Kosa Kata Benda Makanan dalam Bahasa Lisan Anak Autistik Usia 3-4 Tahun

73

4.1.5 Kosa Kata Benda Makanan dalam Bahasa Lisan Anak Autistik Usia 3-4 Tahun

Pada kosa kata makanan, anak autistik menyebutkan wε ‘kue’, bistu ‘biskuit’, dan pεmεn ‘permen’. Kosa kata ini mereka peroleh dari kebiasaan pemberian imbalan oleh guru kepada anak autistik berupa makanan apabila mereka dapat melakukan perintah dengan benar. Contoh dalam percakapan: 28 RF : nu ‘itu’ Bu Guru: mau apa? Ini menunjuk bekal makanan RF RF : menganggukkan kepala Bu Guru: mengambil bekal makanan RF dan meletakkannya di atas meja kita buka ya? katakan “ya” RF : ya ‘ya’ Bu Guru: bagus apa ini RF? RF : diam Bu Guru: ku-e katakan ku-e RF : wε ‘kue’ Bu Guru: bagus memberikan kue kepa RF 74 Dari percakapan 28 antara guru dan anak autistik diperoleh kosa kata makanan, yaitu wε ‘kue’. Anak autistik biasa pergi kesekolah dibekali dengan makanan kecil agar ia tidak merasa lapar dan dapat pula sebagai selingan apabila anak sudah merasa jenuh dengan keadaan kelas tetapi belum waktunya untuk pulang sekolah. Selain itu, sebagian besar bekal ini digunakan sebagai pancingan agar anak autistik mau berbicara dan mematuhi perintah yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar sedang berlangsung. Dari contoh percakapan diatas dapat kita lihat bahwa RF menginginkan bekal makanannya. Kemudian guru memberikan bekal makanan yang berisi kue dengan sebelumya menanyakan terlebih dahulu apa bekal yang dibawa RF. Ketika pertama ditanya RF diam. Namun, setelah guru mengajarinya akhirnya ia dapat mengucapkan kata kue dengan wε ‘kue’. Sebagai imbalan guru memberinya pujian dan imbalan lain berupa kue itu sendiri karena telah melakukan perintah yang diberikan dengan benar. 29 Bu Guru: Jp, ayo duduk Kita berdoa dulu sebelum belajar Jp : membuka tas dan mengambil biskuit dari dalam tasnya Bu Guru: eh, nanti makannya sekarang berdoa dulu mengambil biskuit dari tangan Jp Jp : aaahhhh marah dan merengek meminta biskuit itu 75 Bu Guru: tidak, berdoa dulu baru ibu berikan biskuitnya ayo berdoa Jp : berhenti menangis dan mulai berdoa bistu ‘biskuit’ meminta buiskuit itu kembali setelah selesai berdoa Bu Guru: ia, ini biskuitnya Dari percakapan singkat 29 menunjukkan bahwa anak autistik telah menguasai kata bistu ‘biskuit’ untuk kosa kata makanan. Anak autistik selalu berdoa sebelum memulai pelajaran. Ketika akan berdoa, Jp mengambil biskuit yang ada di dalam tas dan menolak untuk berdoa. Kemudian guru melaranggya memakan biskuit itu dengan mengambilnya dari Jp supaya ia mau berdoa terlebih dahulu. Jp seketika marah dan merengek meminta biskuit itu tetap tidak diberikan karena ia tetap harus patuh pada satu hal, yaitu berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa Jp pun meminta biskuit itu kembali dengan mengatakan bistu ‘biskuit’ dan gurupun memberikannya karena ia telah mematuhi dan melaksanakan perintah yang diberikan kepadanya. 30 Bu Guru: ayo, masukkan pensilnya ke dalam tas AM : ni ‘ini’ menunjukkan permen yang ada di dalam tas kepada bu Guru Bu Guru: apa itu AM? AM : pεmεn ‘permen’ 76 Bu Guru: pintar boleh Ibu minta permenya? AM : tida ‘tidak’ Bu Guru: oh, pelit AM ya sama Ibu Percakapan singkat 30 di atas memperlihatkan bahwa anak autistik juga telah menguasai kata pεmεn ‘permen’ untuk kosa kata makanan. Kosa kata muncul ketika saat usai pelajaran, guru menyuruh AM memasukkan pensil ke dalam tas. Ketika itu ia mengeluarkan permen dari dalam tasnya dan menunjukkannya kepada guru. Kemudian guru menanyakan apa itu. Am pun menjawab pεmεn ‘permen’. Namun, ketika guru mencoba untuk meminta permen itu dia tidak memberinya dan mengatakan tida ‘tidak’. Dari hasil percakapan singkat antara guru dan anak autistik usia 3-4 tahun dapat disimpulkan bahwa anak autistik telah menguasai kosa kata benda orang kekerabatan, kosa kata benda bagian tubuh manusia, kosa kata benda buah- buahan, kosa kata benda hewan, dan kosa kata benda makanan. Kesimpulan ini sekaligus didukung oleh teori psikolinguistik behaviorisme dan teori Handoyo tentang pemberian imbalan 2008:55. Selain itu, percakapan tersebut juga menyimpulkan kosa kata benda konkret yang paling banyak muncul pada anak autistik adalah kosa kata benda bagian tubuh manusia sebanyak sembilan kosa kata. Kosa kata tersebut antara lain pipi ‘pipi’, jiji ‘gigi’, matta ‘mata’, hitu ‘hidung’, mbut ‘rambut’, ngenganga ‘telinga’, tutu ‘kuku’, peut ‘perut’, dan tana ‘tangan’. Kosa kata ini telah dipahami anak autistik dengan baik walaupun pengucapannya belum fasih seperti orang 77 dewasa. Dengan demikian, kesimpulan ini diperoleh dengan didukung oleh teori Dardjowidjojo tentang keuniversalan pemerolehan kosa kata benda anak usia 3-4 tahun dan teori komprehensibilitasnya. Penelitian ini menggunakan teknik gambar, cara ini digunakan untuk melihat pemerolehan dan pemahaman anak tentang kosa kata benda konkret yang sudah diperoleh dengan sempurna. Gambar yang diberikan ada sembilan kosa kata benda bagian tubuh manusia, enam kosa kata benda buah-buahan, lima kosa kata benda orang kekerabatan, empat kosa kata binatang, dan tiga kosa kata makanan. Untuk kosa kata benda bagian tubuh diberikan gambar pipi, kemudiam mereka ucapkan pipi ‘pipi’, gambar gigi mereka ucapkan jiji ‘gigi’. Pada gambar mata mereka ucapkan matta ‘mata’, gambar hidung mereka ucapkan hitu ‘hidung’, gambar rambut mereka ucapkan dengan mbut ‘rambut’, gambar telinga mereka ucapkan ngenganga ‘telinga’, gambar kuku merka ucapkan tutu ‘kuku’. Selanjutnya, gambar perut mereka ucapkan peut ‘perut’, dan gambar tangan mereka ucapkan tana ‘tangan’. Pada kosa kata benda buah-buahan anak autistik diberikan gambar apel mereka ucapkan dengan apε ‘apel’, gambar jeruk mereka ucapkan jεuk ‘jeruk’, gambar buah pir mereka ucapkan pi ‘pir’, gambar nanas mereka ucapkan nana ‘nanas’. Kemudian, pada gambar mangga mereka ucapkan mana ‘mangga’, dan gambar anggur mereka ucapkan agu ‘anggur’. Pada kosa kata benda orang kekerabatan diberikan gambar seorang ibu, anak autistik mengucapkannya ama ‘mama’, gambar seorang ayah mereka ucapkan papak ‘bapak’. Selanjtnya, gambar abang mereka ucapkan ebam ‘abang’, 78 gambar kakak mereka ucapkan tata ‘kakak’, dan gambar adika mereka ucapkan aden ‘adik’. Selanjutnya, untuk kosa kata benda binatang anak autistik diberikan gambar gajah mereka ucapkan dengan tatah ‘gajah’, gambar zebra mereka ucapkan jεba ‘zebra’, gambar ayam mereka ucapkan εm ‘ayam’, dan gambar cicak mereka ucapkan dengan giga ‘cicak’. Untuk kosa kata benda makanan diberikan gambar kue kepada anak autistik, mereka ucapkan wε ‘kue’, gambar biskuit mereka ucapkan bistu ‘biskuit’, dan pada gambar permen mereka ucapkan pεmεn ‘permen’. Ada beberapa kata yang tidak muncul karena pada saat di tanya mereka diam. Kata tersebut adalah, nenek, kakek, paman, bibi, lutut, pundak, dahi, alis ,paha, rambutan, melon, pisang, semangka, durian, salak, anjing, burung, harimau, monyet, bebek, roti, kerupuk, serta benda-benda universal seperti matahari, air, api, bintang, dan langit.

4.2 Kosa Kata Benda Konkret yang Paling Banyak Muncul dalam Bahasa