Langkah-langkah Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi

20 komunikasi tentunya memerlukan metode-metode dalam strategi komunikasi. Mengenali sasaran komunikasi, perlu melihat dan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal ini berkaitan dengan tujuan dari komunikasi yang dilakukan.Hal yang berkaitan dengan tujuan dari komunikasi yang kita lakukan, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau dengan komunikasi melakukan tindakan tertentu metode persuasif atau instruktif.Apapun tujuannya, metodenya dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 18 1 Faktor Kerangka Refrensi Pesan yang dikomunikasikan harus sesuai dengan kerangka refrensi frame of refrence. Kerangka refrensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita, dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi antarpersonal, dalam skala besar kita perlu membedakan komunikan yang satu dengan yang lain, terlebih jika dalam komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Langkah awal dalam komunikasi kelompok, mengklasifikasi komunikan berdasarkan latar belakang, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya. Sedangkan dalam komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada khalayak melalui media massa hanya yang bersifat informatif dan umum, yang dapat dimengerti semua orang. 18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, h. 35 21 2 Faktor Situasi dan Kondisi Yang dimaksud dengan situasi dan kondisi di sini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.Agar komunikasi berjalan dengan efektif, terkadang kita perlu mengatur tempat dan ruangan sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi di sini ialah state of personality communication, yaitu keadaan mental dan fisik komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Komunikasi tidak akan efektif jika komunikan merasa sedih, marah, sakit, atau lapar. Kita dapat menciptakan suasana yang menyenangkan terlebih dahulu sebelum berkomunikasi.Disini faktor komunikator berperan sangat penting. 19 b. Pemilihan Media Komunikasi Pemilihan media komunikasi sangat tergantung dari komunikasi yang akan kita tuju. Tentunya berkomunikasi pada masyarakat perkotaan akan lebih efektif jika kita dapat menggunakan media cetak dan audio- visual. Kemudian untuk masyarakat pedesaan kita dapat menggunakan media papan pengumuman, mendekati tokoh masyarakat setempat, ataupun membungkus pesan komunikasi dengan mengadakan pagelaran kesenian sesuai adat lingkungan sosial mereka. c. Pengkajian tujuan Pesan Komunikasi Pesan komunikasi massage mempunyai tujuuan tertentu.Ini merupakan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik 19 Saiful Rohim, Teori Komunikasi: Persfektif, Ragam, dan Aplikasi, h.8 22 persuasi, atau teknik industri. 20 Melihat tujuan komunikasi dilakukan dengan melihat sasaran dari komunikasi.Jika komunikator mengharapkan komunikan hanya sekedar mengetahui, maka menggunakan teknik informatif.Namun, jika mengaharapkan komunikasi melakukan tindakan tertentu, maka menggunakan teknik persuasif atau instruktif. d. Peranan Komunikator dalam Komunikasi Adanya faktor penting pada diri komunikator bila ia melancarka komunikasi, yaitu daya tarik sumber source attractiveness dan kredibilitas sumber source credibility. 1 Daya Tarik Sumber Seseorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu mengubah sikap, opini, dan prilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikator merasa bahwa komunikan ikut serta dengannya. Dengan kata lain perkataankomunikator merasa ada kesamaan antara komunikan, sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator. 2 Kredibilitas Sumber Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator.Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki 20 Saiful Rohim, Teori Komunikasi: Persfektif, Ragam, dan Aplikasi , h.36-37 23 seorang komunikator. 21 Berdasarkan kedua faktor tersebut, seseorang komunikator dalam mengahadapi kominukan harus bersifat empatik empathy, yaitu seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain perkataan, dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, sedih, sakit, kecewa, dan sebagainya.

2. Fungsi Strategi Komunikasi

Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi bergantung kepada strategi komunikasi yang diterapkan. Tanpa strategi komunikasi yang baik perusahaan atau lembaga yang mengikut sertakan komunikasi akan berpengaruh pada hasil hasil akhir yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Dengan demikian makastrategi komunikasi baik secara makro planed multi-media strategy maupun secara mikro single communication medium strategy yang mempunyai fungsi: a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif dan intruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. b. Menjembatani “curtural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. 22 21 Saiful Rohim, Teori Komunikasi: Persfektif, Ragam, dan Aplikasi, h. 38 22 Onong Uchjana Effendy, dinamika komunikasi, h.28 24 Tujuan sentral dalam strategi komunikasi. Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M Dallas Bernett dalam bukunya: technique for effective communication, yang dikutip dari Onong Uchayana bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi aatas tiga tujuan: a. To secure understanding yakni memastikan bahwa komunikan paham mengenai pesan yang diterima. b. To establish acceptance yaitu setelah komunikan mengerti dan menerima pesan maka harus dilakukan pembinaan. c. To motivate action Setelah penerimaan itu dibina akhirnya kegiatan dimotivasikan to motivated action. 23 Tiga tujuan itu sangat berkaitan sebab pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan meneriima, maka penerimaannya itu harus dibina to estabilish acceptance. Pada akhirnya kegiatan di motivasikan to motivate action. 24

3. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi

Ruang lingkup strategi komunikasi menurut Quinn 1992 dalam Ruslan 2002 menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal: a Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai 23 Onong Uchjana Effendy, ilmu komunikasi dan praktek, h.32 24 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi dan Praktek, h. 32