Perkembangan Kuantitas dan Nilai Ekspor Udang Indonesia Gambaran Umum Perdagangan Udang Dunia

Tabel 5. Produksi Udang Hasil Penangkapan Menurut Varietas, Tahun 1990-2010 Ton Tahun Udang windu Udang putih Udang Dogol Udang Krosok Udang Raturaja Udang karang Udang Lainnya 1990 11 647 41 330 14 564 - - 826 76 452 1991 13 743 41 731 16 348 - - 1 398 78 215 1992 15 649 47 726 16 241 - - 2 398 83 641 1993 16 116 43 925 15 814 - - 1 208 79 714 1994 16 960 47 237 20 364 - - 2 021 91 152 1995 24 501 50 477 22 863 - - 2 852 81 261 1996 19 393 53 913 22 285 - - 2 463 89 215 1997 25 929 53 924 32 588 - - 4 021 95 790 1998 30 047 62 192 40 717 - - 2 394 87 200 1999 34 223 64 179 33 847 - - 3 244 103 372 2000 40 987 66 644 38 925 - - 3 596 98 880 2001 43 759 65 269 36 358 - - 4 490 113 161 2002 38 088 69 508 33 570 - - 4 758 95 561 2003 34 190 66 501 34 178 - - 5 348 100 221 2004 34 533 68 699 38 438 2 763 134 5 439 95 907 2005 30 380 61 950 31 506 6 456 126 6 648 71 473 2006 37 460 59 838 26 859 4 342 328 5 254 93 083 2007 42 036 81 193 33 455 6 819 661 4 705 90 107 2008 26 492 73 870 34 718 5 922 1 011 9 896 85 013 2009 24 637 71 993 46 740 6 003 656 5 892 80 949 2010 28 319 76 419 39 605 15 116 979 7 651 59 237 Sumber : Statisitik Perikanan Tangkap berbagai edisi

2.2. Perkembangan Kuantitas dan Nilai Ekspor Udang Indonesia

Perkembangan kuantitas dan nilai ekspor udang Indonesia disajikan pada Tabel 6. Nilai ekspor perdagangan udang meningkat dari US 84.57 juta tahun 1974 menjadi US 1.03 milyar pada tahun 2007. Pada tahun 2010 kembali menurun menjadi 989 juta atau 37 dari nilai total ekspor produk perikanan Indonesia. Tujuan ekspor juga mengalami pergeseran, semula ekspor udang Indonesia didominasi ke Jepang dengan porsi sebesar 58-60, UE 16-18, AS 16-17, dan sisanya ke negara lainnya, kemudian terjadi perubahan dengan mayoritas tujuan ekspor menjadi ke AS. Tabel 6. Perkembangan Kuantitas dan Nilai Ekspor Udang Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor, Tahun 2005-2011 Tahun Jepang AS UE Lainnya Kuantitas ton Nilai US 1000 Kuantitas ton Nilai US 1000 Kuantitas ton Nilai US 1000 Kuantitas ton 2005 45 951 373 874 50 489 327 364 27 775 161 308 29 691 2006 50 380 419 895 60 973 418 175 31 016 190 125 26 960 2007 40 334 334 982 60 399 420 720 28 845 178 195 27 967 2008 39 582 337 681 80 479 550 773 26 825 177 855 26 397 2009 38 528 333 056 63 592 426 995 23 689 146 597 25 180 2010 36 712 351 402 58 277 443 220 13 383 10 549 36 720 2011 17 712 186 495 33 779 293780 9 265 81 973 14 536 Pengembangan ekspor udang Indonesia terkendala oleh hambatan tarif dan non tarif. Hambatan tarif terutama untuk produk udang olahan ke UE 27 yaitu sekitar 20, sedangkan ke AS sekitar 5-10, ke Jepang, special rate yang diberikan untuk produk udang olahan sebesar 3.2, tetapi untuk produk olahan yang termasuk kategori others diberikan tarif 0 atau . free. Menurut Ling et al., 1996 hambatan tarif diterapkan dalam rangka melindungi industri udang olahan domestik negara tersebut.

2.3. Gambaran Umum Perdagangan Udang Dunia

Persaingan eksportir utama akan terus berlangsung diantara sesama negara di Asia yang secara umum diuntungkan keunggulan geografisnya. Di lain pihak, importir utama masih didominasi oleh AS, Jepang, dan UE. Seperti dijelaskan pada Bab I, ketatnya persaingan menyebabkan tiap negara mempunyai strategi pemasaran tertentu DKP, 2004. Pertama, Thailand merupakan eksportir nomor satu dunia sejak tahun 1993. Strategi pemasaran yang dilakukan melalui inovasi pengembangan produk dengan menciptakan produk bernilai tambah. Selain itu, eksportir Thailand memiliki komitmen tepat waktu, dan menjaga mutu. Kekuatan industri udang ditentukan oleh kuatnya peran pengusaha yang tergabung dalam berbagai asosiasi, dan market intellegencia. Mereka mengisi kekosongan pasar akibat terjadinya kasus mad cow, flu burung atau pada saat ekspor dari Ekuador menurun. Industri pengolahan melakukan contract farming. Dari sisi produksi, pembudidaya dalam satu kawasan memperkuat keberlanjutan usaha melalui pembentukan kluster dengan memperkuat kelembagaan koperasi. Manfaat yang diperoleh yaitu makin efektifnya pengelolaan budidaya melalui sistem manajemen terpadu. Kedua, industri udang Vietnam mengalami pertumbuhan pesat dalam 10 tahun terakhir. Vietnam merupakan pengekspor ke dua di pasar AS dan ketiga di pasar Jepang. Strategi yang ditempuh Vietnam yaitu melalui pembentukan opini sebagai produk ramah lingkungan. Pada tahun 1999, pengusaha perikanan yang tergabung dalam Vietnam Association of Seafood Exporters and Producers VASEP mencanangkan kebijakan budidaya udang organik. Kekuatan industri udang ditentukan oleh peran para pengusaha yang tergabung dalam berbagai asosiasi, dan pada industri pengolahan: contract farming dan kluster. Ketiga, fenomena yang terjadi di China yaitu meningkatnya budidaya udang putih. Selain itu, industri pengolahan China berkembang pesat, tidak saja jumlah, namun juga respons terhadap perkembangan produk dan pasar baru. Bentuk kerja sama yang dilakukan melalui contract processing. Pelaku usaha pengolah udang fokus pada persaingan dengan pengekspor udang dari Asia dibandingkan dengan sesama pelaku usaha dalam negeri. Umumnya mereka membuat jaringan usaha pada setiap negara bagian yang didukung pemerintah daerah. Importir utama udang dunia yaitu: AS, Jepang, dan UE-27 dan perkembangannya sebagai berikut. Pertama, di pasar AS terjadi tren peningkatan konsumsi. Sejak tahun 2002, udang menggantikan ikan tuna sebagai seafood terpopuler di rumah dan restoran. Konsumsi udang per kapita mencapai 2.29 pounds per tahun pada tahun 1987 dan meningkat menjadi 4.40 poundstahun pada tahun 2006 sehingga udang menjadi produk seafood yang paling banyak dikonsumsi Valderama dan Anderson, 2008. Dari jumlah tersebut, domestik hanya mampu menyediakan 12, sisanya 88 berasal dari impor. Selain itu, terjadi perubahan pangsa pasar di AS. Pada tahun 2007, 67 berasal dari Asia, dan 33 berasal dari Amerika Latin, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 76.3 berasal dari Asia. Eksportir utama udang ke AS adalah Thailand, Vietnam, Indonesia, China, dan India. Persyaratan ekspor hasil perikanan ke AS umumnya dikaitkan dengan prinsip GMP Good Manufacturing Practices sebagai pengejawantahan konsep HACCP. Persyaratan teknis lainnya dikaitkan dengan isu lingkungan yaitu CITES, Turtle Excluder Device TED, Marine Mammal Protection Act MMPA, Ecolabelling Dolphin Safe, dan lain-lain. AS juga memberlakukan Automatic Detention. Walmart sebagai retailer utama juga mempelopori mutu dan keamanan hasil produk perikanan dengan sertifikasi oleh pihak ketiga melalui Global Aquaculture Alliance GAA. Dalam persyaratan ekspornya, Pemerintah AS menerapkan kebijakan berdasarkan company oriented. Kedua, pasar Jepang menampung 80 dari pasar Asia terutama Indonesia, India, dan Vietnam. Mutu merupakan faktor penting jika mengekspor ke Jepang. Konsumsi udang ditentukan oleh warna, jenis, ukuran, harga, dan bentuk produk. Bentuk udang segar tanpa kepala raw headless shell-on mencapai 70, udang dengan kepala 10 dan udang tanpa kepala-kulit-ekor pelled undeveined 10- 15. Produk hasil perikanan dari luar Jepang harus memenuhi syarat yang ditetapkan Food Sanitation Law and Quarantine. Disamping itu, perlu memperhatikan JAS Standard Sistem quality labelling yaitu perlindungan terhadap tanaman dari binatang tertentu. Jepang juga menerapkan hambatan teknis yang ketat. Hasil perikanan yang diekspor ke Jepang harus bebas Vibrio cholera. Importir bertanggungjawab untuk memverifikasi bahwa produk yang diimpor berasal dari perusahaan yang menerapkan HACCP. Ketiga, pasar UE-27 memiliki kekhasan tersendiri, terutama karena meningkatnya tekanan dari konsumen akan produk bermutu dan aman dikonsumsi. Isu-isu lain yang berkembang di pasar UE-27 yaitu terkait dengan pembangunan berkelanjutan, antibiotik, pekerja, traceability, Genetic Modified Organism GMO, keberlanjutan tepung ikan, genetik dalam pembenihan udang, logam berat, kimia dan iradiasi. Persyaratan ekspor ke UE cukup ketat dan persetujuan approval izin ekspor diberikan oleh Komisi Eropa kepada eksportir berdasarkan approved packers artinya hanya diberikan kepada perusahaan eksportir yang kualified. UE menerapkan sistem pengujian laboratorium secara acak random sampling yang dikenal dengan RASFF di setiap pelabuhan masuk. Berbeda dengan AS, maka UE adalah sistem oriented seperti penerapani: HACCP, spesifikasi produk, dan traceability. Berdasarkan kode Harmonized Sistem HS 6 dijit, produk perdagangan komoditas udang dunia dibagi kedalam tiga produk yaitu udang segar, beku, dan olahan. Data nilai impor ketiga produk udang tersebut pada tahun 2010 disajikan pada Gambar 4. Beku 72 Olahan 25 Segar 3 Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 4. Pangsa Impor Berdasarkan Nilai pada Perdagangan Udang Dunia Berdasarkan Produk, Tahun 2010

2.3.1. Perdagangan Udang Segar

Umumnya, udang segar HS 030623 merupakan produk untuk diproses lebih lanjut. Belanda merupakan importir sekaligus eksportir utama dunia. Nilai impor udang segar Belanda tahun 2010 mencapai US 59.1 juta, sedangkan nilai ekspornya mencapai US 135.2 juta. Adanya kegiatan re-ekspor atau adanya negara yang berperan sebagai “entry-port” seperti yang dalam kasus udang segar antara lain Singapura dan Belanda, memungkinkan terjadinya perbedaan volume dan pertumbuhan ekspor-impor Suryana et al., 1989. Pangsa pasar untuk ekportir dan importir utama dalam perdagangan udang segar disajikan pada Gambar 5. Secara keseluruhan, pada tahun 2010 Indonesia mengekspor udang segar senilai US 40.3 juta dan Thailand US 37.9 juta. Gambar.. Eksportir dan Importir Utama udang Segar Dunia HS 030623, 2010 Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 5. Importir dan Eksportir Utama Udang Segar Dunia, Tahun 2010 Pemasok utama untuk udang segar di tiga pasar utama: Jepang, AS, dan UE-27 tahun 2010 disajikan pada Gambar 6. Berdasarkan data pada Gambar 6, mayoritas udang segar Jepang berasal dari China dan Vietnam. Pangsa pasar udang segar Indonesia di Jepang relatif lebih besar dibandingkan dengan pangsa pasar Thailand. Sebaliknya, di pasar AS pangsa pasar udang segar Thailand lebih besar dibandingkan pangsa pasar Indonesia. Mayoritas udang segar di pasar AS berasal dari India, berikutnya berasal dari Pakistan. Indonesia menduduki urutan kedua untuk ekspor udang segar di pasar UE-27 setelah Norwegia. - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Lainnya Malaysia Maroko Saudi Arabia China Belanda Pangsa Pasar - 20.00 40.00 60.00 80.00 Lainnya China Belgia Perancis Singapura Belanda Pangsa Pasar Eksportir Utama Importir Utama Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 6. Pangsa Ekspor Udang Segar di Pasar Jepang, AS, dan UE-27, Tahun 2010

2.3.2. Perdagangan UdangBeku

Urutan importir utama udang beku HS 030613 dunia pada tahun 2010 adalah AS dengan nilai US3.38 milyar, disusul oleh UE-27 dengan 3,08 milyar, dan Jepang US1.94 milyar Gambar 7. Pesaing Indonesia yaitu Thailand pada tahun 2010 tersebut mengekspor udang beku dengan nilai US1.65 milyar, meningkat dari US 1.26 milyar pada tahun 2008 dan US 1.34 milyar pada tahun 2009. Sebaliknya, nilai ekspor udang Indonesia pada tahun 2010 mencapai US822.9 juta atau mengalami penurunan dibandingkan nilai ekspor tahun 2008. - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Lainnya Indonesia Korea Philipina Vietnam China Pangsa Pasar - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Lainnya Saudi Arabia Singapura Maroko Indonesia Norwegia Pangsa Pasar - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Lainnya China Thailand Belize Pakistan India Pangsa Pasar Pasar UE-27 Pasar AS Pasar Jepang Pangsa Pasar Sumber: Comtrade 2011 diolah Gambar 7. Importir dan Eksportir Utama Udang Beku Dunia, Tahun 2010. Gambar 7. Importir dan Eksportir Utama Udang Beku Dunia, Tahun 2010 Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 8. Pangsa Pasar dari Eksportir Utama Produk Udang Beku di Ketiga Pasar Utama, Tahun 2010 - 10.00 20.00 30.00 40.00 Lainnya Itali Perancis Spanyol Jepang USA Pangsa Pasar - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Lainnya Argentina Equador China India Thailand Pangsa Pasar Eksportir Utama Importir Utama - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Lainnya Vietnam Thailand Bangladesh India Argentina Equador Pangsa Pasar - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Lainnya China India Thailand Indonesia Vietnam PANGSA PASAR - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Lainnya India Vietnam Equador Indonesia Thailand Pangsa Pasar Pasar AS Pasar Jepang Pasar UE-27 Pangsa Pasar Pada tahun 2010 Vietnam menduduki urutan pertama untuk ekspor udang beku di pasar Jepang, disusul oleh Indonesia dan Thailand. Di pasar AS, Thailand lebih dominan, disusul oleh Indonesia dan Equador. Equador dan Argentina lebih dominan di pasar UE-27.

2.3.3. Perdagangan Udang Olahan

AS merupakan importir utama udang olahan HS 160520 dunia tahun 2010 dengan nilai US 1.07 milyar, meningkat dari US 1.03 milyar pada tahun 2009 dan US 981 juta pada tahun 2008. UE-27 pada tahun 2010 mengimpor udang olahan sebesar US 959.5 juta Gambar 9. Nilai impor Jepang tahun 2010 mencapai US 615 juta, meningkat dari US 528 juta pada tahun 2008, dan US 552 juta pada tahun 2009. Thailand merupakan eksportir utama untuk udang olahan di ketiga pasar tersebut pada tahun 2010 dengan nilai US 1.52 milyar, disusul China dengan nilai US 828 juta. China mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi US 1.13 milyar Gambar 10. Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 9. Importir dan Eksportir Utama Udang Olahan Dunia, Tahun 2010 - 10.0 20.0 30.0 40.0 Lainnya Belanda Denmark Inggris Jepang USA PANGSA PASAR - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 Lainnya Indonesia Belanda Denmark China Thailand Pangsa Pasar Eksportir Utama Importir Utama Pangsa Pasar Sumber: UNComtrade 2011 diolah Gambar 10. Pangsa Pasar Ekspor Udang Olahan di Ketiga Pasar, Tahun 2010

2.4. Kebijakan Pemerintah Terkait Peningkatan Produktivitas Tambak Indonesia