Persamaan Model Kinetik Kumulatif

tersebut untuk seluruh jalur memberikan peluang pengereman kumulatif yang dinotasikan C B P , yaitu [ ] , 1 1 , 1 1 , , , v H x f v P N x f v P N x f v H x f v v P B L R B C B + − + − = + + + [ ][ ] , 1 , 1 2 v H x f v P x f v P N N B L R + − − − + + . Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan untuk model kumulatif yaitu sebagai berikut f C f v f C x t + = ∂ + ∂ , 4.3.23 dengan f L f G f L f G f L f G f C F F A A B B C + + + + + + + − + − + − = . Dengan tidak mempertimbangkan penyalahgunaan notasi, didefinisikan ˆ , , ˆ ˆ , ˆ ˆ , ˆ , ˆ , ˆ ˆ ˆ v x f x f v q v v v v x f v H x f v v P f G B B B v v C B B σ + + + − + = ∫∫ + + + + v d v d v v H x F B ˆ ˆ ˆ , ˆ , dan ∫ + + + + − + = v v B B C B B v x f x f v q v v x f v H x f v v P f L ˆ , , ˆ , , ˆ , + + + v d v v H x F B ˆ ˆ , . + + + + F F A A L G L G , , , didefinisikan sama seperti sebelumnya, yaitu ∫ ∫ + + + + + − = + v d v d v v H x F v x f x f v q v v v v f G A A A v v A ˆ ˆ ˆ , ˆ ˆ , , ˆ ˆ , ˆ ˆ ˆ ˆ σ ∫ + + + + + + − = v v A A A v d v v H x F v x f x f v q v v f L ˆ ˆ ˆ , , , ˆ ∫ ∫ + + + + + − = + v d v d v v H x F v x f x f v q v v v v f G F F F v v F ˆ ˆ ˆ , ˆ ˆ , , ˆ ˆ , ˆ ˆ ˆ ˆ σ ∫ + + + + + + − = v v F F F v d v v H x F v x f x f v q v v f L ˆ ˆ ˆ , , , ˆ Pada model kinetik kumulatif B A σ σ , hanya didefinisikan oleh aturan interaksi mikroskopik dengan mempertimbangkan mobil lain di sekitar mobil yang diamati dan tidak bergantung pada kepadatan lokal yaitu ρ . Hal ini berarti tidak ada efek makroskopik yang masuk ke dalam terminologi ini.

BAB V HASIL SIMULASI

5.1 Hasil Representasi Numerik Model Mikroskopik Jalur Tunggal

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV mengenai kepadatan dan arus lalu lintas pada kondisi ekuilibrium, diperoleh persamaan kecepatan dan arus mobil berdasarkan nilai kepadatan yang ditunjukkan pada persamaan 4.1.7 dan 4.1.8, yaitu ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ≤ ≤ = − crit crit v v v ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ untuk , ln ln untuk , 1 max max max crit max dan ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ≤ ≤ = − . untuk , ln ln untuk , 1 max max max crit max crit crit v v j ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ ρ Selanjutnya, berdasarkan hasil yang diperoleh pada persamaan 4.1.7 dan 4.1.8 akan dibuat representasi numerik berupa plot yang menggambarkan hubungan antara kepadatan dengan kecepatan mobil dan arus lalu lintas. Representasi numerik dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 6.5 yang diberikan pada Lampiran 1. Representasi numerik direalisasikan melalui beberapa fungsi dan program dalam bentuk Mfile yaitu fungsi mymikro1.m , fungsi mymikro2.m, dan program mikro_tunggal.m. Fungsi mymikro1.m berfungsi untuk menghitung kecepatan berdasarkan input dari nilai kepadatan, dan selanjutnya dapat dibuat plot antara kecepatan dengan kepadatan. Fungsi mymikro2.m berfungsi untuk menghitung arus berdasarkan input dari nilai kepadatan, dan selanjutnya dapat dibuat plot antara arus dengan kepadatan. Program mikro_tunggal.m berfungsi untuk mengeksekusi masing-masing fungsi pada command window. Lebih lanjut, parameter-parameter seperti panjang mobil, kecepatan maksimum mobil, kepadatan maksimum, dan kepadatan kritis juga ditentukan. Nilai dari masing-masing parameter tersebut dinyatakan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Besaran parameter model mikroskopik jalur tunggal P max v max ρ max ρ ρ = opt e crit ρ 2 20 0.5 1839397206 . 0.1 Parameter max ρ ditentukan berdasarkan parameter P yang sesuai dengan hasil pada persamaan 4.1.3, yaitu P 1 max = ρ . Parameter crit ρ ditentukan sedemikian sehingga memenuhi syarat e crit max ρ ρ , sehingga dipilih crit ρ = 0.1 e max ρ . Hasil plot antara kecepatan dengan kepadatan serta plot antara arus dengan kepadatan ditunjukkan pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Representasi numerik model mikroskopik jalur tunggal. Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dievaluasi hubungan antara kecepatan mobil dengan kepadatan. Mobil akan bergerak dengan kecepatan maksimum sampai dicapai kepadatan kritis yaitu pada crit ρ ρ ≤ . Pada saat kepadatan mobil bernilai