4.4.1 Analisis Manfaat dan Biaya
Analisis manfaat dan biaya adalah bentuk dari analisis ekonomi yang membandingkan biaya pengeluaran dan manfaat yang dihasilkan dari dua
kegiatan atau lebih. Penelitian dilakukan dengan melihat data sekunder yang diambil dari nilai biaya yang dikeluarkan oleh PDAM Kota Cirebon pada periode
pelaksanaan program pembayaran jasa lingkungan dan pada periode sebelum pelaksanaan program pembayaran jasa lingkungan. Perhitungan biaya ditinjau
dari sisi pengguna jasa lingkungan terhadap biaya langsung direct cost yang dikeluarkan selama adanya program pembayaran jasa lingkungan.
Landasan penilaian dan asumsi yang diterapkan pada penilaian komponen analisis biaya dan manfaat untuk aktivitas pembayaran jasa lingkungan antara
lain : 1. Penilaian secara Moneter terhadap Manfaat Sosial dan Manfaat Langsung
terhadap PDAM Kota Cirebon Dari identifikasi yang dilakukan, maka manfaat sosial yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu manfaat yang berkaitan dengan penggunaan air minum oleh masyarakat Kota Cirebon, yaitu berdasarkan debit air minum yang
mengalir ke Kota Cirebon dan manfaat langsung ini berkaitan dengan pendapatan yang diterima oleh PDAM Kota Cirebon
2. Penilaian secara Moneter terhadap Biaya Penilaian moneter terhadap komponen variabel biaya cost, berkaitan dengan
biaya langsung direct cost yang dikeluarkan oleh PDAM Kota Cirebon.
4.4.2 Analisis Desain Model Kelembagaan Pembayaran Jasa Lingkungan
Analisis ini dilakukan secara deksriptif dan secara terperinci dalam analisis ini akan dibahas pola hubungan antar stakeholder yang secara umum adalah pihak
pemerintah Kota Cirebon dan pemerintah Kabupaten Kuningan dalam memainkan peranannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan yakni kesejahteraan
masyarakat dan sekaligus terjaminnya kelestarian fungsi hutan. Pola hubungan antar stakeholder dapat dipahami
dengan menggunakan pendekatan “Teori permainan” Game theory.
Analisis game theory berguna mengkaji persoalan riil yang saat ini dihadapi oleh Pemerintah Kota Cirebon PDAM dan Pemerintah Kabupaten
Kuningan dalam pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan. Dalam teori permainan, biasanya terdapat dua bentuk strategi yang diterapkan oleh masing-
masing pihak adalah strategi yang bersifat cooperative bekerjasama dan non- cooperative
tidak mau bekerjasama. Pada strategi cooperative, peranan yang dimainkan oleh suatu pihak ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak
negatifnya bagi pihak lawan. Sebaliknya dalam strategi non-cooperative, tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi pihak lawan, dan bahkan tindakan
yang diperankan justru cenderung merupakan suatu tindakan pembalasan yang dapat merugikan pihak lawan. Dalam hal ini, pertimbangan yang melandasi
penetapan peran oleh masing-masing pihak lawan. Dalam hal ini, pertimbangan yang melandasi penetapan peran oleh masing-masing pihak lebih didasarkan pada
kepentingan pribadi. Selanjutnya langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis game adalah
sebagai berikut : 1. Menyusun matrik pay off dari masing-masing stakeholder yang dalam hal
ini adalah PDAM Kota Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Kuningan. 2. Menetapkan besarnya nilai keuntungan dan kerugian dari masing-masing
stake holder apabila memilih menerapkan suatu strategi. 3. Menetapkan kriteriakonsekuensi yang akan diperoleh apabila memilih
menerapkan strategi baik cooperative maupun non-cooperative. Adapun matrik pay off dari permainan, disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Matriks pay off permainan antara Pemerintah Kota Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam Pengelolaan Hutan.
Pemerintah Kota Cirebon PDAM Kota Cirebon
Pe m
e rin
tah
Kab u
p at
en
Ku n
in g
an
Cooperative A
Non Cooperative B
Cooperative A
A,A A,B
Non-cooperative B
B,A B,B
Ket: adalah nilai-nilai pay off dari setiap kombinasi strategi