program jangka panjang penyelenggaraan Penataan Ruang dan Permukiman di Propinsi Sumatera Utara.
4.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi
Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu merupakan salah satu perangkat daerah yang memiliki peran penting
dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan di Propinsi Sumatera Utara. Eksistensi Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu
diatur berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Dinas-Dinas Propinsi, serta Keputusan Gubernur Nomor 061.1-444KTahun 2002 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu serta Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu. Kedua peraturan di atas sekaligus menyatakan bahwa Distarukimsu
mempunyai tugas membantu Kepala Daerah Gubernur dalam bidang penataan ruang dan permukiman. Tugas yang dimaksud dijabarkan dalam tugas pokok dan
fungsi tupoksi dinas, sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan perumusan perencanaanprogram dan kebijaksanaan teknis di
bidang penataan ruang dan permukiman. 2. Menyelenggarakan pembinaan penataan ruang, pengembangan perkotaan dan
perdesaan, pengembangan perumahan dan permukiman, tata bangunan dan lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan penataan ruang dan permukiman sesuai dengan ketetapan Kepala Daerah.
4.1.3 Visi Dan Misi 4.1.3.1 Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang ke mana Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu akan diarahkan, dan
menggambarkan hendak menjadi apa organisasi dimasa depan. Penetapan Visi Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu sangat
penting sebagai penentu arah pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan karyawan. Visi tersebut digali dari keyakinan dasar dan nilai-nilai yang
dianut seluruh
anggota organisasi,
serta potensi
organisasi dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya, dan keselarasannya dengan Visi Negara RI dan Visi Provinsi Sumatera Utara. Adapun Visi Dinas Penataan Ruang dan
Permukiman Propinsi Sumatera Utara Distarukimsu :
“TERWUJUDNYA PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN YANG LAYAK HUNI, SEHAT, AMAN, HARMONIS, PRODUKTIF,
BERKELANJUTAN DAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN
SESUAI RENCANA TATA RUANG”
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya Permukiman, mengandung pengertian terselenggaranya bangunan
dan lingkungan perumahan yang didukung oleh penyediaan air minum dan perumahan, peningkatan prasarana dan sarana,
2. Perkotaan dan Perdesaan mengandung pengertian suatu kawasan permukiman yang menjadi tempat menampung kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
fungsinya. 3. Layak Huni, Sehat, Aman, Harmonis, Produktif, Berkelanjutan dan Berwawasan
Lingkungan mengandung pengertian : 1 Layak Huni : dapat didiami sesuai dengan standard kebutuhan.
2 Sehat : adanya suatu lingkungan yang memiliki daya dukung untuk terciptanya kesehatan masyarakat secara umum.
3 Aman : adanya suatu permukiman yang dapat memberikan perlindungan dalam melakukan aktivitas.
4 Harmonis : adanya suatu lingkungan permukiman yang dapat menciptakan keterkaitan hubungan antar penghuni dan lingkungan sekitarnya.
5 Produktif : adanya suatu lingkungan permukiman yang dapat meningkatkan kinerja dan kesejahteraan penghuninya.
6 Berkelanjutan : adanya suatu permukiman yang dapat menjamin kelangsungan aktivitas, kualitas lingkungan dan penghuninya.
7 Berwawasan Lingkungan
: adanya
kegiatan pembangunan
yang memperhatikan aspek lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
4. Sesuai Rencana Tata Ruang, mengandung pengertian adanya pedoman pembangunan yang memberikan arah pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang guna tercapainya hasil pembangunan yang optimal. Visi ini perlu dijabarkan kedalam Misi yang merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan, sesuai dengan mandat yang diberikan kepada organisasi, agar tujuan organisasi tercapai dan visi yang telah ditetapkan berhasil diwujudkan.
4.1.3.2 Misi
Adapun misi Distarukim Propsu adalah sebagai berikut : 1 Meningkatkan kualitas rencana, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
melalui keterpaduan program lintas wilayah dan lintas sektor. 2 Meningkatkan pengembangan perkotaan dan perdesaan yang sinergi dan
berwawasan lingkungan”. 3 Mewujudkan perumahan dan permukiman di perkotaan dan perdesaan yang layak
huni, produktif, terjangkau dan berkelanjutan melalui pengembangan sistem, prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman dalam mendukung
pengembangan wilayah. 4 Pengarahan, pembinaan teknis, pengaturan dan pengendalian, terhadap
kemanfaatan, keseimbangan, keserasian dan keselamatan pembangunan bangunan gedung, hunian, non hunian, demi kepentingan masyarakat dan negaradaerah.
5 Meningkatkan jejaring networking antar para penyelenggara, pelaku, dan pemerhati dalam bidang penataan ruang, pengembangan perkotaan dan perdesaan,
Universitas Sumatera Utara
perumahan dan permukiman, dan tata bangunan dan lingkungan, agar masyarakat dapat menyadari dan mengetahui akan hak dan kewajibannya kepastian,
perlindungan penegakan hukum. Dengan adanya Misi dimaksud diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan dapat mengenal Distarukim Provinsi Sumatera Utara dan mengetahui peran dan program serta hasil yang akan diperoleh dimasa akan
datang.
4.1.4 Tujuan dan Sasaran 4.1.4.1 Tujuan
Tujuan Dinas Penataan Ruang dan Permukiman merupakan cerminan dari keberhasilan yang diraih serta sejauh mana implementasinya setelah visi dan misi
ditetapkan. Selanjutnya apa yang akan dicapai terhadap sesuatu apa atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu. Akan tetapi harus pula tercermin bahwa tujuan dimaksud
mampu menjadi pewujudan dari tugas pokok dan fungsi Dinas secara hakiki. Dengan mengacu pada visi dan misi yang ditetapkan maka ada 4 empat
pilar utama yang harus dipancangkan dan menjadi karateristik tujuan, yakni sebagai berikut: :
1. Idealistik: mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil serta berada di lintasan norma-norma maupun kaidah yang ada,
2. Futuristik: Jangkauan capaian ke depan dalam waktu 3 tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh suatu organisasi,
Universitas Sumatera Utara
3. Realistik: Pembangunan selalu direalisasikan sesuai aturan-aturan yang berlaku, 4. Abstrak: belum dapat dilihat secara kuantitas karena pencapaian tujuan dapat
berlangsung secara berkesinambungan.
Misi Pertama :
“Terselengarakannya penyelenggaraan pembangunan di bidang penataan ruang dan permukiman di Propinsi Sumatera Utara yang layak dan
terjangkau dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan mengacu pada rencana tata ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara”,
dengan tujuan: 1. Meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman perkotaan dan perdesaan.
2. Meningkatkan prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman kawasan lintas kab.kota, kawasan kumuh perkotaan, kawasan tertinggal dan
kawasan tertentu. 3. Memenuhi kebutuhan air bersih perdesaan, air limbah dan persampahan.
4. Mendorong pertumbuhan
dan pengembangan
kawasan tertentu
andalanstrategis dan tertinggal. 5. Pelaksanaan bantuan teknik daerah bawahan, daerah bencana alam.
Misi Kedua : Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan di bidang penataan ruang dan permukiman di Provinsi Sumatera Utara, dengan tujuan :
1. Meningkatkan kualitas SDM dalam menyelenggarakan penataan ruang dan dan permukiman.
Universitas Sumatera Utara
2. Melakukan penguatan kelembagaan capacity building melalui kemitraan dan pemberdayaan pendampingan dalam menyelenggarakan penataan ruang dan dan
permukiman. 3. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, sosialisasi, koordinasi dan kerjasama
dalam pemberdayaan dan peningkatanan peran serta Badan Usaha, Koperasi serta Kelompok Masyarakat, kemitraan serta pelatihan dan penyuluhan sesuai
dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Misi Ketiga : Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya Pemerintah
Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabkota dan Masyarakat dalam penyelenggaraan Penataan Ruang dan Permukiman, dengan tujuan :
1. Meningkatkan frekuensi koordinasi di tingkat Pemerintah Pusat, Propinsi dan KabupatenKota
2. Memberdayakan sumber daya yang ada SDM, SDA, SDB dalam rangka dalam penyelenggaraan Penataan Ruang dan Permukiman
Misi Keempat
: Peningkatan kualitas kelembagaan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga yang berkaitan dengan pembangunan bidang Penataan
Ruang dan Permukiman di Provinsi Sumatera Utara, dengan tujuan: 1. Meningkatkan kualitas aparat penyelenggara penataan ruang dan dan
permukiman. 2. Terwujudnya sistim dan prosedur pelaksanaan pembangunan yang mampu
meningkatkan kinerja Instansi pemerintah Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Misi Kelima : Melakukan Pelayanan Publik melalui kegiatan non fisik
berupa pengarahan,
pembinaan pendampingan
pemberdayaan dan
pengaturanpenyusunan NSPM serta kegiatan pembangunan fisik infrastruktur, berupa prasarana dan sarana dasar serta utilitas umum bidang Penataan Ruang dan
Permukiman dalam rangka membantumenstimulasimendorong pengembangan wilayah, dengan tujuan :
1. Memberikan apresiasi, diseminasi dan training-training lainnya dalam rangka penyebaran informasi penataan ruang dan permukiman
2. Memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman
3. Mempersiapkan petunjukpedoman baik teknis maupun non teknis di lingkup penataan ruang dan permukiman
4. Memberikan bantuan teknis khusus lingkup penataan ruang dan permukiman dalam rangka pembinaan
4.1.4.2 Sasaran
Sasaran sesuai dengan misi pertama ini adalah : 1. Perbaikan kualitas perumahanpermukiman perkotaan dan perdesaan
2. Pembangunan prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman kawasan lintas kabkota, kawasan kumuh perkotaan, kawasan tertinggal dan
kawasan tertentu. 3. Pembangunan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman
Universitas Sumatera Utara
4. Pembangunan prasarana dan sarana permukiman kawasan Mebidang, tertentu dan kawasan andalan.
5. Pembangunan prasarana dan sarana perumahanpermukiman kawasan bencana alam.
6. Indikator untuk mencapai sasaran dimaksud antara lain : 7. Terlaksananya penyuluhan, pelatihan dan sosialisasi penataan ruang,
permukiman dan lingkungan hidup 8. Terlaksananya lokakarya nasional dan regional bidang perumahan dan
permukiman 9. Terlaksananya Kajian terhadap tugas pokok jabatan fungsional, penyusunan
pedoman penataan ruang dan permukiman 10. Tertingkatkannya peran serta masyarakat dalam penataan ruang dan permukiman
11. Terbangunnya perumahanpermukiman layak huni
4.2 Analisis Deskriptif
Merupakan metode analisis data dengan cara data disusun, dikelompokkan, kemudian disajikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.
Analisis deskriptif pada penelitian ini adalah komposisi Pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu.
Berdasarkan data dari 84 responden sebagai Pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu, melalui daftar pertanyaan
didapat kondisi responden tentang jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama bekerja pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Distarukimsu. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai
objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:
4.2.1 Karakteristik Responden 4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Pria
40 47,6
2 Wanita
44 52,4
Jumlah 84
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner 2014.
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 84 responden, 47,6 responden merupakan laki-laki dan 52,4 adalah perempuan.
4.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia tahun
Frekuensi Persentase
1 21-25
7 8,3
2 26-30
9 10,7
3 31-35
23 27,4
4 36-40
17 20,3
5 40
28 33,3
Jumlah 84
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner 2014.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berumur antara 21-25 tahun sebanyak 7 orang 8,3, diikuti dengan usia responden 26-30 tahun
sebanyak 9 orang 10,7. Lalu usia responden 31-35 tahun sebanyak 23 orang 27,4 dan umur responden 36-40 tahun sebanyak 17 orang 20,3 serta umur
responden diatas 40 tahun, sebanyak 28 orang 33,3. Responden yang paling banyak adalah berusia di atas 40 tahun sebanyak 28 orang atau 33,3.
4.2.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 SMP
6 7,1
2 SMU
15 17,9
3 DIII
20 23,8
4 S1
32 38,1
5 S2
11 13,1
Jumlah 84
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner 2013.
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak didominasi oleh responden yang berpendidikan S1
berjumlah 32 orang 38,1. Kemudian disusul oleh DIII dengan jumlah 20 orang 23,8. Selanjutnya diikuti oleh SMU yang berjumlah 15 orang 17,9. Kemudian
S2 yang berjumlah 11 orang 13,1 serta SMP yang berjumlah 6 orang 7,1.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.4. Karakteristik Responden Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Usia tahun
Frekuensi Persentase
1 1-3
7 8,3
2 4-6
8 9,5
3 7-10
12 14,3
4 11-14
24 28,6
5 14
33 39,3
Jumlah 84
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner 2013.
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang telah bekerja antara 1-3 tahun sebanyak 7 orang 8,3, diikuti dengan masa kerja responden 4-6
tahun sebanyak 8 orang 9,5. Lalu masa kerja responden 7-10 tahun sebanyak 12 orang 14,3 dan masa kerja responden 11-14 tahun sebanyak 24 orang 28,6
serta masa kerja responden diatas 14 tahun, sebanyak 33 orang 39,3.
4.2.2 Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden mengenai variabel struktur organisasi dan variabel kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Departementasi
Departementasi adalah dasar yang dipakai dalam pengelompokan pekerjaan sehingga tugas yang sama atau mirip dapat dikoordinasikan dengan lebih baik. Hasil
tanggapan terhadap Departementasi dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Departementasi
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
Total
f f
f f
f f
1 17
20,2 21
25 26
31 15
17,9 5
6 84
100 2
18 21,4
23 27,4
15 17,9
19 22,6
9 10,7
84 100
3 22
26,2 12
14,3 34
40,5 13
15,5 3
3,6 84
100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2014
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa pengelompokkan tata kerja sesuai
bentuk struktur organisasi Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu, yaitu 6 menyatakan sangat tidak setuju, 17,9
menyatakan tidak setuju, 31 menyatakan kurang setuju, 25 menyatakan setuju dan 20,2 menyatakan sangat setuju.
2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa penggolongan kerja sudah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dari pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman
Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu, yaitu 10,7 menyatakan sangat tidak setuju, 22,6 menyatakan tidak setuju, 19 menyatakan kurang setuju, 27,4
menyatakan setuju dan 21,4 menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa pembagian sumber daya sudah sesuai dengan kebutuhan dari Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera
Utara Distarukimsu, yaitu 3,6 menyatakan sangat tidak setuju, 15,5 menyatakan tidak setuju, 40,5 menyatakan kurang setuju, 14,3 menyatakan
setuju dan 26,2 menyatakan sangat setuju.
4.2.2.2 Deskripsi Variabel Formalisasi
Formalisasi adalah suatu tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dibakukan. Hasil tanggapan terhadap Formalisasi dapat dijelaskan pada Tabel 4.6
berikut ini :
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Formalisasi
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
Total
f f
f f
F f
1 22
26,2 29
34,5 17
20,2 8
9,5 8
9,5 84
100 2
11 13,1
22 26,2
26 31
18 21,4
7 8,3
84 100
3 25
29,8 29
34,5 19
22,6 7
8,3 4
4,8 84
100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2014
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa atasan dalam memberi arahan kepada
bawahan dalam situasi formal, yaitu 9,5 menyatakan sangat tidak setuju, 9,5 menyatakan tidak setuju, 20,2 menyatakan kurang setuju, 34,5 menyatakan
setuju dan 26,2 menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa peraturan organisasi Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu berjalan dengan
baik, yaitu 8,3 menyatakan sangat tidak setuju, 21,4 menyatakan tidak setuju, 31 menyatakan kurang setuju, 26,2 menyatakan setuju dan 13,1 menyatakan
sangat setuju. 3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa pegawai menjalankan prosedur kerja
yang berlaku pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Distarukimsu, yaitu 9,5 menyatakan sangat tidak setuju, 9,5
menyatakan tidak setuju, 20,2 menyatakan kurang setuju, 34,5 menyatakan setuju dan 26,2 menyatakan sangat setuju.
4.2.2.3 Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai
Kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau
tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Hasil tanggapan terhadap kinerja pegawai dapat
dijelaskan pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kinerja Pegawai
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
Total
F F
F F
F F
1 24
28,6 23
27,4 26
238 6
71 11
131 84
100 2
22 26,2
24 28,6
21 25
14 167
3 36
84 100
3 25
29,8 28
33,3 16
19 6
71 9
107 84
100 4
24 28,6
26 31
18 214
8 9,5
8 9,5
84 100
5 28
33,3 18
21,4 19
226 13
155 6
7,1 84
100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2014
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Anda mampu menyelesaikan pekerjaan
sebelum batas waktu ditentukan, yaitu 13,1 menyatakan sangat tidak setuju, 7,1 menyatakan tidak setuju, 23,8 menyatakan kurang setuju, 27,4
menyatakan setuju dan 28,6 menyatakan sangat setuju. 2. Melalui pernyataan dari kuesioner Tingkat kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan minimal, yaitu 3,6 menyatakan sangat tidak setuju, 16,7 menyatakan tidak setuju, 25 menyatakan kurang setuju, 28,6 menyatakan setuju dan 26,2
menyatakan sangat setuju. 3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Hasil pekerjaan sesuai target yang
ditetapkan perusahaan, yaitu 10,7 menyatakan sangat tidak setuju, 7,1 menyatakan tidak setuju, 19 menyatakan kurang setuju, 33,3 menyatakan
setuju dan 29,8 menyatakan sangat setuju. 4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Dalam melakukan pelayanan publik
Anda bersikap adil, yaitu 9,5 menyatakan sangat tidak setuju, 9,5 menyatakan tidak setuju, 21,4 menyatakan kurang setuju, 31 menyatakan setuju dan 28,6
menyatakan sangat setuju. 5. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Saya mampu mengambil inisiatif dalam
bekerja, yaitu 7,1 menyatakan sangat tidak setuju, 15,5 menyatakan tidak setuju, 22,6 menyatakan kurang setuju, 21,4 menyatakan setuju dan 33,3
menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yakni data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Ada tiga pendekatan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan Histogram, pendekatan Grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2014 Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2014 Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada grafik scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 84
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.68907737
Most Extreme Differences
Absolute .073
Positive .073
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .671
Asymp. Sig. 2-tailed .758
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2014
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.sig. 2-tailed adalah 0.758 dan diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.
4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas