propena dapat disubtitusi posisi α, , ke dalam ikatan C-C Sakakibara 1991.
Komponen kimia yang terdapat dalam asap cair sangat bergantung pada kondisi proses dan bahan baku yang digunakan. Komponen kimia yang telah
diidentifikasi pada asap cair antara lain dijumpai senyawa golongan fenol, karbonil, asam-asam karboksilat, furan, hidrokarbon, alkohol dan lakton Girard
1992. Menurut Fengel dan Wegener 1995, komposisi kimia kayu jati mengandung selulosa 39-57, hemiselulosa 7-13, dan lignin 29-39.
4.2. Produksi Asap Cair secara Pirolisis
Proses pirolisis menghasilkan asap cair, ter dan arang. Produksi asap cair dan ter pada penelitian ini dihasilkan melalui proses kondensasi asap yang
dikeluarkan dari reaktor pirolisis. Rendemen asap cair yang dihasilkan pada proses pirolisis serbuk kayu jati, serbuk kayu pinus dan serbuk bambu pada setiap
suhu untuk waktu total pirolisis 5 jam dengan reaktor listrik dapat dilihat pada Tabel 12 dan Lampiran 2.
Tabel 12 Rendemen produk serbuk kayu jati, kayu pinus dan serbuk bambu Suhu
pirolisis ° C.
Rendemen produk bb Serbuk kayu jati
Serbuk kayu pinus Serbuk bambu
Asap cair Ter
Asap cair Ter
Asap cair Ter
110 8.27 0.54
10.92 0.97
12.91 1.53 200 17.05
3.01 14.46
3.36 18.18 2.13 300 9.10
2.36 11.99
4.73 14.94 2.63
400 8.35 4.37
11.32 6.39
14.17 8.01 500 1.02
0.93 0.92
0.66 1.15 3.29 Total 43.78
11.22 49.60
16.11 61.34 17.59 Berdasarkan hasil analisis rendemen asap cair dari ketiga jenis bahan baku
Tabel 12, terlihat bahwa rendemen asap cair tertinggi diperoleh dari serbuk bambu sebesar 18.18 pada 200°C, dan ter tertinggi pada 400°C sebesar 8.01.
Hasil TG, degradasi komponen hemiselulosa, selulosa dan lignin berkisar antara 200-400°C. Serbuk kayu jati mengalami dekomposisi termal pada 3 tahap sesuai
dengan perubahan garis di kurva, yaitu pada suhu 206.7, 281.3 dan 349.7°C. Sedangkan serbuk kayu pinus mengalami penguraian pada suhu 227, 320.2 dan
349.7°C. Serbuk bambu pada suhu 209.8, 281.3, dan 340.2°C Tabel 10. Komposisi kimia dan produksi asap cair yang dihasilkan tergantung pada kondisi
proses suhu dan waktu serta komposisi bahan baku. Jadi ada ketergantungan antara rendemen asap cair terhadap suhu pirolisis.
Rendemen asap cair tertinggi dari ketiga hasil pirolisis tersebut adalah asap cair dari bambu yang prosentasenya mencapai 61.34, diikuti asap cair kayu
pinus 49.60 dan asap cair kayu jati 43.78 . Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah rendemen asap cair yang dihasilkan pada proses pirolisis tergantung pada
jenis bahan baku yang digunakan. Penelitian lain oleh Tranggono et al. 1997 untuk asap cair tempurung kelapa yang dilakukan pada suhu 350–400°C yaitu
sebesar 52.85. Rendemen asap cair dari batang jagung pada suhu pirolisis 450°C adalah 40.2 Lv et al. 2010
4.3. Identifikasi Komponen Kimia Asap Cair 4.3.1. Analisis GC-MS