus. Studi kasus adalah sebuah model penelitian kualitatif yang menakankan
pada eksplorasi dari suatu “sistem yang terbatas” bounded system pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data
1
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. 5, h. 22
2
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif; Dasar-dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012, h.7
3
Rully Indrawan, Metodologi Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2014, h.67
secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks.
4
Bogdan 1990 mendefinisikan studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa tertentu.
5
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Data dan Sumber Data
Data adalah segala keterangan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, tidak semua informasi
atau keterangan merupakan data penelitian. Data hanyalah sebagian saja dari informasi, yakni hanya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
6
Dalam penelitian ini data yang akan di cari adalah faktor keluarga sebagai penyebab
perilaku bullying, faktor teman sebaya sebagai penyebab perilaku bullying, dan faktor media massa sebagai penyebab perilaku bullying.
Adapun sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
1. Data primer, yaitu data dari penelitian yang langsung dari sumber asli
tidak melalui perantara. Data primer didapat melalui metode wawancara dan pengamatan langsung observasi. Data primer penelitian ini
diperoleh dari peserta didik sebagai pelaku bullying, peserta didik sebagai korban bullying, Kepala Sekolah, Wakasek bidang kesiswaan, guru BK,
Wali Kelas, dan orang tua atau wali murid. 2.
Data sekunder, merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, tapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari buku tata tertib pegangan siswa, aturan sekolah, catatan pelanggaran, dan catatan wali kelas.
4
Haris Herdiyansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012 h. 76
5
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta: Erlangga, 2009, h.57
6
Ibid, h.61
Berikut ini rincian data dan sumber data penelitian yang akan diperoleh di lapangan.
Tabel 3.2 Data dan Sumber Data
No. Data
Sumber Data
1 Menganalisis faktor keluarga
sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying
- Peserta didik sebagai pelaku bullying
- Peserta didik sebagai korban bullying
- Kepala Sekolah
- Wakil Kepala Sekolah
- Guru BK
- Wali Kelas
2 Menganalisis faktor teman
sebaya sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying
- Peserta didik sebagai pelaku bullying
- Peserta didik sebagai korban bullying
- Kepala Sekolah
- Wakil Kepala Sekolah
- Guru BK
- Wali Kelas
3 Menganalisis faktor media
massa sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying
- Peserta didik sebagai pelaku bullying
- Peserta didik sebagai korban bullying
- Kepala Sekolah
- Wakil Kepala Sekolah
- Guru BK
- Wali Kelas