40 kemungkinan suatu bank dalam kondisi bemasalah semakin besar. Rasio
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: NPL =
100 X
Kredit Total
Bermasalah Kredit
3. Rasio Rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas adalah alat yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank Dendawijaya, 2005. Penilaian rasio rentabilitas dilakukan dengan menghitung empat rasio
yaitu Return on Assets ROA, Return on Equaty ROE, Net Interest Margin NIM, dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.
· Return On Asset ROA
Return On Asset ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik pula posisi bank
dari segi penggunaan asset Dendawijaya, 2005. Kriteria sehat menurut Bank Indonesia adalah jika ROA 1,215. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut: ROA =
100 X
aktiva Total
pajak sebelum
Laba
· Return On Equity ROE
Return On Equity ROE merupakan rasio yang digunakan oleh banyak pemegang saham serta para investor untuk mengukur kemampuan
41 bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran
deviden. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan Dendawijaya, 2005. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut: ROE =
100 X
sendiri Modal
bersih Laba
· Net Interest Margin NIM
NIM adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan operasionalnya
Dendawijaya, 2005. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
NIM =
100 X
l operasiona
Pendapatan bersih
Laba
· Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam
melakukan kegiatan
opersionalnya Dendawijaya, 2005. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemampuan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Kriteria
sehat menurut Bank Indonesia adalah jika BOPO ≤ 93,52. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
42 BOPO =
100 X
l Operasiona
Pendapatan l
Operasiona Beban
4. Rasio Likuiditas