Kecambah Kacang Hijau Taoge Perkecambahan

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecambah Kacang Hijau Taoge

Kecambah adalah sayuran tunas kacang hijau, jika tunas masih pendek disebut dengan taoge. Kecambah kacang hijau kaya akan zat gizi, setiap 100 gr kecambah mengandung energi 50 kkal, kalsium 32 mg, potasium 235 mg, besi 897 mg, fosfor 75 mg, seng 960 mg asam folat 160 mg, vitamin C 20 mg dan vitamin B 1 163 mg. Kecambah bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan pria, anti kanker, memperlambat proses penuaan dan menjaga kesehatan kulit. Anonymous, 2008 Kandungan zat gizi dalam kacang-kacang pada saat dalam bentuk biji masih belum aktif akan tetapi setelah melalui proses perkecambahan menjadi aktif. Peningkatan zat gizi pada kecambah mulai sekitar 24-48 jam pada saat perkecambahan, sehingga kandungan protein kecambah lebih tinggi 19 dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji aslinya, hal ini disebabkan, selama proses menjadi kecambah, terjadi kenaikan konsentrasi asam-asam amino dan lemaknya terhidrolisis menjadi asam – asam lemak yang mudah dicerna Irfahmi, 2008 Pada saat perkecambahan terjadi juga proses hidrolisis karbohidrat dari biji dalam bentuk pati polisakarida menjadi maltosa disakarida akibat aktifitas enzim, sehingga lebih mudah dicerna. Kamil, 1979. 5 Nilai gizi biji dan kecambah kacang hijau adalah sebagai berikut : Tabel 1. Nilai gizi biji dan kecambah kacang hijau tiap 100 gr Nilai Gizi Biji Kecambah Taoge Kalori kal Protein gr Lemak gr Karbohidrat gr Kalsium mg Fosfor mg Besi mg Vitamin A IU Vitamin B1 mg Vitamin C mg Air 345 22,2 1,2 62,9 125 320 6,7 157 0,64 6 10 23 2,9 0,2 4,1 29 69 0,8 10 0,07 15 92,4 Sumber : Taufik, 2004

B. Perkecambahan

Germinasi Perkecambahan didefinisikan sebagai mekar dan berkembangnya struktur penting dari embrio benih yang menunjukkan kemampuan untuk menghasilkan tanaman normal pada keadaan yang menguntungkan Harold, 1968 dalam Hamidah, 2000. Proses berkecambah dipengaruhi dari suhu, air, gas dan cahaya dari lingkungan. Suhu optimum untuk proses perkecambahan adalah 34ºC. Cara untuk membuat kecambah adalah sebagai berikut : kacang hijau yang telah dipilih, direndam dalam air selama satu malam, kemudian ditebarkan dalam tempat berlubang-lubang dan diberi daun, atau kain sebagai substrat agar kacang- kacangan tidak busuk. Kemudian dilakukan penyiraman dengan air sebanyak 4-5 kali. Setelah satu hari germinasi maka dihasilkan taoge dengan panjang sekitar 1 cm, setelah dua hari mencapai panjang 4 cm.Taufik, 2004 6 Menurut Kamil 1979, perkecambahan dipengaruhi oleh komposisi udara yang ada disekitarnya. Umumnya biji akan berkecambah pada kondisi udara yang mengandung 20 O 2 dan 0,03 CO 2 . Menurut Harold 1986, temperatur untuk perkecambahan benih sangat bervariasi untuk spesies yang berbeda. Perkecambahan kacang kedelai dengan suhu 35 ˚C selama 12 jam menghasilkan nilai gizi dan nilai cerna yang tepat kecambah rawon. Kamil, 1979 Reaksi dalam perkecambahan meliputi hidrolisis, oksidasi dan sintesis, sehingga karbohidrat, protein dan lemak akan terdegradasi yang hasilnya akan digunakan untuk respirasi dan sintesis senyawa – senyawa baru bagi perkembangan embrio. Enzim protease akan memecah ikatan – ikatan peptide, menghasilkan asam amino, olehkarena itu di dalam kecambah terjadi kenaikkan asam amino lisin 24, threonin 14, alanin 29 dan phenilalanin 7. Aktifitas enzim peptidase dapat meningkat secara nyata antara 2 – 5 hari setelah penyerapan air Wilson, 1987 dalam Suharno, 2001. Secara skematis perubahan – perubahan tersebut digambarkan sebagai berikut : Proteinase Protein Peptid + Amino Acid Peptidase Amino Acid Gambar 1. Reaksi perombakan protein selama perkecambahan. Kamil, 1979 7 Pada proses perkecambahan, enzim β-amilase akan mencerna amilosa menjadi gula yang bersifat larut. Selain itu enzim ini akan mencerna amilopektin menjadi dekstrin. Enzim α-amilase akan merombak amilosa dan amilopektin menjadi maltosa dan glukosa. Dengan adanya enzim maltase maka maltosa akan diubah menjadi glukosa. Kamil, 1979 Reaksi perombakan karbohidrat selama perkecambahan Winarno, 1995 dalam Kiranawati, 2002 adalah sebagai berikut : α-amilase Pati Amilosa Maltosa + Maltotriosa + Glukosa α-amilase Amilopektin Glukosa + Maltosa + Dekstrin β-amilase Amilosa Maltosa β-amilase Amilopektin Maltosa + Dekstrin Gambar 2. Reaksi perombakan karbohidrat selama perkecambahan Winarno, 1995 Perkecambahan dapat meningkatkan nilai biologis sampai 20 , yang terutama disebabkan oleh sintesa protein dan berkurangnya bahan kering karena larut selama perendaman Winarno,1987. Pengaruh enzim dalam proses perkecambahan dapat meningkatkan daya cerna, memperpendek waktu pemasakan dan meningkatkan nilai protein kacang-kacangan. 8 Selain meningkatkan nilai gizi, perkecambahan juga efektif untuk menurunkan kandungan asam fitat, antitripsin dan oligosakarida penyebab flatulensi. Suryanti, 2005. Selama proses perkecambahan terjadi penguraian 90 rantai oligosakarida menjadi karbohidrat sederhana yang mudah diserap tubuh, dan juga terjadi perubahan komposisi kimia yaitu penurunan kadar lemak dan peningkatan protein terlarut. Kanetro dan Wariyah, 2002

C. Yoghurt