Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Data

Pemerintah pusat memandatkan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang berasaskan desentralisasi, sehingga daerah mempunyai hak untuk mengelola kekayaan daerah, serta memungut pajak daerah dan retribusi daerah. Pada Pemerintah Kota Palangkaraya, penanggung jawab untuk seluruh Pendapatan Asli Daerah PAD dibebankan kepada Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya yang secara khusus mempunyai kewenangan untuk melakukan pemungutan pajak dan retribusi daerah, serta pengelolaan penerimaan daerah lainnya. Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya terbentuk pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya. Sebelum pembentukannya, fungsi pengelolaan pendapatan daerah ada di satu bidang pada Badan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya yang terbentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kota Palangkaraya dalam rangka teknis pemungutan sumber-sumber pendapatan daerah yang tidak dapat terakomodir sepenuhnya oleh Badan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pencari PAD untuk setiap sektor secara teknis dibebankan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Kota Palangkaraya, seperti pencari PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO dibebankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya. Terdapat pemisahan tugas antara pencari PAD untuk sektor retribusi izin gangguan HO dengan penerbit izin gangguan HO dan penerima retribusi izin gangguan HO. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin gangguan HO dan menerima pembayaran retribusi izin gangguan HO. Hal ini dikarenakan pengurusan izin di Kota Palangkaraya sudah satu atap. Namun, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya yang memiliki hak untuk memberikan otorisasi berupa rekomendasi kelayakan lingkungan yang akan menentukan usaha tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan izin gangguan HO. Metode perencanaan Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO tidak terlepas dari sistem penetapan target penerimaan retribusi izin gangguan HO. Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya selaku penanggung jawab seluruh Pendapatan Asli Daerah PAD bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya dalam hal merencanakan penerimaan pendapatan. Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya memiliki hak untuk menetapkan target penerimaan retribusi izin gangguan HO, namun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya selaku pencari PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pun memiliki hak untuk mengusulkan target penerimaan retribusi izin gangguan HO. Pada awal bulan September, Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya mengirimkan surat pemberitahuan kepada SKPD untuk mengusulkan target penerimaan retribusi daerah tahun berikutnya, beserta dengan informasi pendukung mengenai realisasi pencapaian retribusi daerah sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya pun mengirimkan rencana usulan target PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO untuk tahun berikutnya yang disertai dengan alasan penentuan usulan tersebut. Adapun usulan target penerimaan retribusi izin gangguan HO tahun 2016, yaitu sebesar Rp1.000.000.000,00. Nominal tersebut diperoleh dari analisis data aktual perkiraan izin gangguan HO yang akan memperpanjang di tahun 2016, yaitu sebanyak 400 buah dengan nilai asumsi pendapatan retribusi sebesar Rp850.000.000,00 dan asumsi perizinan yang baru sebanyak 80 buah dengan asumsi pendapatan retribusi sebesar Rp150.000.000,00. Hal ini dilihat dari tren data tiga tahun sebelumnya. Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya 2015 menyatakan bahwa: Kami dari Dinas Pendapatan, dalam hal tugas kami menetapkan target pendapatan. Walaupun kami minta restu dari SKPD yang mengelola itu, kalau mereka tidak relevan atau tidak sesuai dengan realisasi ini, kami upayakan tetap menaikkan karena berdasarkan realisasi ini. Itulah yang kami sampaikan ke Wakil Walikota dalam rapat evaluasi Pendapatan Asli Daerah. Pak Wakil Walikota menyuruh kami, semua SKPD yang realisasinya melampaui capaian target itu harus dinaikkan dan itu telah ditetapkan oleh Wakil Walikota. Walaupun begitu, bagi Wakil Walikota Palangkaraya dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya pengusulan target Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO ini kurang relevan karena target yang diusulkan lebih rendah dari target setelah anggaran perubahan pada tahun 2015 dan realisasi capaian retribusi izin gangguan HO pada tahun 2015 ini melebihi 100. Wakil Walikota dalam rapat evaluasi Pendapatan Asli Daerah PAD menginginkan setiap SKPD yang telah mencapai target di tahun yang bersangkutan harus menaikkan targetnya di tahun berikutnya. Berdasarkan keputusan bersama dalam rapat tersebut maka disepakatilah target Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO tahun 2016 sebesar Rp1.200.000.000,00 dengan pertimbangan realisasi pencapaian penerimaan retribusi izin gangguan HO tahun sebelumnya dan masih banyak lagi potensi izin gangguan HO yang belum tergali. Usulan target PAD yang telah disepakati bersama akan disampaikan kepada para stakeholder, seperti Walikota Palangkaraya, DPRD, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya, dan seluruh SKPD pengelola. Kendala yang dihadapi dalam menentukan target Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO adalah belum terdapat basis data mengenai jumlah usaha-usaha yang wajib izin gangguan HO di Kota Palangkaraya, baik itu yang sudah memiliki izin gangguan HO maupun yang belum memiliki izin gangguan HO. Hal ini diungkapkan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangkaraya 2015, “Banyak potensi yang belum tergali, banyak yang belum mereka data. Coba buat database untuk Kota Palangkaraya ini. Setelah terdata, mereka bisa sosialisasikan bahwa mereka pemilik usaha harus bayar retribusi, bisa ke bank atau langsung ke bendahara penerima”. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya dapat memanfaatkan basis data tersebut untuk menentukan target yang akan diberikan sosialisasi dan himbauan terkait izin gangguan HO. Sehingga, harapannya bagi usaha yang belum memiliki izin gangguan HO maka dapat segera mengurus izinnya dan bagi izin gangguan HO yang sudah kadaluwarsa maka dapat melakukan pendaftaran ulang atas izin tersebut. Dengan begitu, potensi riil Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO yang dimiliki oleh Kota Palangkaraya dapat dihitung dengan lebih jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mulai Meminta SKPD mengusulkan target PAD Realisasi PAD 2015 Surat Permohonan Mengusulkan Target PAD 1 2 Analisis faktual Surat Rencana Pengusulan Target PAD: retribusi HO Membahas usulan target dalam rapat evaluasi penerimaan PAD Analisis faktual Surat Rencana Pengusulan Target PAD: retribusi HO Surat Pentapan Target PAD Kota Palangkaraya T Stakeholder 1 Realisasi PAD 2015 Surat Permohonan Mengusulkan Target PAD Membuat perhitungan faktual pengusulan target retribusi HO Realisasi PAD 2015 Surat Permohonan Mengusulkan Target PAD Analisis faktual pengusulan target retribusi HO T Membuat surat pengusulan target PAD: retribusi HO Analisis faktual Surat Rencana Pengusulan Target PAD: retribusi HO 2 Dinas Pendapatan Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Surat Penetapan Target PAD Kota Palangkaraya Gambar 5.1 Flowchart SOP Pengusulan Target PAD: Retribusi Izin Gangguan HO Sumber: Hasil wawancara. Penetapan target PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO dalam tujuh tahun terakhir selalu meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, dalam enam tahun terakhir realisasinya selalu melebihi target yang ditetapkan. Atas prestasi ini, SKPD pengelola beserta jajarannya akan mendapatkan penghargaan berupa insentif yang biasa disebut upah pungut. Gambar 5.2 Target Penerimaan Retribusi Izin Gangguan HO dari Tahun 2010-2016 di Kota Palangkaraya. Pada awalnya di dalam APBD APBD murni Kota Palangkaraya, target Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO di tahun 2015 sebesar Rp900.000.000,00. Namun, setelah anggaran perubahan, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan APBD-P Kota Palangkaraya, target Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO di tahun 2015 sebesar Rp1.100.000.000,00. APBD murni Kota 330,000,000 600,000,000 750,000,000 810,000,000 950,000,000 1,100,000,000 1,200,000,000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Penerimaan Retribusi Izin Gangguan HO Target PAD: Retribusi Izin Gangguan HO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Palangkaraya berlaku dari bulan Januari-September 2015 dan seandainya ada hal-hal yang tidak terakomodir di dalam APBD murni tersebut, seperti kegiatan-kegiatan yang belum dianggarkan, maka dianggarkan ke dalam APBD-P. APBD-P dilaksanakan sejak bulan Oktober-Desember 2015. Jika anggaran untuk kegiatan itu meningkat di dalam APBD-P, maka target pendapatan harus dinaikkan. Selain itu juga, dapat dilihat realisasi capaian atas target yang ditetapkan dalam APBD murni, jika dalam pertengahan tahun sudah mencapai lebih dari 50 dan terdapat potensi yang cukup banyak dari izin gangguan yang hendak kadaluwarsa tetapi belum memperpanjang izinnya, maka target PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO itu bisa ditingkatkan dalam APBD-P. Sistem perencanaan Pendapatan Asli Daerah PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO tidak berhenti pada sistem penetapan target penerimaan retribusi izin gangguan HO saja, melainkan juga usaha-usaha yang dilakukan SKPD pengelola dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya memberikan himbauan kepada masyarakat yang memiliki usaha dengan masa berlaku izin gangguan HO akan kadaluwarsa dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan agar pelaku usaha tidak lupa untuk memperpanjang izin gangguannya. Selain itu, jika ada usaha yang sedang dibangun maka perlu juga dihimbau untuk mengurus izin gangguan HO jika ternyata diketahui usaha tersebut belum memiliki izin gangguan HO, terlebih lagi jika usaha tersebut sudah beroperasional maka perlu diberikan surat peringatan untuk segera mengurus izin gangguan HO. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika pelaku usaha mengabaikan surat peringatan tersebut, maka penegak peraturan daerah, Satuan Polisi Pamong Praja bersama dengan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya akan turun ke lapangan untuk melakukan razia. Selain itu juga, harus ada koordinasi antar SKPD pengelola retribusi daerah atau tidak ego sektoral dalam rangka pengendalian Pendapatan Asli Daerah PAD. Dengan menaati persyaratan permohonan izin, contohnya seperti tidak lebih dahulu mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan IMB jika pelaku usaha wajib izin gangguan HO belum mengurus izin gangguan HO. Hal-hal seperti ini yang dapat mengurangi Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Palangkaraya. Begitu pula sebaliknya, SKPD pengelola izin gangguan HO juga harus memperhatikan kelengkapan persyaratan yang diperlukan dalam pengurusan izin. Berdasarkan Peraturan Walikota Palangkaraya Nomor 14 Tahun 2014, persyaratan yang harus dilampirkan dalam permohonan izin gangguan, yaitu: a. Mengisi dan mengajukan permohonan dengan materai yang cukup materai Rp6000,00. b. Melampirkan fotocopy sertifikat atau bukti kepemilikanpenguasaan tanah danatau bangunan yang sah sebagai lokasi tempat usaha. c. Melampirkan denah lokasi dan ukuran tempat usaha. d. Bagi jenis usaha danatau kegiatan yang mempunyai dampak besar terhadap lingkungan wajib membuat dokumen AMDAL. e. Bagi jenis usaha danatau kegiatan yang mempunyai dampak sedang terhadap lingkungan wajib membuat dokumen UKP-UPL. f. Bagi jenis usaha danatau kegiatan yang tidak wajib melampirkan dokumen UKP-UPL wajib membuat Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan SPPL. g. Melampirkan surat pernyataan tidak keberatan dari tetanggapenyanding yang berbatasan dengan tempat usaha, diketahui oleh RT dan lurah setempat danatau rekomendasi dari instansi terkait sesuai dengan jenis usaha. h. Melampirkan fotocopy KTP pemohon dengan memperlihatkan aslinya. i. Melampirkan fotocopy akta pendirian perusahaancabangSK Kepala Cabang dengan memperlihatkan aslinya, bagi yang berbadan hukum. j. Melampirkan fotocopy tanda lunas PBB tahun terakhir dengan memperlihatkan aslinya. k. Materai Rp6.000,00 sebanyak tiga lembar. l. Pas photo ukuran 3x4 cm sebanyak tiga lembar. m. Stopmap. AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL merupakan kajian mengenai dampak lingkungan dan berisikan janji-janji pengelolaan lingkungan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh pelaku usaha. Tujuan dilampirkannya dokumen- dokumen ini supaya pemerintah dapat mempertimbangkan pemberian izin terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Selain itu, pelaku usaha juga harus melampirkan surat pernyataan tidak keberatan dari tetanggapenyanding yang berbatasan dengan tempat usaha yang diketahui oleh RTRW dan lurah setempat karena tujuan dari izin gangguan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah untuk melindungi masyarakat yang berada di sekitar tempat usaha terhadap bahaya, kerugian, dan gangguan yang ditimbulkan oleh usaha yang didirikan tersebut. Jika tetangga atau penyanding merasa keberatan dengan didirikannya usaha tersebut maka tetangga atau penyanding harus menyampaikan keberatannya secara tertulis dan diteliti oleh Tim Pengelola Kelayakan Lingkungan HO. Berdasarkan SOP Penyelesaian Izin Gangguan HO di Pemerintah Kota Palangkaraya, petugas loket di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya akan menyediakan blanko permohonan dan memberi penjelasan kepada pemohon. Petugas loket akan memeriksa kelengkapan berkas, jika berkas sudah lengkap sesuai persyaratan maka pemohon dipersilakan untuk melakukan pendaftaran berkas, dan petugas loket akan membuat tanda terima berkas. Hal ini menandakan berkas tersebut diterima. Jika ada syarat permohonan izin yang belum dilengkapi, maka petugas loket berhak untuk menolak berkas tersebut dan dikembalikan kepada pemohon. Berkas yang telah diterima oleh petugas loket akan diberikan kepada Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangkaraya. Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan akan melakukan survei ke lapangan untuk memastikan kebenaran luas ruang usaha, serta menentukan indeks gangguan dan indeks lokasi sehingga dapat ditentukan tarif retribusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang harus dipungut atas usaha tersebut. Selain itu, Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan juga menilai kelayakan usaha dan pengelolaan limbah. Setelah melakukan survei lapangan, Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan akan membuat Berita Acara Tinjauan Lapangan dan Rekomendasi Kajian Kelayakan Lingkungan. Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan memiliki hak untuk menerima atau menolak permohonan izin, dengan mempertimbangkan kelayakan usaha. Rekomendasi Kajian Kelayakan Lingkungan, dapat berupa: a. Persetujuan permohonan izin gangguan. b. Persetujuan dengan syarat permohonan izin gangguan. c. Persetujuan dengan catatan permohonan izin gangguan. d. Penolakan permohonan izin gangguan. e. Perhitungan besaran retribusi izin gangguan. Berita Acara Tinjauan Lapangan dan Rekomendasi Kajian Kelayakan Lingkungan akan diberikan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya untuk ditindaklanjuti. Jika permohonan izin ditolak, petugas loket di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya akan menginformasikan dan mengembalikan berkas kepada pemohon. Jika permohonan izin diterima, bendahara di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya akan membuat Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD sesuai dengan hasil survei lapangan oleh Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan. Gambar 5.3 SOP Penyelesaian Izin Gangguan HO di Pemerintah Kota Palangkaraya. 62 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PALANGKARAYA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKARAYA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN GANGGUAN MEKANISME DAN FORMAT PENYELESAIAN IZIN GANGGUAN HO 1 PEMOHON 2 PETUGAS LOKET 1. Blanko Permohonan dan Penjelasan 2. Pemeriksaan Berkas 3. Pendaftaran Berkas Izin 4. Tanda Terima Berkas 5. Ditolak Diterima 3 PROSES Koordinasi ke Tim Teknis Penilaian Kelayakan Lingkungan 4 TIM TEKNIS PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN 1. Berita Acara Tinjauan Lapangan 2. Rekomendasi Kajian Kelayakan Lingkungan 3. Menerima Menolak 5 PROSES SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH 7 PENERBITAN IZIN GANGGUAN HO 6 PEMBAYARAN Cap Tanda Tangan Bendahara Penerima 9 DITOLAK 8 DITERIMA 10 IZIN SELESAI PENYERAHAN IZIN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah menerima SKRD, pemohon atau wajib retribusi dapat melunasi pembayaran retribusi izin gangguan HO dan mendapatkan validasi berupa cap dan tanda tangan bendahara penerima. Setelah dilakukan pembayaran retribusi izin gangguan HO, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya akan menerbitkan izin gangguan HO. Izin gangguan HO yang sudah selesai dapat diambil oleh pemohon di petugas loket Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal BPPT-PM Kota Palangkaraya.

5.2 Analisis Data