Uji F Uji R Koefisien Korelasi Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas

commit to user 117 H = β1 ≥ 0 , pendapatan perkapita China tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor Indonesia H 1 = β1 0, pendapatan perkapita China berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor Indonesia. b. Menentukan derajat signifikan β = 0,05 c. Perhitungan uji t Nilai t hitung = 7,720030 Nilai t tabel = t 0,052 ; df : 6 = 2,447 d. Kesimpulan = t hitung t tabel atau 7,7200302,447 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai t hitung 7,720030 lebih besar dari t tabel 2,447 dan probabilitasnya sebesar 0.8243 dengan tingkat signifikasi 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulannya pendapatan perkapita China mempunyai pengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk melihat secara keseluruhan apakah seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai F hitung yang diperoleh dari regresi linear sebesar 33.76325 dengan nilai probabilitasnya 0.001248. Menggunakan derajat signifikan 5 maka commit to user 118 diperoleh F tabel sebesar 5,14 maka F hitung lebih besar dari F tabel , yaitu 33.76325 5,14, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara bersama-sama variabel pendapatan perkapita Indonesia, pendapatan perkapita China berpengaruh terhadap besar kecilnya ekspor Indonesia.

3. Uji R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar variasi perubahan variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen serta dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa tepat garis regresi yangdiperoleh. Besarnya nilai Adjusted R Squared yang diperoleh dari regresi linear sebesar 0,903484. Artinya sekitar 90,3484 variasi variabel dependen ekspor Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel independen variabel pendapatan perkapita Indonesia dan variabel pendapatan perkapita China. Sisanya sebanyak 9,6516 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

4. Koefisien Korelasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan kuat lemahnya antara variabel dependen dengan variabel independen. Dari hasil regresi linear diperoleh Adjusted R Squared sebesar 0,903484, hal ini menunjukkan koefisien korelasi r adalah 0,903484. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen sangat kuat. commit to user 119

2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat adanya hubungan di antara variabel-variabel independen dalam model regresi Gujarati dan Porter, 2009. Uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui terjadi tidaknya korelasi diantara variabel independen dalam proses regresi. Jika dalam model terdapat multikoliniearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standart yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Untuk menguji masalah multikoliniearitas, dilakukan pengujian dengan metode korelasi parsial, yaitu membandingkan antara nilai R 2 regresi awal dengan R 2 pada regresi antar variabel bebas. Jika nilai R 2 regresi awal lebih tinggi dari R 2 pada regresi antar variabel bebas, maka dalam model empirik tidak terdapat multikolinearitas, dan sebaliknya. Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi Parsial Persamaan Regresi Nilai R 2 Ekspor f Y i Y j 0,931060 Y i f Y j 0,099700 Y j f Yi 0,099700 Sumber: Print Out eviews 3.0, 2011 commit to user 120 Dari tabel diatas terlihat bahwa semua regresi antar variabel independen menghasilkan nilai R 2 lebih kecil dari nilai R 2 persamaan awal, sehingga dapat disimpulkan model terbebas dari masalah multikolinearitas. 2. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana sebaran atau varian faktor penganggu tidak konstan sepanjang observasi. Heteroskedastisitas terjadi jika muncul gangguan dalam fungsi regresi yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil ataupun besar tetapi masih tetap tidak bisa dan konsisten. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan Uji LM ARCH. Jika regresi tersebut menghasilkan probabilitas di atas 0,05 maka variabel bebas tersebut tidak signifikan pada tingkat = 5. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada tingkat = 5 semua koefisien regresi tidak signifikan yang berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.14 Hasil Uji LM-ARCH ARCH Test: F-statistic 0.159050 Probability 0.706495 ObsR-squared 0.215806 Probability 0.642255 Sumber: Print Out eviews 3.0, 2011 Dari tabel 4.11 terlihat nilai ObsR-squared sebesar 0,215806, sedangkan nilai X 2 tabel dengan df 1 dan α=5 adalah 3,84. Karena nilai ObsR-squared commit to user 121 X 2 tabel maka dapat disimpulkan model terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi