RANTAI PASOK Penentuan Titik Kritis Pascapanen Pepaya Carica papaya L. (Studi Kasus di Sentra Produksi Pepaya di Kabupaten Sukabumi, Banyumas, Kebumen, dan Boyolali)
12
umbi yang masing-masing memerlukan penanganan pascapanen dan penyimpanan yang sangat khusus.
5. Fisiologi pascapanen produk segar
Komoditas pascapanen segar merupakan bagian tanaman yang hidup, yang masih melanjutkan proses kehidupannya. Gangguan terhadap berlangsungnya proses tersebut akan
menyebabkan kemunduran atau kerusakan fisiologi produk pascapanen. 6.
Respirasi Respirasi merupakan pengambilan oksigen dari udara, yang digunakan untuk memecah
rantai karbohidrat di dalam tanaman menjadi air dan karbon dioksida. Proses ini akan terus berlangsung meskipun produk telah dipisahkan dari tanaman induknya. Kurangnya pasokan
oksigen akan menyebabkan proses ini menjadi proses fermentasi yang akan memecah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida. Fenomena ini menyebabkan bau yang tidak sedap,
kerusakan jaringan, gagalnya pemasakan. 7.
Penguapan Komoditas pascapanen setelah dipanen akan terus mengalami kehilangan air sementara
pasokan air dari akar tanaman telah terputus. Kehilangan air yang tidak ditanggulangi dapat menyebabkan produk berubah bentuk dan ukuran, seperti mengerut dan layu. Kehilangan air
produk pascapanen yang berada dalam ruang simpan dapat dipengaruhi oleh kelembapan udara ruang simpan, pergerakan udara dalam ruang simpan, dan macam produk yang
disimpan. 8.
Pemasakan produk pascapanen Pemasakan produk pascapanen dapat digolongkan ke dalam dua jenis sifat pemasakan, yang
memperlihatkan perbedaan pola respirasi produk. Buah pepaya termasuk ke dalam buah klimakterik.
a. Pemasakan buah non-klimakterik: Buah yang tergolong jenis ini mempunyai sifat
hanya dapat masak ketika buah masih menempel pada tanaman induknya. Laju respirasi secara perlahan melambat selama pertumbuhan dan setelah buah dipanen.
b. Pemasakan buah klimakterik: Buah jenis ini dapat dipanen ketika masih dalam
kondisi matang tetapi belum mulai masak. Buah golongan ini dapat dipacu pemaskannya dengan cara buatan. Awal pemasakan buah diikuti dengan laju
respirasi yang cepat,yang disebut klimak respirasi. Setelah pemasakan, laju respirasi akan lambat karena buah mencapai tingkat masak dan buah siap
dikonsumsi.