dibersihkan dengan tissue. Selanjutnya elektroda dimasukkan ke dalam contoh asap cair. Nilai pH yang muncul di layar monitor dicatat.
3. Kadar asam asetat
Sampel sebanyak 10 gram diencerkan menjadi 100 ml dengan aquades. Larutan sampel sebanyak 10 ml ditambah indikator phenolphtalein sebanyak 2-3 tetes dan
dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai titik akhir titrasi, yaitu berubahnya warna sampel menjadi merah keunguan dan stabil tidak berubah bila dihomogenkan. Total
asam tertitrasi dinyatakan sebagai persen asam asetat. Kadar Asam =
BC VxNxBM
X 100 Keterangan: V
= Volume titrasi NaOH mL N
= Normalitas NaOH N BM
= Berat Molekul asam asetat gram BC
= Berat Contoh gram
5. Kadar karbon asap cair
Ambil duplo sebanyak 5 ml asap cair untuk serbuk kayu jati, serbuk pinus dan serbuk bambu, lalu ditempatkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dengan pipet
tambahkan 10 ml kalium kromat K
2
Cr
2
O
7
1 N sambil menggoyangkan erlenmeyer perlahan-lahan agar berlangsung pencampuran dengan asap cair. Selanjutnya segera
ditambahkan 20 ml H
2
SO
4
pekat dengan gelas ukur di ruang asam sambil digoyang cepat hingga bercampur rata. Pada proses ini diusahakan tidak ada partikel asap cair
yang terlempar ke dinding erlenmeyer sebelah atas hingga tidak bercampur merata. Pada tahapan selanjutnya campuran tadi dibiarkan di ruang asap selama 30 menit
hingga dingin. Campuran selanjutnya diencerkan dengan 100 ml air bebas ion air destilat. Tambahkan 4 tetes Indikator ferroin 0,025 M. Setelah dilakukan pengenceran
selanjutnya segera dilakukan titrasi dengan larutan FeSO
4
0,5 N hingga larutan tetap berwarna merah anggur. Pada penelitian ini penetapan blanko dilakukan sama seperti
cara kerja , tetapi menggunakan contoh asap cair.
Rumus : C
AC
=
1 1000
X
5 100
x
B- A
x
N X 4 X
78 100
Keterangan: 5 = Pipet sampel asap cair B = Volume blanko K2CrO7
N = Normalitas FeSO4 1 N A = Volume contoh FeSO4
4 = Pembagian berat atom C
6. Kandungan karbon biomassa asap cair CB
AC
Kandungan karbon biomassa menggambarkan persentase kandungan karbon dari biomassa untuk produk asap cair. Perhitungan adalah sebagai berikut :
CB
AC
Ski = x 100
Keterangan: Ski = Serbuk kayu jati dan pinus, Sb = serbuk bambu
3.3.2.2. Prosedur Karakterisasi Arang dan Bahan Bakunya
Baik arang maupun bahan bakunya ditumbuk dengan menggunakan lumpang dan alu. Kemudian serbuk diayak dengan ayakan berukuran 100 Mesh. Selanjutnya
dilakukan karakterisasi yang meliputi rendemen arang, kadar air, zat terbang, kadar abu, karbon terikat, kandungan karbon biomassa dan nilai kalor.
1. Rendemen arang
Rendemen arang ditetapkan dengan menghitung perbandingan bobot arang terhadap bobot bahan baku.
Rendemen arang bb = x 100
Bobot arang Bobot bahan baku
Kandungan C asap cair serbuk kayu i Berat kering sampel serbuk kayu i