Tabel 13.Hasil Analisis Regresi Multinomal Logit Sistem
Pembayaran
a
Variabel Koefisien
P-Value Odd
Ratio
Rekening Konstanta
Usia Pendidikan
Tanggungan Pendapatan
-6,776 0,013
0,365 -0,014
3,8 x 10
-7
0,012 0,785
0,012 0,963
0,275 1,013
1,440 0,986
1,000 Pajak
Konstanta Usia
Pendidikan Tanggungan
Pendapatan -3,521
0,028 -0,081
-0,332 9,6 x 10
-7
0,277 0,613
0,660 0,518
0,050 1,029
0,922 0,718
1,000 R
2 MCF
LR statistic Prob
LR statistic 0,138
18,583 0,017
Keterangan : signifikan pada α = 5; signifikan pada α = 10
a
Sistem pembayaran sebagai kategori referensi adalah dana kemitraan
Sedangkan perbandingan antara pajak terhadap dana kemitraan menunjukkan bahwa hanya variabel pendapatan yang mempengaruhi pilihan
responden terhadap pajak dbandingkan dana kemitraan, variabel pendapatan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 α = 5, tanda koefisien yang
positif dan nilai odd ratio sebesar satu artinya bahwa semakin tinggi pendapatan dari responden maka kecenderungan responden memilih sistem pajak dan dana
kemitraan sama besar. Pengujian statistik selanjutnya adalah uji hipotesis nul apakah semua
variabel bebas usia, pendidikan, tanggungan keluarga dan pendapatan mempengaruhi secara bersama-sama terhadap keputusan responden dalam
memilih sistem pembayaran, untuk itu digunakan uji Likelihood Ratio LR statistic. Nilai LR Statistic model ini adalah 18,583 dengan nilai p-value sebesar
0,017 sehingga nilai LR Statistic ini signifikan pada α 5, sehingga H ditolak.
Dengan H ditolak berarti semua variabel bebas secara bersama-sama
mempengaruhi keputusan responden dalam memilih sistem pembayaran.
Uji statistik selanjutnya adalah Pseudo R-Square dengan nilai
2 MCF
R
sebesar 0,138 artinya bahwa model ini hanya bisa menerangkan sebesar 13,8 oleh
variabel-variabel penjelasnya, namun seperti yang sudah disebutkan bahwa Nilai koefisien McFadden tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan nilai R
2
R square
yang didapatkan dari OLS ordinary least square. Starkweather dan Moske 2011 menjelaskan bahwa
2 MCF
R
tidak menggambarkan jumlah varian dalam keluaran variabel yang dihitung menggunakan variabel prediktor.Nilai
2 MCF
R
yang tinggi mengindikasikan kebaikan model yang lebih baik, namun
2 MCF
R
ini harus diintrepretasikan dengan hati-hati.Sebenarnya untuk menilai kebaikan
model cukup dilihat dari LR Statistic seperti yang dianjurkan oleh McFadden 1973. Namun memang dalam beberapa penelitian yang menggunakan analisis
Multinomial Logit MNL model mempunyai nilai
2 MCF
R
yang relatif kecil, seperti pada penelitian Creel dan Lumis 1997 nilai Pseudo R
2
sama dengan
2 MCF
R
sebesar 0,107.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Adanya program pembayaran jasa lingkungan sejak tahun 2004 oleh Kota
Cirebon belum meningkatkan kapasitas produksi dari PDAM. Apabila pembayaran jasa lingkungan terus dilakukan dimasa yang akan datang
diperkirakan produksi air dari mata air Paniis akan terus meningkat dan akan mengakibatkan peningkatan nilai BCR PDAM Kota Cirebon.
2. Berdasarkan analisis game theory, skenario bekerjasama cooperative merupakan strategi permainan yang paling menguntungkan pihak PDAM
Kota Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Kuningan. 3. Mean WTP masyarakat Kota Cirebon adalah sebesar Rp. 72 m
3
. Artinya bahwa masyarakat kota cirebon bersedia membayar sejumlah Rp. 72 m
3
untuk jasa air diluar dari pembayaran PDAM setiap bulannya untuk jasa air. Responden menyadari pentingnya akan keberlanjutan ketersediaan air
dengan membayar jasa lingkungan untuk air. 4. Sistem rekening merupakan sistem yang paling dibanyak dipilih ada 34
responden 49 yang memilih sistem rekening dibandingkan kedua sistem lainnya, kemudian sistem dana kemitraan merupakan pilihan kedua
yang banyak terpilih yaitu 28 responden yang memilih sistem dana kemitraan 40 sedangkan hanya 11 responden yang memilih untuk
membayarnya melalui sistem pajak.
7.2 Saran
Untuk meningkatkan efektivitas pembayaran jasa lingkungan Mata Air Paniis, di kawasan Gunung Ciremai, saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Perlu dilakukan pengkajian bentuk kelembagaan yang lebih tepat dalam pengelolaan konservasi daerah sumber mata air Paniis, sehingga dalam
pelaksaanaan pembayaran jasa lingkungan, alokasi dana untuk konservasi daerah sumber mata air dapat sesuai sasaran, terutama karena saat ini Mata
Air Paniis tidak berada dalam wilayah kelola Kabupaten Kuningan tetapi masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai, sehingga
kerjasama dapat dilakukan langsung dengan TNGC. 2. Mekanisme pembayaran jasa lingkungan dapat dilakukan melalui tagihan
rekening PDAM sebesar Rp.72m
3.
. 3. Perlu dibuat aturan perundang-undangan yang mengatur sistem
pengelolaan air minum lintas wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Acreman, M. 2004.Water and Ecology. United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organizations UNESCO. Paris
Arianti, Nyanyu N.1999. Analisis Pilihan Sumber Air Bersih dan Kesediaan Membayar Bagi Perbaikan Kualitas dan Kuantitas Air PDAM di Kodya
Bengkulu. Thesis. Program Pascasarjana. IPB.Bogor.Tidak Dipublikasikan. Asian Development Bank ADB. 2001. Handbook for Economic Analysis of
Water Supply Projects. Http : www.adb.org. Bandaragoda, D.J. 2000. A Framework for Institutional Analysis for Water
Resources Management in River Basin Context. International Water Management Institute. Colombo.
Bawa, KS, Seidler R dan Raven PH. 2004. Reconciling Conservation Paradigms. Conservation Biology 18 4: 859-860
Cameron, T. A. 1988. A New Paradigm for Valuation Non-Market Goods Using Referendum Data : Maximum Likelihood Estimation by Cencored Logistic
Regression . Journal of Environmental Economic and Management. Vol 13,
pp 355-379. Carson, R.T. 1991. Constructed markets. In J. Braden and C. Kolstad eds.,
Measuring the Demand for Environmental Commodities , Amsterdam:
North-Holland. Cruz, R.V.O. ,L.A. Bugayong, P.C. Dolom, and N.O.Esperitu. 2000. Market-
Based Instruments for Water Resource Conservation in Mt Makiling, Philippines : A Case Study
. Paper for the 8th Biennal Conference of The International Association for the Study of Common Property, 31 May
– 4 June 2000 at Bloomington, Indiana.
Creel, M. dan Loomis, J. 1997. Semi-Nonparametric Distribution-Free Dichotomous Choic Contingent Valuation
. UFAE and IAE Working Papers 273.94. Journal of Environment Economics and Management, Elsevier, vol.
323. Pages 341-358, March. Darusman, D. 2002.Pembenahan Kehutanan Indonesia.Lab Politik dan Sosial
Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB dan Yayasan Dani Hanafiah. Bogor. Departemen Pekerjaan Umum. 1990. Pola Induk Sistem Penyediaan Air Bersih
Kabupaten Kuningan. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.