commit to user
33
pengusaha dengan kemungkinan untuk mengadakan investasi perlulah diketahui tentang keberanian ber-entrepreneur seorang pengusaha yang tidak
dimiliki semua pengusaha yang lain Sobri, 1984 : 144. Melihat kondisi Indonesia yang demikian, maka meningkatnya modal
sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karenan itu, pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
perhimpunan dana yang diarahkan pada kegiatan ekonomi produksi yaitu dengan menambah penanaman modal dalam negeri maupun penanaman
modal asing. Pemasukan modal asing sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing dalam industrialisasi pembangunan
ekonomi dapat menciptakan kesempatan kerja. Modal asing juga membantu memodernisasi masyarakat dan memperkuat sektor negara maupun sektor
swasta. Penggunaan modal asing yang demikian penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi negara-negara terbelakang Jhingan, 2000 : 483.
7. Penanaman Modal Asing
a. Pengertian Penanaman Modal Asing Istilah penanaman modal asing berasal dari bahasa Inggris yaitu
investment . Penanaman modal asing atau investasi seringkali dipergunakan
dalam arti yang berbeda-beda. Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan makna yang dimaksudkan.
commit to user
34
Pandji Anoraga dalam Komaruddin, investasi dijelaskan dalam tiga pengertian, yaitu :
1. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya
2. Suatu tindakan membeli barang modal 3. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan
pendapatan di masa yang akan datang Pandji Anoraga, Perusahaan Multinasional Penanaman Modal Asing, Dunia
Pustaka Jaya, 1995, hal:47 Istilah itu masih merupakan istilah dalam bentuk penjelasan tentang
investasi dan belum dihubungkan dengan istilah investasi asing. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing pada Pasal 1 menyebutkan bahwa : “Pengertian Penanaman Modal Asing di dalam Undang-Undang ini
hanyalah penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang di
Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung,
menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.” Ismail Sunny dan Rudioro Rochmat berpendapat perumusan Pasal 1
Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tersebut mengandung tiga unsur pokok, yaitu :
1. Penanaman secara langsung 2. Penggunaan modal untuk menjalankan perusahaan
commit to user
35
3. Resiko yang ditanggung pemilik modal Ismail Sunny dan Rudioro, Rochmat, Tinjauan dan Pembahasan Undang-Undang
Penanaman Modal Asing dan Kredit Luar Negeri, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1972, hal.35.
Menurut G. Kartasapoetra dkk, dari pengertian yang terdapat dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1967 dapat ditarik
beberapa hal penting, yaitu : 1. Undang-undang jelas tidak mengatur perihal kredit atau pinjaman
modal melainkan mengatur tentang penanaman modal asing, dengan
demikian hubungannya
dengan kemungkinan
pembangunan-pembangunan perusahaan di tanah air dalam rangka menunjang pembangunan
2. Dengan demikian memberi kemungkinan perusahaan tersebut dijalankan dengan modal asing sepenuhnya direct investment,
join venture, atau joint enterprise.
3. Direct Investment, dalam hal ini bukan hanya modal, tetapi kekuasaan dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak asing,
sepanjang segala sesuatunya memperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dan sejauh mana kebijaksanaannya tidak
melanggar hukum dan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia 4. Joint Investment, dalam hal ini bukan hanya modal asing, tetapi
kekuasaan dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak asing,
commit to user
36
sepanjang segala sesuatunya memperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dan sejauh mana kebijaksanaannya tidak
melanggar hukum dan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia 5. Joint Enterprise, merupakan suatu kerjasama antara perusahaan
nasional dengan perusahaan asing bentuk kerjasama antar perusahaan. Bentuk kerjasama ini sangat disukai pemerintah
maupun oleh pemilik modal asing 6. Berbeda dengan kredit yang resiko penggunaannya ditanggung
oleh peminjam, sedangkan dalam penanaman modal asing resiko penggunannya menjadi tanggungan penanaman modal G.
Kartasapoetra,et.al, Manajemen Penanaman Modal Asing, Bina Aksara, Cet.l. Medan, 1985,hal.90
Berdasarkan pengertian penanaman modal asing tersebut, maka bentuk dari modal asing adalah sangat luas, yaitu tidak hanya berbentuk valuta asing
saja tetapi juga meliputi : 1. Alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan, yang dalam hal ini merupakanalat-alat perlengkapan yang serba mutakhir yang dimasukkan oleh penanaman ke
Indonesia 2. Keuntungan yang diperoleh perusahaan yang bersangkutan selama
operasinya di Indonesia dan yang merupakan bagian yang tidak ditransfer ke luar negeri, tetapi oleh penanam dipergunakan
commit to user
37
kembali di Indonesia dengan maksud menambah kekuatan modalnya lihat Pasal 2 Undang-undang No.1 Tahun 1967 Tentang
Penanaman Modal Asing. Mengenai peraturan kepemilikan Modal Asing seperti yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 dan dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 dapat terjadi sebagai berikut :
1. Seluruh modal asing, artinya tidak bercampur dengan modal nasional Pasal 1 dan 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967.
2. Sebagian modal asing dan sebagian lagi modal nasional Joint Venture
, Pasal 23 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967. Jadi yang dimaksud dengan modal asing adalah:
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah
digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia 2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan orang
asing dan bahan-bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke wilayah Indonesia selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari
devisa Indonesia 3. Keuntungan perusahaan yang berdasarkan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1967 boleh ditransfer, namun digunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
commit to user
38
Di dalam penjelasan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 oleh pembuat Undang-undang ditegaskan bahwa kredit luar negeri tidak termasuk
dalam objek Undang-undang Penanaman Modal Asing ini. Modal asing yang ditanam di Indonesia dalam suatu perusahaan
sebagai suatu kesatuan perusahaan tersendiri yang berstatus Perseroan Terbatas PT.
a. Bentuk-bentuk Penanaman Modal Asing Pada umumnya dalam kegiatan PMA di Indonesia dapat dilakukan
dalam dua bentuk, yaitu : 1. Oleh pihak asing perorangan atau badan hukum, ke dalam suatu
perusahaan yang seratus persen diusahakan oleh pihak asing 2. Dengan menggabungkan modal asing tersebut dengan modal
nasional.
8. Peranan Investasi dalam Pembangunan