Kalsium Ca Kalium K

8 berfungsi dalam sistem enzim. Mineral berinteraksi dengan vitamin dan hormon dan berperan dalam fungsi fisiologis. Sekalipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, keberadaan mineral dalam tubuh sangat penting. Menurut Christensen 1982, klasifikasi mineral membantu pemahaman akan peranan zat gizi. Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar disebut makromineral atau mineral utama, contohnya natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif sedikit disebut sebagai mikromineral yaitu besi, iodium, mangan, litium, molibdenum, nikel, selenium, dan lain-lain. Makromineral berfungsi sebagai bagian penting dalam struktur sel dan jaringan keseimbangan cairan dan elektrolit serta berfungsi di dalam cairan tubuh baik interseluler maupun ekstraseluler. Makromineral dibutuhkan dalam konsentrasi yang lebih besar dari 100 ppm part per million. Mikromineral berfungsi sebagai bagian dari struktur suatu hormon agar sebagian enzim dapat berfungsi secara maksimal dan dibutuhkan dalam jumlah yang kurang dari 100 ppm Christensen, 1982. Mineral tidak seperti asam amino ataupun vitamin, yaitu tidak dapat hancur akibat terpapar panas, agen pengoksidasi, pH yang ekstrim, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nutrisi organik. Mineral bersifat indestructible Fennema, 1996.

1. Kalsium Ca

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1.5 - 2 dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari jumlah ini, 99 berada di dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit 3Ca 3 PO 4 2 .CaOH . Hidroksiapatit merupakan kristal mineral yang terdiri atas kalsium fosfat atau kombinasi kalsium fosfat dan kalsium hidroksida. Kristal mineral ini terbentuk melalui proses kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh Almatsier, 2001. Ca merupakan salah satu makro mineral penting dalam tubuh manusia. Fungsi kalsium adalah untuk kekuatan tulang dan gigi, membantu pembekuan darah, transmisi impulse syaraf, kontraksi otot, dan membantu regulasi sel. Kebutuhan kalsium per orang per hari bagi orang dewasa sekitar 800 mg. Dalam hal pembekuan darah, menurut Wardlaw 1999 ion kalsium berpartisipasi dalam beberapa reaksi di dalam darah yang mengarah pada pembentukan fibrin, komponen protein utama pada pembekuan darah, misalnya perubahan protrombin menjadi trombin memerlukan kalsium. Tanpa kalsium yang cukup dalam darah, pembekuan darah tidak akan terjadi.

2. Kalium K

Tubuh seorang dewasa mengandung kalium 250 g dua kali lebih banyak dari natrium 110 g. Berbeda dengan natrium, kalium biasanya lebih banyak berada di dalam sel daripada di luar sel sehingga lebih mudah menyimpan dan menjaganya. Komposisi kalium juga biasanya tetap sehingga digunakan sebagi indeks untuk lean body mass bagian badan tanpa lemak. Peranan kalium mirip dengan natrium. Jika natrium bersama sengan klorida membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa dalam cairan ekstraseluler, maka kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler dan sebagian terikat dengan protein. Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat. Seperti halnya natrium, kalium mudah sekali diserap tubuh; diperkirakan 90 dari yang dicerna akan diserap dalam usus kecil. Kalium merupakan kation penting dari dalam cairan intraseluler yang berperan dalam kesetimbangan pH dan osmolasitas. Tubuh manusia mengandung 2.6 mg kalium per kilogram berat 9 badan bebas lemak, sedangkan sel-sel syaraf dan otot mengandung banyak kalium. Kalium memiliki kemampuan menerobos membran sel lebih besar dibandingkan dengan natrium. Ion kalium diperlukan dalam metabolisme karbohidrat dan protein, namun mekanismenya belum jelas diketahui. Pembentukan glikogen dan degradasi glukosa memerlukan kalium. Pengaruh kekurangan kalium terutama pada otot yaitu lemah urat dan dapat menimbulkan kelumpuhan Suhardjo, 1982.

3. Fosfor P