58 ” Tanpa melibatkan peran aktif masyarakat dalam bentuk gagasan-
gagasan,karena program ini ditujukan untuk anak –anak yang putus sekolah dan masyarakat yang membutuhkan pendidikan dasar. Jadi
masyarakat sekitar tidak begitu mengetahui Program Paket B yang dilaksanakan.”
Meskipun masyarakat belum diberi kesempatan secara langsung oleh lembaga untuk menyalurkan ide-idenya secara langsung dalam
pelaksanaan program Paket B, tetapi masyarakat tetap memiliki harapan, harapan yang ada dalam masyarakat ini merupakan ide yang tidak
tersampaikan. Hal ini senada dengan yang disampaikan Sp,Selaku peserta didik,bahwa:
”...Harapan saya sebagai peserta didik, Program Paket B ini dapat dijadikan program yang dapat menampung anak-anak putus
sekolah yang karena keterbatasan ekonomi tidak dapat melanjukan kependidikan formal,dan dapat membantu saya dan membimbing
peserta didik dalam menghadapi masa depan yang lebih baik.”
Adanya harapan harapan positif terhadap pelaksanaan Program Paket B di Pusat Kegitan Belajar Masyarakat Ngudi Makmur. Akan sangat
membantu dalam pelaksanaan program yang dilaksanakan. Meskipun belum dapat disampaikan secara langsung,tetapi masyarakat percaya
bahwa Program Paket B di PKBM akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta didik binaan, agar dapat mampu bekerja dan mandiri
di masyarakat.
b. Tenaga
Kontribusi masyarakat dalam membantu kegiatan Program Paket B di PKBM Ngudi Makmur bisa dikatakan masih sedikit. Hal ini karena
59 pihak PKBM sendiri dalam menjalankan program-program memang ada
kekhususanya yaitu program yang dilaksanakan berdasarkan standar pelaksanaan program baik materi maupun tenaga pelaksananya karena
merupakan program pendidikan yang butuh kompetensi khusus dalam pelaksanaanya, berikut yang diungkapkan Wl, selaku Staf PKBM:
”Masyarakat memang tidak terlalu banyak dimintai bantuan tenaga untuk setiap kegiatan yang ada,karena memang kegiatan yang ada
merupakan kegiatan pembelajaran merupakan program pemerintah.”
Akan tetapi ada saat-saat tertentu pihak PKBM memerlukan bantuan masyarakat seperti yang diungkapkan Pj,tokoh masyarakat:
” Dalam pelaksanaan Program Paket B pihak PKBM juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan program keterampilan
sering kali pelatih keterampilan di mintakan dari masyarakat sekitar lembaga yang mempunyai keahlian.
Az,selaku ketua Program Paket B juga mengatakan bahwa: ” Apabila PKBM memerlukan bantuan tenaga,masyarakat bersedia
membantu semampunya,begitu pula sebaliknya...”
Meskipun masyarakat jarang dilibatkan dalam setiap kegiatan Program Paket B,tetapi masyarakat selalu siap apabila dilibatkan dalam
pelaksanaan program.
c. Harta Benda
Seperti yang diungkapkan partisipasi yang berupa uang ,dalam Program Paket B tidak sepenuhnya dibebankan pada masyarakat, dimana
pembiayaan program tersebut di bebankan secara bersama dengan membayar iuran perbulan, iuran di pergunakan mulai dari gaji tutor
60 hingga digunakan untuk keperluan administrasi. Seperti yang
diungkapkan Sr,selaku Peserta Didik Paket B bahwa: ” Selama saya mengikuti Program Paket B setara SMP ini saya
membayar uang iuran perbulanya,karena saya ikut Program Paket B program swadaya, tetapi saya rela karena saya tidak ingin
ketinggalan dalam pendidikan dan saya ingin melanjutkan sekolah dan saya membutuhkan program ini untuk menunjang profesi
saya.”
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada Pendidikan Paket B yang dibiayai Non APBN atau swadaya, agar program dapat
berlangsung secara terus menerus dibutuhkan partisipasi berupa uang. seperti yang disampaikan Sw, Tutor Paket B
”Biaya pendidikan Program Paket B yang penyelenggaraanya swadaya atau Non APBN, biaya Pendidikan dimintakan pada
masyarakat atau peserta didik untuk keperluan pembelajaran
karena program di kelola secara swadaya.” Adapun partisipasi berupa dana tersebut akan sangat membantu
dalam keberlangsungan program yang ada dalam PKBM.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Masyarakat