Analisis Peroksida Uji Total Mikroba

28 Gambar 10. Asam lemak bebas

6. Analisis Peroksida

Pengukuran bilangan peroksida berkaitan dengan tingkat ketengikan suatu produk. Bilangan peroksida minuman santan pada awal penyimpanan sampai minggu ketiga menunjukkan hasil yang negatif. Semakin tinggi bilangan peroksida suatu minyak atau lemak menunjukkan bahwa minyak atau lemak tersebut mempunyai ketahanan terhadap ketengikan yang semakin rendah karena senyawa peroksida merupakan hasil dari kegiatan oksidasi minyak yang menyebabkan bau tengik bila dioksidasi lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis peroksida, diperoleh hasil bahwa produk minuman santan terpilih tidak mengalami ketengikan sampai hari ke-21 Lampiran 20. Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya pro-oksidan dan antioksidan. Pro-oksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya Winarno, 2008. Produk minuman santan rendah lemak dengan penambahan bubuk kakao bebas lemak tidak mengalami proses ketengikan karena mengandung antioksidan di dalamnya. Selain itu, kandungan gula di dalam produk juga memiliki peranan dalam menghambat ketengikan Winarno, 2008. Hasil negatif bilangan peroksida dari minggu pertama sampai minggu ketiga disebabkan karena antioksidan dari produk minuman berbasis santan kelapa rendah lemak pada jangka waktu tersebut masih efektif menstabilkan radikal bebas Stuckey, 1977 sehingga pada minyak atau lemak yang telah mengandung peroksida dalam jumlah besar, fungsi antioksidan tersebut akan rusak.

7. Uji Total Mikroba

Uji total mikroba bertujuan untuk melihat jumlah kandungan mikroba pada produk minuman berbasis santan rendah lemak dengan penambahan 0.5 bubuk kakao bebas lemak sampai batas maksimal angka lempeng total sesuai dengan SNI. Pengenceran dilakukan sampai 10 -7 dan yang dilakukan pemupukan adalah pengenceran 10 -5 , 10 -6 , dan 10 -7 . Jumlah koloni yang tumbuh dihitung dengan metode SPC dan dinyatakan dalam satuan CFUml Kusumaningrum et al., 2009. Hasil perhitungan uji total mikroba ditunjukkan pada Tabel 5. 0,39 0,51 0,59 0,67 0,2 0,4 0,6 0,8 ke-1 ke-8 ke-15 ke-20 asam lemak bebas hari asam lemak bebas 29 Tabel 5. Total bakteri pada produk minuman berbasis santan rendah lemak Hari ke- Pengenceran Jumlah Koloni Jumlah Koloniml U1 U2 2 10 -1 16 19 1.9 x 10 2 10 -2 4 3 10 -3 - 1 10 -4 - - 7 10 -1 179 132 1.5 x 10 3 10 -2 11 13 10 -3 - - 10 -4 4 3 12 10 -1 82 7 4.7 x 10 4 10 -2 230 170 10 -3 45 43 10 -4 12 11 Berdasarkan Tabel 5. di atas diperoleh hasil pengukuran jumlah total mikroba pada minuman santan terpilih mengalami peningkatan dari hari ke hari. Menurut SNI susu kedelai dalam kemasan, persyaratan mutu angka lempeng total maksimal sebesar 2 x 10 -2 dan untuk air minum kemasan dalam kaleng sebesar 0. Tingginya jumlah mikroba yang terdapat dalam produk minuman diduga berasal dari bahan baku, proses pengolahan, serta kondisi dan lingkungan kerja. Kontaminasi mikroba sudah terjadi sejak awal kelapa dikupas. Kelapa yang digunakan untuk membuat produk minuman santan pada penelitian ini adalah kelapa yang telah dihilangkan sabut dan tempurungnya yang berasal dari pasar di Bogor. Kondisi kelapa tanpa adanya sabut dan tempurung menjadikan kelapa lebih mudah tercemar oleh mikroorganisme. Selain itu, penggunaan air pada proses ekstraksi santan dari daging buah kelapa merupakan salah satu penyebab mikroorganisme yang ada karena air merupakan salah satu sumber mikroorganisme. Pasteurisasi yang dilakukan pada produk minuman santan terpilih hanya memusnahkan semua patogen yang berbahaya bagi manusia, sedangkan beberapa bakteri vegetatif tahan terhadap panas termofil dan spora tahan terhadap proses pasteurisasi Potter, 1977. Bakteri dan spora inilah yang akan berkembang dalam produk minuman santan pada penyimpanan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa proses pembuatan minuman santan rendah lemak dengan penambahan 400 ml air ke dalam 100 gram kelapa parut adalah yang terbaik dan formula minuman yang paling disukai adalah formula minuman berbasis santan rendah lemak dengan penambahan 0.5 bubuk kakao bebas lemak. Produk minuman berbasis santan rendah lemak dengan penambahan 0.5 bubuk kakao bebas lemak memiliki nilai kadar lemak sebesar 0.58, kadar protein sebesar 0.39 , kadar air sebesar 89.06, kadar abu sebesar 0.13 , kadar karbohidrat sebesar 9.84, kadar mineral Ca sebesar 7.6 mgdl, kadar mineral K sebesar 12.6 mgdl, dan kadar mineral P sebesar 27.1 mgdl. Produk minuman santan rendah lemak ini memiliki kapasitas antioksidan dan total fenol sebesar 4.37 mgAEq100ml dan 15.24 mg GAE100 ml sampel. Hasil analisis peroksida menunjukkan bahwa sampai minggu ketiga, produk minuman santan belum mengalami ketengikan karena di dalam produk minuman santan ini terdapat aktivitas antioksidan yang dapat menghambat proses ketengikan. Pada hari pertama, nilai asam lemak bebas dari produk minuman berbasis santan rendah lemak ini sebesar 0.39. Kadar asam lemak bebas pada hari ke-8, ke-15, dan ke-20 berturut- turut menjadi 0.51, 0.59, dan 0,67.Hasil pengukuran uji total mikroba menunjukkan bahwa jumlah mikroba pada produk minuman terus mengalami peningkatan. Pada hari ke-2 jumlah koloni produk minuman sebesar 1.9 x 10 2 koloniml, pada hari ke-7 dan ke-12 jumlah koloni produk minuman meningkat sebesar 1.5 x 10 3 koloniml dan 4.7 x 10 4 koloniml.

B. SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah pengembangan formulasi minuman berbasis santan rendah lemak, misalnya dengan membuat produk minuman santan dengan rasa yang bervariasi agar nilai kesukaannya dapat lebih ditingkatkan. Sebaiknya pemisahan krim dan skim pada santan dilakukan dengan menggunakan cream separator agar diperoleh hasil yang maksimal. Proses pasteurisasi harus dilakukan sebaik mungkin agar produk yang dihasilkan bermutu maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian lanjutan untuk dapat meningkatkan umur simpan produk minuman ini. Selain itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengolahan krim untuk dijadikan suatu produk pangan agar tidak terbuang sia-sia.