keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak empat kali jumlah retribusi yang terutang danatau usaha ditutup
sementara.
2.6 Penelitian Terdahulu
Peneliti A. Budisusila, S.E., M.Soc.Sc. dan Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. membuat penelitian yang berjudul Model Penetapan Target Retribusi
untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah: Studi Retribusi Izin Gangguan HO di Pemerintah Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan rekomendasi kebijakan dan alternatif solusi terkait retribusi izin gangguan HO kepada Pemerintah Kota Yogyakarta. Peneliti melakukan
survei untuk menganalisis potensi pendapatan retribusi izin gangguan di Kota Yogyakarta dalam upaya mengoptimalkan pendapatan. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa akan terjadi kemerosotan retribusi terkait dengan perizinan gangguan di Kota Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya karena terdapat keringanan retribusi izin gangguan HO yang diberikan untuk kegiatan usaha kecil 100 m
2
sebesar 25 padahal mayoritas kegiatan di Kota Yogyakarta memiliki persatuan luas yang kecil tetapi
mempunyai intensitas kegiatan yang tinggi. Berdasarkan indeks LQ dan Tipologi Klasen juga diketahui bahwa beberapa wilayah memiliki potensi
retribusi yang tinggi, tetapi mayoritas kegiatan merupakan usaha kecil
sehingga melemahkan potensi terjadi pada wilayah kelurahan.
Demi terwujudnya analisis dan kajian terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah PAD dalam rangka mengoptimalkan PAD di Kota Palangkaraya
maka, Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya bekerja sama dengan Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melaksanakan penelitian yang berjudul Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangkaraya. Jurnal
ini mengungkapkan permasalahan umum mengenai Pendapatan Asli Daerah PAD yang terjadi di beberapa daerah, termasuk Pemerintah Kota
Palangkaraya, yaitu terdapat kecenderungan aparat pemerintah daerah untuk merendah-rendahkan target PAD dan selama ini belum ada evaluasi untuk
mengetahui apakah pungutan PAD Kota Palangkaraya telah dilaksanakan secara optimal. Jurnal ini menyimpulkan bahwa jika rasio Produk Domestik
Regional Bruto PDRB dengan PAD Kota Palangkaraya dibandingkan dengan pemerintah daerah lainnya yang setara, target PAD Kota Palangkaraya relatif
lebih kecil. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB, pertumbuhan PAD Kota Palangkaraya melebihi pertumbuhan PDRB. Hal ini menunjukan masih
adanya potensi PAD yang belum tergali secara optimal. Jurnal ini juga memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Salah satu
rekomendasinya yaitu perlunya studi penghitungan potensi PAD yang sesungguhnya sebagai dasar penetapan target PAD di masa mendatang.
Dari kedua penelitian tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui indikator-indikator yang mendasari sistem perencanaan PAD
terutama pada sektor retribusi izin gangguan HO di Pemerintah Kota PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Palangkaraya. Selain itu, juga untuk mengetahui perkiraan potensi PAD pada sektor retribusi izin gangguan HO yang dimiliki oleh Kota Palangkaraya.
Setelah mengetahui perkiraan potensi retribusi izin gangguan HO yang sesungguhnya maka penetapan target penerimaan PAD pada sektor retribusi
izin gangguan HO untuk tahun berikutnya dapat lebih mencerminkan potensi yang sebenarnya.
30
BAB III METODE PENELITIAN