Bahan dan Alat METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Gowa Leuwi pengo analisi reagen 72, ferroin glasial pirolis piknom spektr Gam Ga , serbuk gerg isadeng, Kab lahan bamb is digunak n folin-cioca asam nitrat n, FeSO 4 , in l, sodium su sis Gambar meter, TGD rofotometer G a mbar 9 Baha b. S ambar 10 T ta gaji kayu pin bupaten Bo bu Kecamat kan adalah e alteu , asam t t 3.5, mal ndikator fen ulfit. Alat-a r 10, therm DTA 200 m GC-MS me an baku unru Serbuk kayu Tanur untuk ahan karat nus berasal d gor, serta p tan Dramag etanol 95, tanat 0.2 lt ekstrak, a olphthalein , alat yang dig mocouple, merk Seiko erk QP 5050 uk pembuata pinus, c. S membuat as yang dilen dari industri potongan bam ga, Kabupat , n-heksana, , Na 2 S 2 O 3 5 agar, dextro , sodium klo gunakan dala alat-alat ge SSC 5200 A Shimadzu b an asap cair d Serbuk bamb sap cair dan ngkapi denga i pengolahan mbu yang b en Bogor , etil asetat 5 , Na 2 CO ose, kalium orit, NaOH am penelitia elas, vortex 0H Japan, u Japan La dan arang: bu. n arang yang an termokop n kayu di Ke berasal dari Gambar 9 , metanol; O 3 5 , asa bikromat, i 0.1 N, asam an ini adalah shaker , se calorimete ampiran 17. c a. Serbuk k g terbuat d el. ecamatan industri . Bahan aquades, am sulfat indikator m asetat h reaktor entrifuse, er bomb , kayu jati, dari baja

3.3. Tahapan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tujuh tahapan seperti pada bagan berikut Gambar 11. Gambar 11 Tahapan penelitian pirolisis limbah kayu dan bambu yang ramah lingkungan untuk menghasilkan asam asetat. Identifikasi Komponen Kimia Analisis GC-MS Analisis PCA Analisis - Rendemen - pH - Konesntrasi asam asetat Bahan pengawet Alami Produk Pirolisis Proses Pirolisis 110-500° C waktu 5 jam Energi aktivasi Ea Konstanta Kinetik K Faktor Eksponensial A Waktu paruh t 12 Distilasi T 95° C, 95°-105° C dan 105-120 °C Model Kinetika Pengujian Anti jamur Serbuk kayu jati. pinus dan bambu Produk Asam -Asetat Aplikasi asap cair Ikan Tongkol dan Tahu Asap Cair Arang Analisis Kadar Air,kadar abu Kadar zat terbang Kadar Karbon Nilai Kalor Analisis Bahan TGA Analisis Kandungan - Kadar lignin - Kadar hemiselulosa - Kadar Selulosa Fraksinasi n-heksana,etil asetat metanol Entropi ΔS° Entalpi ΔH°, Energi bebas Gibbs ΔG° Termodinamika Kimia Kadar C Arang Kadar C Asca Emisi Karbon Biomassa yang ramah lingkungan eco friendly

3.3.1. Pelaksanaan Penelitian Persiapan dan analisis bahan baku

Bahan baku limbah terdiri atas serbuk kayu jati, serbuk kayu pinus dan serbuk bambu. Bahan dipotong kecil-kecil dengan ukuran 40-60 Mesh, kemudian dikeringkan hingga kadar air mencapai 10-20 bb. Selanjutnya dilakukan analisis kadar lignin dan selulosa serta thermogravimetri analysis TGAdifferential thermal analysis DTA untuk mengetahui dekomposisi bahan akibat perubahan suhu yang dilakukan dengan cara memanaskan bahan sampai 500°C Billmeyer 1984. Pembuatan asap cair Tiga sampel yang terdiri atas serbuk kayu jati 1500 g, serbuk kayu pinus 1000 g dan serbuk bambu 950 g, masing-masing dimasukkan ke dalam kiln yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan alat pemanas listrik, tiga kondensator dan dua buah labu penampung destilat. Suhu pembakaran yang digunakan berturut-turut adalah 110, 200, 300, 400, dan 500°C dalam waktu total 5 jam. Kondensat ditampung dalam 4 buah labu dengan volume 2 liter. Kondensat yang diperoleh yaitu kondensat A : 110°C, kondensat B : 200°C, kondensat C : 300°C, kondensat D : 400°C, dan kondensat E : 500°C, ditampung dalam labu pemisah, dikocok dan dibiarkan 24 jam dari masing kondensat, untuk mengendapkan ter. Bagian atas larutan kondensat adalah asap cair, sedangkan bagian bawah adalah endapan ter. Dasar pertimbangan pada suhu 100°C hanya terjadi penguapan molekul air, sedangkan pada suhu 110°C mengandung dekomposisi hemiselulosa, selolusa dan lignin. Menurut Tsamba et al 2006, suhu pirolisis CNS dan CcNS di mulai 110- 900°C. Identifikasi komponen kimia asap cair Pada penelitian ini setelah diperoleh kondensat berupa asap cair dari serbuk kayu jati, serbuk kayu pinus dan serbuk bambu, masing-masing sampel diidentifikasi dengan menganalisis rendemen, pH, dan kadar asam asetat. Asap cair yang mempunyai kadar asam yang tinggi dianalisis komponen kimia asap cair dengan menggunakan alat GC-MS. Asap cair kayu jati, pinus dan bambu yang dihasilkan