Kerangka Teoritis TELAAH PUSTAKA

46

H. Kerangka Teoritis

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap ekspansi kredit Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa di Indonesia. Untuk memberikan gambaran yang sistematis maka kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut : GAMBAR 1 KERANGKA PEMIKIRAN Keterangan: Berdasarkan pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah faktor CAR 1 X , NPL 2 X , ROA 3 X , ROE 4 X , NIM 5 X , BOPO 6 X , LDR 7 X , GWM 8 X . Sedangkan Aspek Rentabilitas 1.ROA 2.ROE 3.NIM 4.BOPO Aspek Likuiditas 1. LDR Aspek Kepatuhan 1. GWM Aspek Kualitas aktiva produktif 1.NPL Ekspansi Kredit Bank Umum Swasta Nasional Devisa Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Aspek Permodalan 1. CAR 47 sebagai variabel terikat dependen adalah tingkat ekspansi kredit perbankan. Dari faktor-faktor bebas yang berbeda tersebut dianalisa untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ekspansi kredit. Kemudian dilakukan uji beda, agar diketahui perbedaan tingkat ekspansi kredit antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa.

I. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian yang belum dibuktikan kebenarannya. Di dalam penelitian ini diduga terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi ekspansi kredit antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa, yaitu Rasio Permodalan CAR, Rasio Aktiva Produktif NPL, Rasio Rentabilitas ROA, ROE, NIM, BOPO, Rasio Likuiditas LDR, Rasio Kepatuhan GWM. Rasio dapat menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya kondisi suatu bank. Allen Berger dan Robert DeYoung 1997 melakukan penelitian dengan membandingkan hubungan antara pinjaman dan efisiensi perbankan. Hipotesis yang digunakan adalah bad luck, bad management, skimping, dan moral hazard. Hasil dari penelitian ini adalah hubungan kualitas pinjaman dan efisiensi biaya berhubungan sangat erat dan saling mempengaruhi. Penelitian tentang ekspansi kredit perbankan di Indonesia telah dilakukan, yaitu oleh Edi Santoso 2004, penelitian tersebut tentang analisis pengaruh faktor tingkat kesehatan perbankan terhadap tingkat ekspansi kredit perbankan di Indonesia selama periode waktu 3 48 tahun 1999-2001. Dari penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa variabel CAR, AP, PPAP, BOPO, ROA, CR, dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat ekspansi kredit yang dilakukan oleh bank- bank umum. Sedangkan, berdasarkan Uji Anova menunjukkan bahwa semakin sehat bank maka semakin besar ekspansi kredit yang dilakukan. Pada tahun 2006, Awaluddin meneliti tentang pengaruh rasio keuangan perbankan yaitu CAR, NPL, LDR, dan GWM terhadap kredit yang disalurkan Bank Pembangunan Daerah BPD. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa CAR dan LDR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kredit yang disalurkan oleh BPD. Sedangkan NLP dan GWM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kredit yang disalurkan oleh BPD. Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Sebagai perusahaan, bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memiliki berbagai macam rasio keuangan sebagaimana yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan pada umumnya manufaktur dan dagang yang meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profabilitas. Namun disamping itu, sebagai lembaga keuangan, bank juga masih memiliki rasio-rasio khusus, yang hanya dimiliki oleh bank tidak dimiliki pada perusahaan pada umumnya yang meliputi CAR, KAP, Rasio Pemenuhan PPAP, LDR, NPL, PDN, dan GWM. Dalam menilai kinerja suatu bank, sebagai pelaksanaan salah satu fungsi pengawasan, Bank Indonesia telah menerapkan standar tingkat kesehatan yang berdasarkan pada lima komponen utama yaitu permodalan Capital, kualitas assets Assets quality, kualitas manajemen Management, profitabilitas Earning dan tingkat likuiditas Liquidity atau dikenal dengan istilah CAMEL. 49 Standar tingkat kesehatan berdasarkan CAMEL merupakan kerangka penilaian yang sudah diterima secara internasional. Berdasarkan penjelasan dari uraian di atas maka disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga rasio CAMEL, yaitu Rasio Permodalan, Rasio Aktiva Produktif, Rasio Rentabilitas, Rasio Likuiditas, dan Rasio Kepatuhan, berpengaruh terhadap ekspansi kredit Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. 2. Diduga terdapat perbedaan ekspansi kredit diantara kelompok Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini di desain sebagai studi empiris. Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian penjelasan explanatory research yang memfokuskan pada hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis seperti yang telah disebutkan di atas.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah sekumpulan obyek yang memiliki kesamaan karakteristik dan ciri-ciri dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang terdaftar di Direktori Perbankan Indonesia, yang mempunyai kriteria tertentu yang diharapkan dapat mencapai tujuan dari penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi Sekaran, 2006. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel