TUJUAN PEPAYA Penentuan Titik Kritis Pascapanen Pepaya Carica papaya L. (Studi Kasus di Sentra Produksi Pepaya di Kabupaten Sukabumi, Banyumas, Kebumen, dan Boyolali)

2 Produk pascapanen merupakan bagian tanaman yang dipanen dengan berbagai tujuan, terutama untuk memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi produsen maupun petani. Sejak bagian tanaman tersebut dipanen, sejak itulah bagian tanaman tersebut terputus hubungan fisiologi dengan inangnya. Dengan demikian, bagian tanaman tidak mendapat pasokan hasil metabolisme dari tanaman, tetapi bagian tanaman tersebut masih melakukan kegiatan fisiologinya. Kondisi seperti ini yang mengakibatkan bagian tanaman yang telah dipanen mudah rusak. Hal inilah yang mengakibatkan kehilangan pascapanen. Kehilangan pascapanen selain berpengaruh terhadap kuantitas, juga dapat menyebabkan berkurangnya kualitas produk, yaitu menurunnya nilai nutrisi produk. Perlakuan pascapanen yang baik dapat mengurangi kehilangan pascapanen. Pengurangan susut pascapanen ini merupakan hal yang membantu petani dan juga konsumen Soesanto 2006. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan titik kritis pascapanen pepaya pada rantai pasoknya, sehingga dapat diketahui titik kritis atau kehilangan pascapanen tersebut terjadi di mana. Dengan demikian dapat diketahui penyebab kehilangan pascapanen tersebut dan melakukan usaha meminimalkan kehilangan pascapanen pepaya, sehingga dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kehilangan pascapanen tersebut dan buah pepaya dapat menjadi buah yang dapat bersaing di pasaran.

B. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan : 1. Mengidentifikasi jalur distribusi pepaya di sentra produksi pepaya Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Boyolali. 2. Melakukan kajian susutkehilangan pascapanen di setiap titik distribusi buah pepaya. 3. Melakukan kajian titik kritis pascapanen pepaya di sentra produksi pepaya Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Boyolali. 4. Menganalisis marjin pemasaran dan Farmer’s share rantai pasok pepaya. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PEPAYA

Carica papaya L. Pepaya merupakan tanaman yang banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun sub tropis, di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan sampai 1000 m dpl. Di indonesia tanaman pepaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai pegunugan yang memiliki ketinggian 1000m dpl Warisno 2003. Berdasarkan taksonominya tanaman pepaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Dicotyledonae Ordo : Caricales Famili : Caricaceae Genus : Carica Spesies : Carica pepaya L. Pepaya merupakan tanaman herba. Batangnya berongga umunya tidak bercabang, dan tingginya dapat mencapai 10 m. Daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap. Tangkai daun panjang dan berongga. Batang, daun, dan buahnya mengandung getah yang memiliki daya enzimatis yang dapat memecah protein. Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros bunga pendunculus. Kelompok bunga majemuk tersebut disebut infloresensia yang duduk pada ketiak daun. Pertumbuhan tanaman pepaya termasuk cepat sekitar 10- 12 bulan setelah ditanam buahnya telah dapat dipanen. Kalie 2008. Tanaman pepaya memiliki tiga bentuk pohon berdasarkan bentuk bunganya. Penetapan jenis kelamin pohon ini hanya dapat diketahui setelah tanaman berumur 4-6 bulan, yaitu saat tanaman telah berbunga. Struktur bunga pepaya dapat dilihat pada Gambar 1. 1. Pepaya Jantan Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai Menegristek 2000. Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang 2.5 cm, benang sari berjumlah 10 tersusun menjadi dua lapis yang melekat antara daun mahkota. Bakal buah yang rundimeter dan tidak berkepala. 2. Pepaya Betina Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada suatu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar, bunganya tidak memiliki benang sari Menegristek 2000. Pepaya betina memiliki bunga betina yang berukuran agak besar dan memiliki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga. Bunga ini memiliki lima buah pistillum putik. Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas juga. Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat di bagian dasar bunga Kalie 2008. 3. Pepaya Sempurna Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian Menegristek, 2000. Terdapat tiga jenis pepaya sempurna, yaitu: a. Berbenang sari 5 b. Berbenang sari 1 c. Berbenang sari 2 d. Pepaya sempurna e. Yang dapat berb f. Yang berbuah m Tanaman pepaya Cylicomorpha. Genus C memiliki buah yang enak berikut ini adalah jenis pe i 5 dan bakal buah bulat. i 10 dan bakal buah lonjong. i 2-10 dan bakal buah mengkerut. rna mempunyai dua golongan yaitu : rbunga dan berbuah sepanjang tahun musiman. Gambar 1. Struktur bunga pepaya Kalie 2008 ya memiliki empat genus utama yaitu: Carica, J Carica merupakan genus yang banyak dibudidayaka ak dimakan. Genus Carica memiliki kurang lebih 20 jen pepaya yang banyak ditanam di Indonesia Warsino 200 4 Jarilla, Jacaratia, dan kan oleh petani karena enis, dan dari 20 jenis itu 003 : 1. Pepaya Jingga Jenis pepaya jing a. Kulit bu b. Daging c. Berat pe d. Cukup t 2. Pepaya Semangk Jenis pepaya sem a. Kulit bu b. Daging manis. c. Buah be d. Berat pe e. Agak ta 3. Pepaya Cibinong Jenis pepaya ci sebagai berikut : a. Buah be b. Tangkai c. Kulit bu d. Daging e. Berat pe f. Lebih ta ingga memiliki karakteristik sebagai berikut : buah berwarna kuning. g buah berwarna merah, banyak mengandung air, dan c per buah ± 1.50 kg. p tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan. Gambar 2. Pepaya jingga Warsino 2003 gka emangka memiliki karakteristik sebagai berikut : buah berwarna kuning menarik. g buah berwarna merah semangka, banyak mengand berbentuk bulat seperti semangka. per buah ± 1 kg. tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan. Gambar 3. Pepaya semangka Warsino 2003 ng cibinong banyak di daerah Cibinong, Jawa Barat, m t : berbentuk panjang besar dan lancip pada bagian ujung. kai buah cukup panjang. buah tidak rata. g buah agak keras dan cukup manis. per buah ± 2.5 kg. tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan. Gambar 4. Pepaya Cibinong Warsino 2003 5 cukup manis. ndung air, dan rasanya , memiliki karakteristik 4. Pepaya Meksiko Pepaya meksiko ukuran buah yan karakteristik seba a. Buah be b. Daging c. Berat pe d. Tahan t 5. Pepaya Bangkok Jenis pepaya ban a. Buah be b. Kulit bu c. Daging d. Berat pe Kemudian seiring dengan berkembang pula budiday 1. Pepaya IPB-1 Lebih dikenal se bobot sekitar 0.6 tidak beraturan d buah berwarna kemerahan deng sekitar 11-12 o br dan kurang menu ko ko sering disebut juga pepaya solo atau pepaya tun ang kecil-kecil dan hanya cukup untuk satu orang. Jeni ebagai berikut : berbentuk seperti avokad, bulat berleher. g buah berwarna kuning dengan rasa manis. per buah ± 0.5 kg. terhadap kerusakan selama pengangkutan. Gambar 5. Pepaya Meksiko Warsino 2003 ok angkok memiliki karakteristik sebagai berikut: berbentuk seperti pepaya cibinong, namun lebih bulat d buah kasar dan tidak rata atau berbenjol-benjol. g buah berwarna jingga kemerahan, keras, dan memilik per buah ± 3.5 kg. Gambar 6. Pepaya Bangkok Warsino 2003 an berkembangnya daya beli masyarakat dan peruba aya pepaya unggul sebagai berikut Sobir 2009 : sebagai pepaya Arum Bogor. Pepaya ini tergolong jeni 0.65 kg. Bentuk buah lonjong, agak masuk ke dalam d di bagian tengah. Panjang buah sekitar 14 cm dengan hijau sedang dan bertekstur licin. Daging buah ngan rasa yang cukup manis kandungan padatan terla brix. Keunggulan dari IPB-1 adalah kemampuan berbu nunjukkan kosong buah skip, sehingga lebih menjamin 6 unggal karena memiliki nis pepaya ini memiliki t dan lebih besar. liki rasa manis. bahan selera konsumen, nis pepaya kecil dengan di bagian pangkal dan n diameter 10 cm. Kulit ahnya berwarna jingga rlarut total daging buah buah yang lebih kontinu in suplai buah pepaya. 7 Gambar 7. Pepaya IPB-1 Sobir 2009 2. Pepaya IPB-3 Pepaya ini juga termasuk pepaya kecil dengan bobot 0.53 kg. Bentuk buah lonjong dan pangkal buah tegak. Kulit buah bertekstur sedang dan berwarna hijau. Rasa daging buahnya manis dan berwarna jingga kemerahan. Tekstur buahnya agak keras. Kadar kemanisan 12- 14 o . Pepaya ini berbunga setelah empat bulan bibit dipindahkan ke lahan, sedangkan buah dapat dipanen pada umur 140 hari setelah berbunga. Gambar 8. Pepaya IPB-3 Sobir 2009 3. Pepaya IPB-9 Pepaya ini lebih dikenal sebagai pepaya California. Pepaya ini memiliki bobot sekitar 1.24 kg. Bentuk buah silindris dengan pangkal buah yang agak menjorok ke dalam. Kulit buah berwarna hijau terang bertekstur halus. Daging buah berwarna jingga kemerahan dan bertekstur keras dengan rasa yang cukup manis kandungan padatan terlarut total daging buah pepaya sekitar 10-11 o brix. Gambar 9. Pepaya IPB-9 California Sobir 2009 8 4. Pepaya IPB-6c Pepaya ini lebih populer dengan nama pepaya Sukma yang merupakan kepanjangan dari Sukabumi Manis. Pepaya ini termasuk jenis pepaya besar dengan bobot mencapai 2.8 kg. Panjang buah 30-35 cm. Buah berbentuk lonjong dengan pangkal tegak. Kulit buah berwarna hijau dan bertekstur licin. Daging buah berwarna jingga dan bertekstur keras. Kandungan padatan terlarut total daging buah berkisar 10-12 o brix. Gambar 10. Pepaya IPB-6c Sobir 2009 Buah pepaya termasuk ke dalam tipe buah buni dengan ciri-ciri sebagai berikut Pantastico1986: 1. Kulit luar tipis. 2. Daging buah buah tebal dengan rongga besar di tengah. 3. Berasal dari bakal buah yang menumpang. Buah pepaya juga termasuk ke dalam buah kelas berat dengan kisaran bobot 1000-5000 g. Buah pepaya berdasarkan asal-usulnya dan jumlah ruang bakal buahnya termasuk ke dalam buah sejati tunggal yaitu buah yang berasal dari perkembangan satu bakal buah dari kuntum bunga yang sama. Berdasarkan bentuk dan sifat daging buahnya , pepaya termasuk ke dalam tipe buah buni, memiliki kulit luar yang tipis, kuat, lentur sedangkan lapisan dalam berdaging, berair dan dapat dimakan, dengan rongga besar di bagian tengah Pantastico 1986. Komposisi buah dan daun pepaya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Analisis komposisi buah dan daun pepaya Unsur Komposisi Buah Masak Buah Mentah Daun Energi kal 46 26 79 Air g 86.7 92.3 75.4 Protein g 0.5 2.1 8 Lemak g 0.1 2 Karbohidrat g 12.2 4.9 11.9 Vitamin A IU 365 50 18.250 Vitamin B mg 0.04 0.02 0.15 Vitamin C mg 78 19 140 Kalsium mg Besi mg 23 1.7 50 0.4 353 0.8 Fosfor mg 12 16 63 Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI, 1979 dalam acuan Kalie, 2008. Keterangan Sedikit sekali, dapat diabaikan. 9

B. PASCAPANEN PEPAYA