31
5. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar,
rasional, obyektif dan terencana.
Sumber: Susanto dan Wijanarko 2004, Kuncoro, et al., 2009, Kotler Armstrong 2001, diolah
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel citra merek, reputasi perusahaan dan keputusan pembelian konsumen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skala yang digunakan adalah skala Likert, untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Ginting dan Situmorang, 2008:121. Dalam penelitian ini, untuk mengukur setiap
variabel digunakan skala Likert 1 sampai 4, Pengukuran skala Likert ini dilakukan dengan penilaian seperti yang tampak pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No. Pernyataaan
Skor
1. Sangat Setuju SS
4 2.
Setuju S 3
3. Tidak Setuju TS
2 4.
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Kuncoro 2009:178
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian Kuncoro,
2009: 118. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang
Universitas Sumatera Utara
32
menggunakan smartphone Samsung di fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara selama waktu penelitian.
3.6.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008: 116. Kriteria responden
atau sampel yang akan dipilih adalah mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara yang menggunakan smartphone
Samsung. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dimana menurut sugiyono 2008:
85 merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan
untuk sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai dengan karakteristik yang ada.
Sampel diambil dengan menggunakan rumus Supramono Supramono, 2003: 65.
� = � ∝
2
�� �
2
Keterangan: n
= Jumlah sampel � ∝
2
= N ilai standar normal yang jumlahnya tergantung α
Bila α = 0,05 maka Z = 1,67
Bila α = 0,01 maka Z = 1,96
p = proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu
Universitas Sumatera Utara
33
q = 1 – p proporsi populasi yang tidak sesuai karakteristik d
= penyimpangan yang ditolerir 10 Dalam menentukan p, peneliti melakukan pra survei terhadap 30
orang dari populasi, 9 orang atau 30 diantaranya memiliki karakteristik yang sesuai, maka dapat ditentukan p = 0,3 sehingga jumlah sampel
menjadi: � =
1,96
2
0,30,7 0,1
2
n = 80,67 = 81 orang Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak
80,67 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 81 orang.
Alasan dalam penelitian ini menggunakan metode sampling ini yaitu menjelaskan tentang siapa subyek yang cocok akan dijadikan
sampel, tidak semua mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara menggunakan smartphone dan tidak
semua menggunakan smartphone Samsung.
3.7 Jenis dan Sumber Data
3.7.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data kuantitatif, adalah data yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang
diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
2.
Data Kualitatif, adalah data yang diperoleh berupa keterangan atau informasi secara tertulis.
Universitas Sumatera Utara
34
3.7.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan kuesioner.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian
ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Angketkuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden Sugiyono, 2008: 199.
2. Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera
Utara dan data yang diperoleh dari buku – buku, jurnal, majalah, serta situs internet.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi
dari pengukurannya. Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
35
tersebut adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara di luar sampel yaitu sebesar 30 responden.
3.9.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program software SPSS 16.00,
setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan r tabel dengan α = 0,05 dengan kriteria
sebagai berikut: 1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut valid. 2. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut tidak valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas
diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel
dengan ketentuan df = N-2 30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka angka yang diperoleh = 0.361.
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 P1
0,363 0,361
Valid 2
P2 0,407
0,361 Valid
3 P3
0,421 0,361
Valid 4
P4 0,427
0,361 Valid
5 P5
0,479 0,361
Valid 6
P6 0,472
0,361 Valid
7 P7
0,491 0,361
Valid 8
P8 0,517
0,361 Valid
9 P9
0,517 0,361
Valid 10
P10 0,419
0,361 Valid
Universitas Sumatera Utara
36
11 P11
0,514 0,361
Valid 12
P12 0,613
0,361 Valid
13 P13
0,688 0,361
Valid 14
P14 0,543
0,361 Valid
15 P15
0,570 0,361
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan
pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program software SPSS 16.00.
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r-
alpha
positif atau lebih besar dari r-
tabel
, maka pernyataan realibel. 2. Jika r-
alpha
negatif atau lebih kecil dari r-
tabel
, maka pernyataan tidak realibel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.853 15
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 0,05 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,853 dan
menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 maka pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
37
reliabel, ini berarti 0,853 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden
untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
histogram, pendekatan grafik, pendekatan kolmogrov – semirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 0,05 maka jika
Asymp.Sig 2-tailed diatas nilai signifikansi 5 0,05 artinya variabel
residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
38
2. Uji Heteroksedastisitas
Uji heteroksedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual
pengamatan yang lain. Jika varians residual di satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian pada hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas citra merek X
1
, reputasi perusahaan X
2
, terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16.00 agar hasil yang
diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana : Y = Keputusan Konsumen
a = konstanta b1-b2 = Koefisien regresi
X
1
= Citra merek X
2
= Reputasi perusahaan e = Variabel Pengganggu Standard error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikasi secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
39
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
3.10.4 Uji Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik akan digunakan untuk menganalisis kelanjutan data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pegaruh variabel bebas yaitu citra merek X
1
, reputasi perusahaan X
2
secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Bentuk
pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dari variabel bebas yaitu X
1
citra merek, X
2
reputasi perusahaan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y.
b. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dari
variabel bebas yaitu X
1
citra merek, X
2
reputasi perusahaan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1 Ho diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5 2 Ho ditolak jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5
2. Uji Signifikasi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
40
a. Ho : b1, artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variable bebas X
1
citra merek, X
2
reputasi perusahaan, terhadap variable terikat keputusan pembelian Y.
b. Ha : b1, artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variable bebas X
1
citra merek, X
2
reputasi perusahaan, terhadap variable terikat keputusan pembelian Y.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2 Ho ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.5 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan variabel – variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas X
1
dan X
2
adalah besar terhadap variabel bebas Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi. Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari Korea Selatan ke
Beijing, Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional yang sekarang ini.
Kata Samsung berarti tiga bintang di Korea. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di berbagai bagian
dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan.
Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull 1910-1987 berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong
datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong
sekarang Ingyo-dong. Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah
Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee
mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol.
Universitas Sumatera Utara
42
Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an,
Samsung Group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-
Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah
satu set televisi hitam-putih. Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat
telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards. Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan menjadi pusat
manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan lebih dari 800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung
Electronics Co, Ltd pada 1980-an. Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi
dalam penelitian dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri elektronik global. Pada tahun 1982,
Samsung membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985,
samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996.
Secara total, Samsung telah menginvestasikan 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal
terbesar di Amerika Serikat. Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari 9 miliar.
Universitas Sumatera Utara
43
Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari
dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan
Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia. Pada
tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali Sungkyunkwan University foundation.
Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar.
Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham Renault Samsung 80,1 persen dimiliki oleh
Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries KAI, hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung
Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company. Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun
1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia membuat panel
layar liquid-crystal. Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang
Universitas Sumatera Utara
44
stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan.
Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan
sekarang peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel
terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat. Keberhasilan Samsung sebagai sebuah penyedia teknologi terus
berkembang melalui delapan puluhan seperti Samsung Electronics telah bergabung dengan Samsung Semikonduktor dan Telekomunikasi. Dengan cara ini
diaspal menuju terus kuat di pasar internasional dengan produk teknologi tinggi yang akan menjadi pokok di setiap rumah. Perkembangan ini berlanjut saat
dekade berikutnya sebagai Samsung terus melampaui batas dan restrukturisasi rencana bisnis untuk mengakomodasi adegan global. Mengadopsi bentuk baru
manajemen terbukti menjadi perpindahan yang bijaksana bagi perusahaan sebagai produk berjalan mereka pada daftar harus top-have dalam berbagai bidang
mereka. TV-LCD, tabung gambar, printer Samsung dan produk teknologi tinggi lainnya akuisisi menjadi terkenal karena mereka berkualitas tinggi. Ketika
Samsung berkelana ke industri LCD pada tahun 1993, menjadi yang terbaik di dunia.
Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas inilah yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik untuk seluruh
dunia. Ini berlaku sebuah Berhenti Line sistem dimana setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa produk ditemukan kurang lancar.
Universitas Sumatera Utara
45
Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagai operator terbaik di dunia itu teknologi. Its tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih
mengupayakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses besar dalam pembuatan.
4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi
Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan. Visi ini merupakan inti dari komitmen Samsung untuk memimpin inovasi dalam teknologi,
produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan aspirasi Samsung dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang
penuh dengan pengalaman digital yang lebih kaya. Karena menyadari tanggung jawab Samsung sebagai pemimpin kreatif bagi masyarakat dunia,
kami juga mengabdikan upaya dan sumber daya kami untuk menawarkan nilai-nilai baru kepada industri dan pelanggan sekaligus memenuhi nilai-nilai
bersama dari karyawan dan mitra Samsung. Di Samsung Electronics, Samsung ingin menciptakan masa depan yang menarik dan menjanjikan bagi
semua. Sebagai panduan untuk pemahaman umum dan sasaran yang terukur,
serangkaian sasaran spesifik telah dimasukkan dalam visi Samsung. Pada 2020, Samsung berusaha mencapai penjualan tahunan sebesar USD 400 miliar
dengan menempatkan nilai merek keseluruhan Samsung Electronics di antara 5 besar dunia. Tiga pilar strategis utama yang kini menjadi bagian dari
budaya, operasi bisnis, dan manajemen Samsung menguraikan berbagai
Universitas Sumatera Utara
46
prakarsa pengarah bagi sasaran ini: Kreativitas, Kemitraan, dan Orang- orang Hebat.
Samsung bangga karena menghasilkan berbagai produk terbaik di dunia melalui keunggulan operasional dan keberanian inovasi. Karena ingin
mendalami berbagai bidang bisnis baru termasuk perawatan kesehatan dan bioteknologi, maka kami termotivasi dengan berbagai tantangan baru dan
kesempatan yang menanti di depan. Samsung Electronics akan terus mengembangkan kapasitas baru dan pengalaman atas dasar prestasinya saat
ini untuk meningkatkan daya saing dan riwayat inovasinya.
2. Misi
Untuk mengilhami dunia dengan teknologi, produk dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhdap masa
depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial.
3. Tujuan Perusahaan
a. Sasaran Kuantitatif, USD 400 miliar dalam penjualan, secara umum No.1 dalam industry TI global dan masuk dalam lima teratas di dunia.
b. Sasaran Kualitatif, perusahaan inovatif, perusahaan terhormat, sepuluh tempat kerja terbaik di dunia, pemimpin kreatif dalam membangun pasar
baru, korporasi global yang menarik talenta terbaik dunia.
Universitas Sumatera Utara
47
4.1.2 Logo Perusahaan
Sumber: www.samsung.com
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 71 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Presentase
Pria 33
40 Wanita
48 60
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada Table 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah wanita dengan presentase sebesar 60 dan pria sebesar 40.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
Presentase
21 Tahun 10
12 22 Tahun
20 25
23 Tahun 24
30 24 Tahun
16 20
25 Tahun 7
8 26 Tahun
4 5
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas umur dari responden adalah 21 tahun sebesar 12, 22 tahun sebesar 25, 23 tahun sebesar 30, 24 tahun
sebesar 20, 25 tahun sebesar 8 dan 26 tahun sebesar 5.
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek,
Reputasi Perusahaan dan Keputusan Pembelian Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek X
1
No. STS
TS S
SS TOTAL
F F
F F
F
1 2
2,5 7
8,5 47
58 25
31 81
100 2
1 1,2
38 47
42 51,8
81 100
3 8
9,8 42
51,8 31
38,4 81
100 4
3 3,8
39 48,1
39 48,1
81 100
5 13
16,1 57
70,3 11
13,6 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 31 responden
menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memiliki penampilan fisik produk yang menarik, 58 menyatakan setuju, 8,5 menyatakan tidak
setuju, dan 2,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
49
2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 51,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memberi manfaat
fungsional, 47 menyatakan setuju, 1,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 38,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memberi kesan emosi
positif, 51,8 menyatakan setuju, 9,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 48,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung mudah untuk di ingat,
48,1 menyatakan setuju, 3,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju smartphone Samsung memiliki keunggulan yang
membedakan dari produk lain, 70,3 menyatakan setuju, 16,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Reputasi Perusahaan X
2
No. STS
TS S
SS TOTAL
F F
F F
F
1 14
17,3 54
66,7 13
16 81
100 2
20 24,7
45 55,6
16 19,7
81 100
3 12
14,8 58
71,6 11
13,6 81
100 4
13 16
56 69,2
12 14,8
81 100
5 12
14,8 58
71,6 11
13,6 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
50
1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 16 menyatakan sangat setuju Samsung sering mendapat penghargaan, 66,7 responden menyatakan
setuju, 17,3 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 19,7 responden menyatakan sangat setuju terhadap konsumen percaya pada perusahaan
Samsung, 55,6 responden menyatakan setuju, 24,7 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju terhadap Samsung memiliki karyawan yang
berkualitas dan mampu mempertahankannya, 71,6 responden menyatakan setuju, 14,8 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 14,8 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Samsung memiliki budaya perusahaan yang baik, 69,2 responden menyatakan setuju, 16 responden menyatakan tidak
setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 5. Pada pernyataan kelima, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Samsung memiliki tata kelola perusahaan yang baik, 71,6 responden menyatakan setuju, 14,8 responden menyatakan
tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan
Pembelian Y No.
STS TS
S SS
TOTAL F
F F
F F
1 49
60,5 32
39,5 81
100 2
7 8,6
54 66,7
20 24,7
81 100
3 10
12,4 47
58 24
29,6 81
100 4
5 6,2
54 66,7
22 27,1
81 100
5 4
4,9 55
68 22
27,1 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 39,5 menyatakan
sangat setuju konsumen menyadari kebutuhan akan smartphone, 60,5 responden menyatakan setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju dan 0
responden menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 24,7 responden
menyatakan sangat setuju konsumen melakukan pencarian informasi smartphone
, 66,7 responden menyatakan setuju, 8,6 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 29,6 responden menyatakan sangat setuju konsumen melakukan evaluasi dari berbagai
informasi yang diterima, 58 responden menyatakan setuju, 12,4 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 27,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa konsumen membeli produk dengan pilihan
atau alternative yang terbaik, 66,7 responden menyatakan setuju, 6,2 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju.
Universitas Sumatera Utara
52
5. Pada pernyataan kelima, dari 81 responden, sebanyak 27,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa konsumen mengambil keputusan secara sadar,
rasional, obyektif dan terencana, 68 responden menyatakan setuju, 4,9 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni
distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat
seperti Gambar 4.2, dan Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
53
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Gambar 4.2 Pengujuan Normalitas Histogram
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
54
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.
2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih
Universitas Sumatera Utara
55
kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan
dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S.
Tabel 4.6 Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 81
Normal Parameters
a
Mean 16.1604938
Std. Deviation 1.36994550
Most Extreme Differences Absolute
.078 Positive
.062 Negative
-.078 Kolmogorov-Smirnov Z
.701 Asymp. Sig. 2-tailed
.710 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,710, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 0.05. dengan kata lain variabel
tersebut berdistribusi normal. 4.3.2
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
Universitas Sumatera Utara
56
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Analisis Grafik
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Gambar 4.4 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Analisis Statistik
Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.7 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3.053
2.166 1.166
.043 Citra_Merek
.614 .047
.054 .048
.983 Reputasi_Perusahaan
.193 .038
.294 .034
.235 a. Dependent Variable: PRE_2
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat PRE_2. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 jadi
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 4.4
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari citra merek X
1
dan reputasi perusahaan X
2
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y.
Tabel 4.8
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Reputasi_Perus
ahaan, Citra_Merek
a
. Enter a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Universitas Sumatera Utara
58
Berdasarkan Tabel 4.8 Variabel Enteredremoved
b
menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut:
Tabel 4.9 Analisis Linier Berganda
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95 Confidence Interval for B B
Std. Error Beta
Lower Bound Upper Bound
1 Constant 3.053
1.649 1.851 .068
-.230 6.336
Citra_Merek .614
.088 .599 6.952 .000
.438 .789
Reputasi_Perusahaan .193
.083 .200 2.325 .023
.028 .358
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 maka persamaan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = 3,053+ 0,614 X
1
+ 0,193 X
2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Konstanta a = 3,053, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel
citra merek X
1
, dan reputasi perusahaan X
2
= 0, maka keputusan pembelian = 3,053.
2. Koefisien X
1
b
1
= 0,614 , ini berarti bahwa variabel citra merek X
1
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, atau dengan kata lain jika citra merek X
1
ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,614. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel citra merek dengan keputusan pembelian, semakin meningkat citra merek maka akan semakin meningkat pula keputusan
pembelian terhadap smartphone Samsung.
Universitas Sumatera Utara
59
3. Koefisien X
2
b
2
= 0,193
, ini berarti bahwa variabel reputasi perusahaan X
2
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika reputasi perusahaan X
2
ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,193. Koefesien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara variabel reputasi perusahaan dengan keputusan pembelian, semakin meningkat reputasi perusahaan maka akan
semakin meningkat pula keputusan pembelian terhadap smartphone Samsung.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
pengujiannya adalah: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α= 5
Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5
Hasil pengujian adalah: Tingkat kesalahan α = 5 0,05 dan derajat kebebasan df = n-k
n = jumlah sampel, n = 81 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3
Derajat kebebasan degree of freedom df =n-k = 81-3 = 78
Universitas Sumatera Utara
60
Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,05
78 = 1,990
Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95 Confidence Interval for B B
Std. Error Beta
Lower Bound Upper Bound
1 Constant 3.053
1.649 1.851 .068
-.230 6.336
Citra_Merek .614
.088 .599 6.952 .000
.438 .789
Reputasi_Perusahaan .193
.083 .200 2.325 .023
.028 .358
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Citra Merek X
1
Nilai t
hitung
variabel citra merek adalah 6,952 dan nilai t
tabel
1,990 maka t
hitung
t
tabel
6,952 1,1990 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap
keputusan pembelian. Artinya, jika variabel citra merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,614.
2. Variabel Reputasi Perusahaan X
2
Nilai t
hitung
variabel reputasi perusahaan adalah 2,325 dan nilai t
tabel
1,990 maka t
hitung
t
tabel
2,325 1,990 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel reputasi perusahaan berpengaruh positif dan signifikan 0,023 0,05 secara
parsial terhadap keputusan pembelian. Artinya, jika variabel reputasi perusahaan ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat
sebesar 0,193
Universitas Sumatera Utara
61
4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α= 5
Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 81 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 3 – 1 = 2
2. df penyebut = 81 – 3 = 78 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5 = F
0,05
2, 78 = 3,113
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
150.140 2
75.070 33.891
.000
a
Residual 172.774
78 2.215
Total 322.914
80 a. Predictors: Constant, Reputasi_Perusahaan, Citra_Merek
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F
hitung
pada kolom F yakni sebesar 33,891 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai
F
tabel
yakni 3,113 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F
hitung
F
tabel
33,891 3,113. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas
citra merek, dan reputasi perusahaan secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian.
4.6 Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.682
a
.465 .451
1.48830 a. Predictors: Constant, Reputasi_Perusahaan, Citra_Merek
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. R = 0,682 berarti hubungan antara variabel citra merek X
1
, dan reputasi perusahaan X
2
terhadap keputusan pembelian Y sebesar 68,2. Artinya hubungannya kuat.
2. Nilai R Square sebesar 0,465 berarti 46,5 variabel keputusan pembelian Y dapat dijelaskan oleh variabel citra merek X
1
, dan reputasi perusahaan X
2
. Sedangkan sisanya 53,5 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari
nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,488. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.7 Pembahasan