Kandungan karbon biomassa arang CB Nilai kalor Kadar holoselulosa Kadar selulosa

6. Kandungan karbon biomassa arang CB

AR Kandungan karbon biomassa menggambarkan persentase kandungan karbon dari biomassa untuk produk arang. Perhitungan adalah sebagai berikut : CB AR Ski = x 100 Keterangan: Ski = serbuk kayu jati dan pinus , Sb = serbuk bambu

7. Nilai kalor

Contoh kering oven ditimbang 1 gram, lalu diikat dengan kawat halus. Kemudian dimasukkan ke dalam tempat pembakaran pada alat kalorimeter dan ditutup dengan rapat supaya tidak ada udara yang masuk. Dicatat perubahan kalor yang terjadi.

3.3.2.3. Analisa Kandungan Lignin, Holoselulosa dan Selulosa 1. Kadar lignin Klason

Sampel kayu dan bambu bebas ekstraktif ekuivalen berat kering 1.0 ± 0.1 gram dalam gelas piala. Selanjutnya ditambahkan larutan asam sulfat 72 sebanyak 15 ml. Penambahan asam dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap sambil diaduk dengan suhu dijaga pada 2°C. Setelah dicampur sempurna, gelas piala disimpan pada suhu 20°C selama 2 jam sambil diaduk sekali. Ke dalam campuran tersebut selanjutnya ditambahkan sekitar 300-400 ml air ke dalam erlenmeyer 1000 ml dan pindahkan sampel dari gelas piala ke dalam erlenmeyer. Pada tahapan selanjutnya dilakukan pembilasan dan pengenceran larutan dengan air hingga dicapai konsentrasi asam sulfat 3 yaitu hingga total volume 575 ml. Larutan selanjutnya dididihkan selama 4 jam dan jaga agar volume larutan konstan dengan menambahkan air panas. Tahapan akhir dari pekerjaan ini adalah menyaring lignin dengan gelas filter dan cuci dengan air panas hingga bebas asam, dan mengeringkan sampel lignin dalam oven pada suhu 105°C, hingga beratnya konstan dan timbang. Kadar lignin = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ B A x 100 Keterangan: A = berat lignin BKT, gram dan B = berat kering kayu, gram Kandungan C arang serbuk kayu i Berat kering sampel serbuk kayu i

2. Kadar holoselulosa

Sampel kayu bebas ekstraktif ekuivalen 2 gram berat kering ditempatkan dalam erlenmeyer 250 ml. Selanjutnya pada sampel tersebut ditambahkan 100 ml air destilat, 1 gram sodium klorit dan 1 ml asam asetat glasial, dan dipanaskan dengan water bath 70- 80°C. Pada tahapan ini selalu diupayakan untuk menjaga agar permukaan air dalam water bath lebih tinggi dari permukaan larutan dalam erlenmeyer. Tambahkan 1 gram sodium klorit dan 0,2 ml asam asetat setiap interval pemanasan selama 1 jam dan penambahan dilakukan sebanyak 4 kali. Selanjutnya dilakukan penyaringan sampel dengan menggunakan glas filter, cuci dengan menggunakan air panas, untuk kemudian ke dalamnya ditambahkan 25 ml asam asetat 10 lalu dicuci dengan air panas hingga bebas asam. Tahapan akhir dari pengukuran kadar selulosa adalah sampel dioven pada suhu 105°C hingga beratnya konstan dan timbang. Kadar Holoselulosa = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ B A x 100 . Keterangan: A = berat holoselulosa BKT, gram dan B = berat kering kayu, gram

3. Kadar selulosa

Penentuan kadar selulosa dilakukan dengan cara sebagai berikut : sebanyak kurang lebih 2.5 gram kayu bebas ekstraktif ditempatkan dalam Erlenmeyer 300 ml. Tambahkan 125 ml larutan asam nitrat 3.5 dan dipanaskan dalam water bath pada suhu 80°C. Setelah pemanasan saring sampel dengan air destilat hingga tidak berwarna dan kering udarakan. Selanjutnya dilakukan pemindahan sampel ke dalam erlenmeyer kembali lalu tambahkan 125 ml larutan campuran NaOH dan Na 2 SO 3 dan panaskan selama 2 jam pada suhu 50°C. Larutan campuran selanjutnya disaring dengan cawan saring dan cuci dengan air destilat hingga filtrat tidak berwana, dan ke dalamnya ditambahkan 50 ml larutan sodium klorit 10 dan dicuci dengan air hingga diperoleh endapan berwarna putih dan ditambahkan 100 ml asam asetat 10 lalu dicuci dengan bebas. selanjutnya dioven pada suhu 105°C dan timbang dengan berat konstan. Kadar selulosa = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ B A x 100 . 4 u h s

4.1. Analisi