D. Perlindungan Pemegang Saham Minoritas melalui Silent Majority
Salah satu cara yang digunakan untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas adalah dengan memberlakukannya prisip silent majority.
Pemberlakuan prinsip ini khususnya jika menyangkut dengan perusahaan terbuka yang dimana dalam deal akuisisinya tersebut ada unsur berbenturan kepentingan.
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-32PM2000 Peraturan Nomor IX.E.1, maka pelaksanaan transaksi
yang berbenturan kepentingan haruslah terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam RUPS untuk hal ini, prosedurnya berbeda
dengan RUPS dalam hal kegiatan lain pada umumnya.
124
Dalam hal ini yang harus menyetujui dilaksanakannya transaksi berbenturan kepentingan dalam RUPS adalah pemegang saham independen, yang biasanya
merupakan golongan dari pihak pemegang saham minoritas. Salah satu yang menjadi sistem dari prinsip silent majority ini adalah sistem
pemilihan berlapis. Prinsip pemilihan berlapis ini dioperasionalkan melalui 2 dua kali voting. Voting pertama dilakukan oleh hanya pemegang saham yang
tidak berbenturan kepentingan pemegang saham minoritas yang boleh melakukan voting sementara itu pemegang saham yang berbenturan kepentingan pemegang
124
Ibid., hlm.125.
Universitas Sumatera Utara
saham minoritas menerima usulan yang bersangkutan, yaitu usulan untuk melaksanakan transaksi yang berbenturan kepentingan.
125
Posisi pemegang saham mayoritas adalah abstain. Pemegang saham mayoritas tidak ikut memberikan suara pada voting ini. Yang harus menyetujui
dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham independen, yang biasanya merupakan pemegang saham minotritas. Hal ini
memang sangat khas dibandingkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham untuk kepentinga-kepentingan lainnya.
Apabila transaksi yang berbenturan kepentingan ini yang wajib disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, maka apabila persetujuan dari pemegang saham
independen tidak berhasil didapatkan meskipun kuorum telah terpenuhin maka rencana transaksi tersebut tidak dapat diajukan kembali dalam kurun waktu 12
dua belas bulan sejak tanggal penolakan.
126
125
Urai Imamuddin, Perlindungan Hukum Terhadap Pihak yang Lemah dalam Penggabungan Perusahaan Merger, http:urai28imam.blogspot.com201103perlindungan-
hukum-terhadap-pihak-yang.html201103perlindungan-hukum-terhadap-pihak-yang, diakses tanggal 12 Februari 2014.
126
Munir Fuady, Op.Cit., hlm.125.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan