Teori Permainan TINJAUAN PUSTAKA
kan dengan sejumlah cara, seperti jumlah pemain, jumlah keuntungan dan kerugian dan jumlah strategi yang digunakan dalam permainan. Oleh karena itu
apabila jumlah pemain sebanyak dua, maka permainan tersebut disebut permainan dua-pemain
. Begitu juga, bila jumlah pemain adalah N, maka permainannya disebut permainan N-pemain.Sedangkan berdasarkan jumlah keuntungan dan
kerugian tidak sama dengan nol, maka disebut permainan-bukan jumlah nol non zero-sum game
. Menurut Rasmusen 1990, game theory banyak digunakan sebagai model
pengambilan keputusan baik dalam suasana konflik non-cooperative maupun cooperative.
Perbedaan diantara keduanya adalah bahwa pada sistem cooperative mengandung komitmen yang mengikat para pemain yang terlibat, sedangkan pada
sistem non-cooperative tidak terdapat ikatan yang berpengaruh terhadap tindakan yang akan diambil oleh para pemain. Dalam suatu permainan game, terdapat
beberapa unsur dasar, player, action, strategy, pay off, information, outcome, dan equlibria player, action
dan outcome secara bersama-sama berhubungan dengan rule of the game.
Untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal, seorang pemain harus dapat bertindak secara rasional yang mengarah kepada suatu keadaan
equlibrium . Keadaan equilibrium ini ditentukan oleh kekuatan bargaining
masing-masing pihak yang terlibat, dimana informasi mengenai tindakan dari pemain lain sangat bermanfaat dalam menentukan sikap atau tindakan yang
diambil. Teori permainan sampai sekarang sebenarnya belum berhasil dalam
menghasilkan model-model yang memuaskan, terutama bagi para pemain yang merupakan individu-individu yang bersifat rasional tetapi memiliki keterbatasan
dalam menguasai dan mengolah informasi seperti yang dikemukakan oleh Simon 1961 dalam Kay 2003. Tanpa memandang pemahaman keseimbangan
yang dipilih, cara yang dipergunakan untuk mencari solusi dari permainan game, dipergunakan solusi menurut keseimbangan Nash equlibria Nash yaitu suatu
solusi yang menghasilkan institusi yang berhasil dibangun menyangkut aturan- aturan pengelolaan sumber daya hutan sesuai dengan perkembangan kondisi
sosial ekonomi masyarakat
Selanjutnya dalam setiap permainan, terdapat dua macam keadaan keseimbangan equilibrium, yaitu :
1. Dominant strategy, yaitu suatu strategi yang diambil oleh pemain sehingga memberikan keuntungan pay off yang paling besar, apapun strategi yang
diambil oleh lawan mainnya. 2. Nash equlibrium
, sering disebut juga “solusi optimal”. Dalam Nash equilibrium tercapai suatu kondisi dimana setiap pemain telah memberikan
pilihan terbaik dan permainan telah mencapai keadaan “strategically stable
”, karena tidak ada pemain yang dapat memperoleh hasil yang lebih besar walaupun dengan mengganti strategi yang dipilihnya.
Anwar 2001 dalam Kay 2003 mengemukakan bahwa untuk menjelaskan terjadinya kesempatan kearah bekerjasama cooperation antara anggota-anggota
Anwar 2001 dalam Kay 2003 mengemukakan bahwa untuk menjelaskan terjadinya kesempatan kearah bekerjasama cooperation antara anggota-anggota
masyarakat di tingkat komunal agents dapat digambarkan oleh suatu model sederhana dari satu kali one-shot keadaan terjadinya interaksi antara dua agen
atau kelompok : dimana kedua agenkelompok masing-masing sebenarnya mempunyai kesempatan untuk memperoleh manfaatkeuntungan benefit dari
adanya kerjasama yang jujur antara mereka, yang sebenarnya mempunyai kesempatan untuk memperoleh manfaat dari adanya kerjasama yang jujur antara
mereka, yang sebenarnya akan saling menguntungkan. Tetapi jika salah satu atau kedua pihak yang berinteraksi masing-masinh secara sendiri-sendiri mencoba
untuk berlaku curang kepada pihak lainnya, maka yang terjadi bahkan akan merugikan pihak lainnya.
Jika tidak ada suatu kelembagaan control bagi sikap curang atau ketidakjujuran tersebut, maka pertukaran jasabarang antara mereka yang
sebenarnya mempunyai potensi untuk saling menguntungkan bagi kedua belah pihak itu tidak akan terjadi. Umpamanya keadaan ini dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Konsekuensi dari Permainan Pertukaran Jasa Pihak Agen B
J C
Pihak Agen A J
2. 2 - ,
C , -
- , -
Matriks pada tabel 1 diatas, menyatakan tentang hasil-hasil pay off yang diperoleh bagi kedua belah pihak yang bertukar barang jasa exchange of goods
dari suatu pertukaran yang dilaksanakan sekali tunggal, yang hasil pay off-nya tergantung pada kombinasi dari strategi-strategi yang mereka pilih. Lambang
huruf J untuk sikap jujur menunjukkan permainan yang jujur, sedangkan pilihan tindakan C curang menyatakan permainan dengan melakukan penyelewengan
untuk berbuat curang dengan harapan untuk dapat menguntungkan dirinya sendiri. Pada tabel 1, angka pertama di dalam sel-sel matriks yang tersedia menunjukan
rewards atau konsekuensi yang dapat diperolah bagi pemain A, sedangkan pahala
yang kedua didapat oleh A untuk pilihan jika dia bermain C, Jika mereka keduanya bermain jujur J, maka keuntungan bersih dari pertukaran jasa, tenaga
kerja atau barang secara jujur adalah , yang dapat dibagi sama rata kepada kedua belah pihak A dan B sebesar 2. Tetapi jika salah satu pihak secara
tersendiri mencoba berlaku curang kepada yang lainnnya, maka dia akan dapat memperoleh keuntungan pribadi yang diukur sebesar 2, sementara kondisi
ini akan menyebabkan keadaan menjadi rusak yang ditimpakan secara eksternal kepada pihak lainnya, dengan pahala yang diukur oleh - . Dalam keadaan ini
akan terjadi kerugian sosial social loss yang dapat diukur - - 0. Masing-masing pemain dalam keadaan ini mempunyai suatu pilihan untuk tidak
berinteraksi yang akan menghasilkan nilai sebesar 0 yang akan diterima oleh kedua belah pihak. Kemudian jika terdapat salah satu pihak berharap pihak lain
curang C, maka dia cenderung tidak bekerjasama. Keadaan tersebut yang dinamakan mencapai kesimbangan dari Nash Nash equilibrium, pada keadaan
ini tidak ada insentif bagi kedua pihak. Apabila kedua pihak A dan B dapat saling bertemu secara berulang-ulang
untuk setiap waktu tertentu maka ancaman terjadinya penghentian terjainya pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak tersebut di masa depan
akan dapat dihindari,sehingga tindakan saling mencurangi diantara keduanya dapat dihindari dengans yarat mereka tidak mendiskonto yang berkaitan dengan
keuntungn dikemudian hari dari kegiatan pertukaran nilainya tidak besar.