Uji Asumsi Korelasi Kanonik

perusahaan akan tetapi belum menjamin bahwa karyawan memiliki keterikatan yang tinggi kepada perusahaan. Hasil perhitungan lengkap pengolahan uji Chi Square bisa dilihat pada Lampiran 4.

4.4 Uji Asumsi Korelasi Kanonik

Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan taraf nyata 5 persen Dengan terpenuhinya semua persyaratan untuk uji korelasi kanonik, maka analisis data dimulai. Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5. Sebelum masuk dalam analisis korelasi kanonik, pada himpunan data akan akan dilakukan uji asumsi untuk memenuhi syarat dalam penggunaan data penelitian pada metode korelasi kanonik ini.

4.4.1 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memenuhi asumsi memenuhi distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas terhadap ke-9 variabel dengan menggunakan plot distribusi normal dan uji Kolmogorof-Smirnof pada taraf nyata 0,05. Berdasarkan plot distribusi normal Lampiran 5, semua variabel terdistribusi normal karena data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

4.4.2 Uji Homokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah memenuhi asumsi homokedastisitas. Uji yang digunakan dalam menguji asumsi homokedastisitas adalah uji Levene Statistic. Deteksi dilakukan dengn melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada regression scatterplot dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah diolah. Dari grafik pada 4, terlihat adanya titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka pada

4.4

sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi faktor-faktor QWL sebagai pendukung peningkatan keterikatan karyawan.

4.5 Analisis Korelasi Kanonik