Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Masyarakat terhadap

67 pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan tanpa biaya proses pendidikan terutama di sekolah tidak akan efektif. Biaya cost pada pendidikan memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan,baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga yang dapat dihargakan dengan uang, misalnya, iuran siswa adalah jelas merupakan biaya, tetapi sarana fisik, buku dan guru adalah juga biaya. Bagaimana biaya – biaya itu direncanakan, diperoleh, dialokasikan dan dikelola merupakan kajian pembiayaan pendidikan. Di ungkapkan pula dari hasil penelitian bahwa masyarakat di sekitar PKBM Ngudi Makmur kebanyakan ekonomi kelas menengah ke bawah jadi dalam pembiayaan masih sedikit orang yang mau membayar program yang dilaksanakan.

2. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Masyarakat terhadap

Pelaksanaan Program Paket B. Hasil penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi Makmur mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi pelaksanaan Program Paket B ,baik itu faktor pendorong maupun faktor penghambat. Kemampuan sumber daya manusia yang memadai dalam konteks mikro, diantaranya kualitas sumber daya manusia SDM yang dimiliki oleh 68 suatu lembaga, merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing lembaga itu dan merupakan faktor yang akan menentukan pada kinerja organisasi. Dalam hal ini SDM diartikan sebagai manusia yang meiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produk, baik barang maupun jasa. Bagi suatu lembaga SDM merupakan capital human capital yang nilainya banyak bergantung pada derajat kemampuan yang dimiliki. SDM yang menjadi unsur utama pada setiap lembaga dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas melalui peningkatan kemampuan. Untuk meningkatkan kemampuan ini tentu diperlukan upaya pendidikan yang optimal dan berkualitas. “Lembaga yang meiliki SDM berkualitas akan lebih efisien dan produk yang dihasilkannya pun akan lebih kompetitif di pasar, sehingga memungkinkan dapat memperoleh profit yang tinggi. Indikator utama kualitas SDM adalah derajat kesehatan, kemampuan, dan moralitasnya” Mohammad Ali, 2002 : 4. SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif sehingga kemampuan yang memadai untuk berinteraksi dengan masyarakat didalam mensosialisaikan program akan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat dalam berpartisipasi. Pemahaman Informasi Program, Kebutuhan informasi di dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting. Kebutuhan informasi menjadi masalah ketika kebutuhan tersebut tidak dapat dirumuskan dengan baik sehingga tidak mewakili kebutuhan itu sendiri. 69 Permasalahan akan tetap menjadi permasalahan ketika masyarakat tidak dapat memecahkan dan menyelesaikannya karena tidak paham informasi. Pemahaman informasi Program Paket B yang dilaksanakan menjadikan pendorong masyarakat untuk berpartisipasi karena masyarakat merasa tahu dan membutuhkanya, Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh pengelola melalui tokoh-tokoh masyarakat cukup efektif memberikan pemahaman mengenai informasi Program Paket B kepada masyarakat yang tidak mengetahuinya. Peningkatan pertumbuhan sumber daya manusia merupakan salah satu hal penting lainnya yang ikut menentukan konsep pembangunan berbasis pada masyarakat. Sedangkan Kapasitas organisasi sangat menentukan karena tanpa adanya kapasitas organisasi yang memadai maka pencapaian tujuan program mustahil untuk terealisasi. Kapasitas lembaga Organisasi PKBM haruslah memiliki kemampuan terhadap pencapaian tujuan program. ini akan menjadi faktor pendorong partisipasi masyarakat karena masyarakat akan melihat hasil dari keberhasilan pelaksanaan program yang dilaksanakan. Selama ini penyelenggaraan partisipasi masyarakat terbatas pada keikut sertaan anggota masyarakat dalam implementasi atau penerapan program-program saja. Seharusnya anggota masyarakat merasa bahwa tidak hanya menjadi objek dari kebijakan pemerintah namun harus dapat mewakili masyarakat itu sendiri dengan kepentingan mereka. Partisipasi 70 masyarakat masih terbatas mengakibatkan kurangnya partisipasi yang diberikan. Masyarakat yang berpartisipasi hanya yang memiliki kemampuan memadai saja. Kurangnya pendekatan dan sosialisasi program yang dilakukan oleh Pengelola Program terhadap tokoh-tokoh masyarakat mengakibatkan masyarakat tidak mau memberikan partisipasinya karena merasa tidak dihargai, meskipun masih ada masyarakat yang tetap mau berpartisipasi karena ada kebutuhan dan kepentingannya .

3. Upaya yang dilakukan PKBM Ngudi Makmur dalam Menumbuhkan