18
a. Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat
dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu merek memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut.
b. Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi,
dan rasa memiliki. c. Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan
mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.
3. Evaluasi keseluruhan Evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana
pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi.
2.7 Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia bisnis. Sebab baik dan buruk reputasi perusahaan merupakan indikator penting
dari keberhasilan perusahaan tersebut. Reputasi perusahaan memang suatu yang kompleks. Namun jika dikelola
dengan baik akan sangat berharga. Bebarapa isu penting dalam manajemen reputasi antara lain adalah obyektif utama dalam mengelola reputasi, dan
pandangan masyarakat tentang reputasi. Ettorre dalam Giri 2012: 4 mendefinisikan bahwa reputasi perusahaan diciptakan oleh kombinasi elemen
Universitas Sumatera Utara
19
dalam organisasi seperti manajemen bisnis umum, manajemen keuangan, pemasaran perusahaan dan komunikasi perusahaan.
Menurut Afdhal 2004: 59, reputasi perusahaan adalah asset yang tidak nyata intangible asset. Keadaan reputasi akan tergantung kepada apa yang
dilakukan perusahaan sebagai entitas. Lebih jauh dari itu, akan tergantung kepada komunikasi dan tanda-tanda yang dipilih untuk diberikan kepada pasar. Simbol
dari reputasi, nama perusahaan, jika dikelola dengan baik, akan merepresentasikan perusahaan agar didukung oleh masyarakat. Bahkan akan sangat bernilai bagi
konsumen. Menurut Kuncoro, et al., 2009: 220, reputasi perusahaan ditentukan oleh
berbagi faktor mulai dari budaya organisasi corporate culture, modal manusia human capital, tata kelola perusahaan yang baik corporate social
responsibility . Sejauh mana stakeholders mempunyai kesan positif terhadap
budaya organisasi, modal manusia, tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan, akan menentukan apakah reputasi perusahaan itu baik
atau buruk. Argenti Druckenmiller 2004: 369 menyebut reputasi sebagai
representasi kolektif dari citra yang dimiliki berbagai konstituen, istilah untuk menyebut orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan organisasi maupun
mereka yang dilayani organisasi yang dibangun dari waktu ke waktu dan didasarkan pada program perusahaan, kinerja perusahaan, dan bagaimana para
konstituen mempersepsikan perilaku mereka terhadap perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
20
Spector dalam Pratiwi dkk, 2012: 5 menjelaskan faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengukur reputasi sebuah perusahaan. Keenam faktor utama
yang digunakan dalam instrumen Spector adalah sebagai berikut: 1. Dinamis, adapun sebuah perusahaan dikatakan dinamis adalah sebagai
berikut: pelopor, menarik perhatian, aktif dan berorientasi pada tujuan. 2. Kooperatif, adapun ciri-ciri perusahaan yang dapat bekerjasama dengan
baik adalah sebagai berikut: ramah, disukai, membuat senang orang lain dan memiliki hubungan baik denganorang lain.
3. Bijaksana, ciri-ciri perusahaan yang berorientasi pada bisnis adalah sebagai berikut: bijak, cerdas, persuasif, terorganisir dengan baik.
4. Berkarakter, sebuah organisasi atau perusahaan yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti : etis, reputasi baik dan terhormat.
5. Sukses, ciri yang dimiliki organisasi atau perusahaan sukses adalah kinerja keuangan yang baik dan percaya diri.
6. Mampu Menahan Diri, ciri-ciri organisasi atau perusahaan yang mampu menahan diri: ketat, menjaga rahasia dan berhati-hati.
2.8 Perilaku Konsumen