4 4 4 4 Analisis Karakteristik Karyawan terhadap QWL dan Keterikatan Karyawan.

membangun fondasi keterikatan yang kuat. Setelah diawali dengan baik, maka perusahaan berusaha membuat keterikatan karyawan menjadi terpelihara dengan cara memacu pertumbuhan karyawan secara keseluruhan dengan menerapkan dimensi how can we all grow. Dimensi ini merupakan puncak pembangunan keterikatan karyawan dengan mengajak karyawan untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama. Rekapitulasi skor rataan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Persepsi karyawan terhadap dimensi keterikatan karyawan. No. Dimensi Keterikatan Karyawan Skor Rataan Kesimpulan 1. Dimensi What Do I Get 4,34 Sangat Setuju 2. Dimensi What Do I Give 4,28 Sangat Setuju 3. Dimensi Do I Belong 4,22 Sangat Setuju 4. Dimensi How Can We All Grow 4,33 Sangat Setuju Total 4,29 Sangat Setuju

4.4. Analisis Karakteristik Karyawan terhadap QWL dan Keterikatan Karyawan.

Hubungan antara karakteristik karyawan dengan faktor-faktor QWL dan keterikatan karyawan dapat diketahui dengan analisis menggunakan tabulasi silang atau Chi-Square. Adapun karakteristik karyawan yang diuji meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja yang dikorelasikan dengan QWL dan keterikatan karyawan. Adapun hasil uji Chi- Square terhadap QWL secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Korelasi karakteristik karyawan dengan faktor-faktor QWL Karakteristik Khi Kuadrat Hitung χ 2 Khi Kuadrat Tabel χ 2 Df Sig. Kesimpulan Jenis Kelamin 0,026 3,840 1 0,873 Terima H Usia 2,298 7,810 3 0,513 Terima H Pendidikan 4,807 9,490 4 0,308 Terima H Masa Kerja 3,559 5,990 2 0,169 Terima H Berdasarkan analisis menggunakan Khi-Kuadrat diperoleh hasil bahwa tidak terdapat karakteristik karyawan yang memiliki hubungan nyata dengan QWL. Hal ini terbukti dengan χ 2 hitung χ 2 tabel atau sig α. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja tidak memiliki hubungan signifikan terhadap QWL. Hal ini dibuktikan dengan nilai 4. 4. 4. 4. 4 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4.

4. 4

4 4.

4 4

4. 4

4 4

4 4

4 4.

4 4

4 4

4. 4

4 4

4. 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4.

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 4

4 . . .

4 4

4 4

4 4

4 signifikansi lebih dari 0,05 yaitu masing-masing bernilai 0,873 , 0,513, 0,308 dan 0,169. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa tolak H 1 terima H yang mengandung arti tinggi rendahnya penerapan faktor-faktor QWL tidak berhubungan dengan karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. Penerapan QWL tidak memandang berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja dan tingkat pendidikan karyawan. Perusahaan berusaha menerapkan QWL yang sifatnya dapat menjangkau semua karyawan pada semua karakteristik karyawan. Hal ini dilakukan perusahaan untuk menjaga agar setiap karyawan nyaman dan memberikan kontribusi yang optimal dalam usaha perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan. Tabel 21. Korelasi karakteristik karyawan dengan dimensi keterikatan karyawan. Karakteristik Khi Kuadrat Hitung χ 2 Khi Kuadrat Tabel χ 2 Df Sig. Kesimpulan Jenis Kelamin 0,041 3,840 1 0,840 Terima H Usia 2,538 7,810 3 0,468 Terima H Pendidikan 4,272 9,490 4 0,370 Terima H Masa Kerja 2,395 5,990 2 0,302 Terima H Berdasarkan analisis menggunakan Khi-Kuadrat diperoleh hasil bahwa tidak terdapat karakteristik karyawan yang memiliki hubungan nyata dengan keterikatan karyawan. Hal ini terbukti dengan χ 2 hitung χ 2 tabel atau sig α Dari perhitungan uji Chi Square diperoleh kesimpulan terima H tolak H 1 yang mengandung arti tinggi rendahnya dimensi-dimensi keterikatan karyawan tidak berhubungan dengan karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu masing-masing bernilai 0,840 , 0,468, 0,370 dan 0,302. Adapun hasil uji Chi Square terhadap Dimensi Keterikatan Karyawan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 21. Keterikatan karyawan tidak berhubungan dengan karakteristik karyawan dari sisi jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja. Artinya karakter karyawan tidak bisa menentukan keterikatan karyawan kepada perusahaan. Seluruh karyawan berusaha memberikan kontribusi kepada perusahaan akan tetapi belum menjamin bahwa karyawan memiliki keterikatan yang tinggi kepada perusahaan. Hasil perhitungan lengkap pengolahan uji Chi Square bisa dilihat pada Lampiran 4.

4.4 Uji Asumsi Korelasi Kanonik