Tabel 3.3 skor Maksimum Tiap Aspek
No Aspek
Jumlah soal Skor maksimum
1. Pengetahuan
2 15
2. Pemahaman
4 25
3. penerapan
4 60
Total 10
100
Dengan menggunakan ketentuan seperti penelitian diatas, ditentukan :
Skor yang diperoleh setiap siswa :
Ket : S = skor setiap siswa
Ss = jumlah skor yang diperoleh siswa Sm = skor maksimum jumlah x skor maks tiap soal = 100
2 kualifikasi pemahaman awal dan pemahaman akhir
siswa mengenai zat dan wujudnya
pemahaman siswa dibagi dalam tingkatan kemapuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat
katagori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham dan sangat paham. Tidak paham, jika siswa tidak bisa sama sekali
menjawab soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab
soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk mengkatagorikan anak ke dalam tingkat pemahaman mereka,
harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.
Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang sering digunakan di sekolah-sekolah maupun di setiap
kampus. Untuk kreteria tidak paham skor total nilainya adalah dari 0-25, untuk kriteria kurang paham skor nilainya
adalah 26-50, untuk kreteria paham skor total nilainya adalah 51-75, sedangkan untuk kreteria sangat paham peneliti
memberikan batas nilai dari 76-100. Hal tesebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.4 kualifikasi pemahaman
Inteval skor Kualifikasi
76-100 Sangat paham
51-75 Paham
26-50 Kurang paham
0-25 Tidak paham
3 megelompokkan variasi jawaban setiap soal.
Variasi jawaban untuk soal baik maupun postes dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Variasi jawaban untuk soal pretes dan postes
No. soal
Variasi Jawaban
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
Kualifikasi Pemahaman
jumlah --------------
--------------
b. Analisis pemahaman konsep siswa
Untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam penelitian ini,data yang digunakan adalah hasil dari pretes dan
postes. Data ini didistribusikan dalam tabel kualifikasi pemahaman konsep untuk siswa dan untuk keseluruhan siswa
yang diteliti. Kualifikasi pemahaman dibagi 4 mayam yaitu : sangat pahan, paham ,kurang paham dan tidak paham
Tabel 3.6 perubahan pemahaman konsep siswa
konsep No
soal Pritest
Post tes Sangat
paham paham
Kurang paham
Tidak paham
Sangat paham
paham Kurang
paham Tidak
paham
Sedangkan untuk mengetahui pemahaman siswa data dimasukkan dalam tabel peningkatan dibawah ini untuk keseluruhan siswa.
Tabel 3.7 peningkatan pemahaman konsep siswa
No soal
Pretest Postest
Peningkatan Sangat
paham paham
Kurang paham
Tidak paham
Sangat paham
paham Kurang
paham Tidak
paham Sangat
paham paham
Kurang paham
Tidak paham
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analis yang dilakukan untuk melihat hasil jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus.
Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t untuk kelompok dependen. T-tes ini digunakan untuk dua kelompok
yang dependent, atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest.
=
BAB VI DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripstif Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada tanggal 30 Agustus 2012 dan pada tanggal berakhir 13 september 2012.
Peneliti memilih SMP Kanisius Gayam sebagai tempat penelitian karena sekolah ini masih berada dalam kawasan yang bisa dijangkau dan cukup
mudah bagi peneliti untuk bermobilisasi. Penelitian ini dilakukan 5 kali pertemuan . dalam rangka mencapai tujuan penelitian, yaitu mengetahui hasil
belajar siswa melalui metode pembelajaran CD interaktif maka diperlukan data yang menunjukkan pemahaman siswa sebelum dan setelah pembelajaran
berlangsung. Pokok bahasan yang diajarkan dalam penelitian adalah zat dan wujudnya dengan sub pokok bahasan: wujud zat, teori partikel zat, susunan
dan partikel pada berbagai wujud zat, kohesi dan adhesi, kapilaritas, dan massa jenis zat. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
pembelajaran dengan CD interaktif. CD interaktif berisi materi-materi dan penjelasan sub materi diatas.
Penelitian dimulai dengan observasi kelas, yaitu kelas VII yang merupakan kelas yang ditunjuk oleh guru fisika disekolah tersebut. Observasi
ini bertujuan agar peneliti dan siswa dapat saling mengenal agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan kegiatan penelitian dapat berjalan dengan
baik. Selain itu observasi bertujuan agar peneliti dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan keadaan siswa.
Setelah observasi, maka dilakukan pretest. Data yang diperoleh dari pretest digunakan untuk menyusun rancangan pembelajaran dengan metode
CD interaktif. Pembelajaran yang digunakan dimaksudkan untuk
menfasilitasi siswa melakukan peningkatan hasil belajar. Selajutnya peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disiapkan yaitu,
peneliti mempersiapkan CD interaktif, LCD, speker dan leptop didalam kelas sebagai media didalam kelas. Kemudian siswa melihat materi-materi
pembelajaran didalam CD tersebut, peneliti hanya sebagai moderator didalam kelas. Selain itu peneliti juga membimbing dan mengarahkan siswa selalam
proses pembelajaran berlangsung, menjaga kedisiplinan kelas, melihat, memperhatikan, dan menjawab pertayaan siswa jika ada yang bertanya.
Setelah proses pembelajaran selesai maka dilakukan postes kepada seluruh siswa dengan jumlah soal, materi soal dan waktu yang sama seperti
pada saat pretest dilakukan. Secara rinci, proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pada penelitian ini, proses pembelajaran dilakukan di kelas. Pembelajaran dimulai dengan pemberian informasi dari peneliti mengenai
tujuan pembelajaran dan kompetensi apa yang hendak dicapai. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah memperhatikan dan memahami materi yang ada
didalam CD interaktif.
Selama proses pembelajaran dilakukan 5 kali pertemuan yaitu : Pada tanggal 30 Agustus 2012 pertemuan pertama dilakukan pretest
kepada seluruh siswa. Pada tanggal 31 Agustus 2012 pertemuan kedua menjelaskan fungsi
dari CD interaktif sebagai media pembelajaran, dan siswa melihat materi- materi yang ada didalam CD interaktif yaitu sifat-sifat zat, kohesi, adhesi dan
kapilaritas.
Gambar 4.1 Sifat-Sifat Zat Padat
Gambar 4.2 Zat Memiliki Massa