1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Dapat mengetahui gambaran tipe-tipe neoplasma epitel ovarium jinak dan ganas berdasarkan histopatologi dari pasien usia pre menopause dan menopause
yang telah dilakukan tindakan pembedahan serta stadium dari tumor ovarium ganas.
2. Dapat mengetahui apakah sistem skoring kombinasi ultrasonografi, status menopause Kadar Human Epididmis protein 4 HE4 dan Ca 125 merupakan
alat diagnostik yang lebih efektif dari Kadar Human Epididmis protein 4 HE4 dan Ca 125 sendiri untuk membedakan neoplasma epitel ovarium jinak dan
ganas pada pasien usia premenopause dan menopause. 3. Hasil Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya
1.4.2. Manfaat Aplikatif
1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh metode penapisan yang tepat untuk membedakan neoplasma epitel ovarium jinak dan neoplasma ovarium
ganas sebelum pembedahan. 2. Hasil penelitian diharapkan menjadi kriteria rujukan untuk pasien dengan
sangkaan neoplasma epitel ovarium ganas berdasarkan kepada sub bagian Ginekologi Onkologi.
Universita Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologis yang berasal dari jaringan ovarium. Seluruh dunia 125.000 orang perempuan setiap tahunnya
meninggal akibat neoplasma ovarium ganas dan angka ini cenderung meningkat. Tingginya angka kematian ini disebabkan karena timbulnya gejala dijumpai pada
stadium lanjut sehingga neoplasma ovarium ganas ini digelari sebagai “the silent killer”.Hal ini juga disebabkan karena belum adanya uji penyaring yang efektif dalam
mendeteksi neoplasma ovarium ganas secara dini. Neoplasma ovarium berdasarkan histopatologinya dapat bersifat jinak atau
ganas. Tumor ovarium terbagi atas tiga kelompok berdasarkan struktur anatomi dari mana neoplasma itu berasal dapat dibagi menjadi yaitu dari epitel ovarium, sel
germinal, sex cord – stromal. Neoplasma ovarium ganas terdiri dari 90 – 95 neoplasma epitel ovarium ganas dan 5 – 10 terdiri dari neoplasma sel germinal
dan neoplasma sex cord-stroma.
10,12,21,22,23
10
2.1 Epidemiologi