diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam pencegahan dan penanganan masalah gizi serta asupan lemak.
1.2. Rumusan Masalah
Uraian ringkas latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana status gizi anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan
Tsanawiyah, Ciputat tahun 2015? 2.
Bagaimana asupan lemak dari makanan yang diperoleh anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah , Ciputat tahun 2015?
1.3. Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum Penelitian
Mengetahui status gizi anak sekolah usia 13-15 tahun dan asupan lemak dari makanan sebagai salah satu upaya pencegahan penanganan masalah gizi.
1.4.2 Tujuan Khusus Penelitian
1. Mengetahui sebaran karakteristik anak sekolah usia 13-15 tahun berdasarkan usia dan jenis kelamin di Ciputat tahun 2015.
2. Mengetahui sebaran status gizi anak usia 13-15 tahun berdasarkan indikator BBU, TBU, dan IMTU di Ciputat tahun 2015.
3. Mengetahui sebaran asupan lemak dari makanan pada anak usia 13-15 tahun di Ciputat tahun 2015.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat antara lain:
1.5.1 Manfaat bagi masyarakat
1. Menghasilkan data mengenai status gizi dan asupan lemak yang membantu dalam memahami masalah gizi pada anak usia 13-15 tahun.
2. Memberi masukan dalam bidang pelayanan kesehatan mengenai status gizi dan asupan lemak anak usia 13-15 tahun.
3. Memberi masukan positif bagi pihak tempat terkait di Ciputat dalam evaluasi status gizi.
1.5.2 Manfaat bagi peneliti
1. Sebagai pemenuhan tugas kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negri Jakarta.
2. Sebagai sarana pelatihan dan pembelajaran melakukan suatu penelitian dalam bidang kesehatan
3. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu gizi, ilmu kesehatan anak dan ilmu kedokteran komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan sistematis dalam mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat.
5. Melatih kerjasama dalam kelompok peneliti.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid
Lemak adalah senyawa ester organik pada organisme hidup yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar seperti benzena, kloroform,
dietil eter, dan karbon tetraklorida. Golongan lipid sederhana seperti lemak merupakan sumber energi yang efisien, pelarut vitamin yang tidak larut air, serta
sumber asam lemak esensial. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut non
polar karena mempunyai polaritas yang sama dengan pelarutnya.
6,7
2.1.1 Klasifikasi Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan yaitu:
1. Berdasarkan kejenuhannya ikatan rangkap: a. Asam lemak jenuh
Tabel 2.1 Contoh asam lemak jenuh Nama asam
Struktur Sumber
Butirat CH
3
CH
2 2
CO
2
H lemak susu
Palmitat CH
3
CH
2 14
CO
2
H lemak hewani dan nabati
Stearat CH
3
CH
2 16
CO
2
H lemak hewani dan nabati
Sumber : Organic Chemistry, 2003
8
b. Asam lemak tak jenuh Tabel 2.2 Contoh asam lemak tak jenuh
Nama asam Struktur
Sumber Palmitoleat
CH
3
CH
2 5
CH= CHCH
2 7
CO
2
H Lemak hewani
dan nabati Oleat
CH
3
CH
2 7
CH= CHCH
2 7
CO
2
H Lemak hewani
dan nabati Linoleat
3
CH
2 4
CH= CHCH
2
CH= CHCH
2 7
CO
2
H Minyak nabati
Linolenat CH
3
CH
2
CH= CHCH
2
CH=CHCH
2
= CHCH
2 7
CO
2
H Minyak biji
rami
Sumber : Organic Chemistry, 2003
8
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai yang
cocok dengan satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi yang