Robbins dan Judge dalam Robbins, 1998 juga mengatakan bahwa kepemimpinan leadership sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi
interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa kepada pengikutnya, pengorganisasian dari aktivitas untuk mencapai tujuan, dan memelihara hubungan kerjasama.
Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan dan manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan pemimpin
bukan hanya sebagai simbol yang ada atau setidaknya tidak menjadi masalah tetapi keberadaannya memberikan dampak positif bagi perkembangan organisasi
Aan Komariah dan Cepi Triatna, dalam Wahjono, 2010.
1. Defenisi Kepemimpinan Transformasional
Menurut Bass 1999 Pemimpin transformasional disisi lain di mana mereka yang merangsang dan proses mengembangkan kapasitas kepemimpinan mereka
sendiri. Pengikut dari pemimpin transformasional membantu tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin dengan menanggapi kebutuhan pengikutnya
dengan memberdayakan mereka dan menyelaraskan tujuan dan sasaran dari pengikutnya dalam organisasi yang lebih besar. Bukti menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional dapat mengerakan pengikutnya untuk melebihi
Universitas Sumatera Utara
kinerja yang diharapkan, serta mengakibatkan tingginya tingkat kepuasan pengikut dan komitmen untuk kelompok dan organisasi.
Menurut Bass dan Steidlmeier dalam Wahjono, 2010 menengaskan bahwa kepemimpinan transformasional yang sesungguhnya harus dibangun dari dasar
atau fondasi moral. Hal senada juga dikemukakan pada pendapat Burn, dalam Wahjono, 2010 yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional yang
otentik harus bersandar pada nilai yang sah legitimate value. Robbins dan Judge dalam Robbins, 1998 juga mengatakan bahwa
pemimpin transformasional transformational leaders adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi
mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya. Pemimpin transformasional bisa
memotivasi karyawan untuk bekerja di atas ekspektasi dan mengorbankan kepentingan pribadi mereka demi kepentingan organisasi. perhatian individual,
stimulasi intelektual, motivasi inspirasional dan pengaruh yang ideal, seluruhnya mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras, meningkatkan produktivitas,
memiliki moril kerja serta kepuasan kerja yang lebih tinggi, meningkatkan efektivitas organisasi, meminimalkan perputaran karyawan, menurunkan tingkat
ketidakhadiran dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri secara organisasional yang lebih tinggi.
Menurut Bass 1985 kepemimpinan transformasional menjelaskan imbalan kontinjen ditunjukkan antara lain dalam bentuk perilaku pemimpin yang
memberitahukan kepada bawahan apa yang harus dilakukan jika ingin
Universitas Sumatera Utara
memperoleh imbalan tertentu, berbicara banyak mengenai rekomendasi dan promosi untuk setiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik, menjamin bawahan
akan memperoleh apa yang diinginkannya sebagai pengganti usaha yang dilakukan bawahan dapat merundingkan apa yang diperolehnya dari usaha yang
dilakukannya dan memberikan apa yang bawahan inginkan sebagai pengganti atas dukungan yang diberikan bawahan kepada pemimpin.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berhubungan dengan komitmen organisasi, dimana pemimpin mempengaruhi dan
membantu bawahannya untuk mencapai level yang lebih tinggi dari komitmen dan performansi, mengawasi hasil dari kelompok secara individu untuk mencapai
potensi yang lebih tinggi, memberikan semangat pada bawahannya untuk berpikir secara kritis, setia pada organisasi didasarkan pada pendapat Parry, dkk dalam
Silalahi, 2008. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional adalah seseorang pemimpin yang mempunyai visi dan menggunakannya untuk mentransformasikan ke anggota-anggota organisasi,
dimana di dalam hal ini anggota-anggotanya terinspirasi, percaya dan yakin pada kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama. Dimana pemimpin transformasional membuat sikap-sikap baru dan memberi gairah kepada pengikutnya untuk mengarahkan dan mencapai nilai-nilai
dan keyakinan yang tinggi, memotivasi bawahannya untuk melakukan apa yang mereka harapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengertian Kepala Sekolah