Skala Pengukuran Variabel Metode Pengumpulan Data Pengujian Koefisien Determinasi R

31 5. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana. Sumber: Susanto dan Wijanarko 2004, Kuncoro, et al., 2009, Kotler Armstrong 2001, diolah

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel citra merek, reputasi perusahaan dan keputusan pembelian konsumen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skala yang digunakan adalah skala Likert, untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Ginting dan Situmorang, 2008:121. Dalam penelitian ini, untuk mengukur setiap variabel digunakan skala Likert 1 sampai 4, Pengukuran skala Likert ini dilakukan dengan penilaian seperti yang tampak pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No. Pernyataaan Skor 1. Sangat Setuju SS 4 2. Setuju S 3 3. Tidak Setuju TS 2 4. Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Kuncoro 2009:178

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian Kuncoro, 2009: 118. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang Universitas Sumatera Utara 32 menggunakan smartphone Samsung di fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara selama waktu penelitian.

3.6.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008: 116. Kriteria responden atau sampel yang akan dipilih adalah mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara yang menggunakan smartphone Samsung. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dimana menurut sugiyono 2008: 85 merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan untuk sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai dengan karakteristik yang ada. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Supramono Supramono, 2003: 65. � = � ∝ 2 �� � 2 Keterangan: n = Jumlah sampel � ∝ 2 = N ilai standar normal yang jumlahnya tergantung α Bila α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila α = 0,01 maka Z = 1,96 p = proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Universitas Sumatera Utara 33 q = 1 – p proporsi populasi yang tidak sesuai karakteristik d = penyimpangan yang ditolerir 10 Dalam menentukan p, peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang dari populasi, 9 orang atau 30 diantaranya memiliki karakteristik yang sesuai, maka dapat ditentukan p = 0,3 sehingga jumlah sampel menjadi: � = 1,96 2 0,30,7 0,1 2 n = 80,67 = 81 orang Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 80,67 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 81 orang. Alasan dalam penelitian ini menggunakan metode sampling ini yaitu menjelaskan tentang siapa subyek yang cocok akan dijadikan sampel, tidak semua mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara menggunakan smartphone dan tidak semua menggunakan smartphone Samsung.

3.7 Jenis dan Sumber Data

3.7.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data kuantitatif, adalah data yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. 2. Data Kualitatif, adalah data yang diperoleh berupa keterangan atau informasi secara tertulis. Universitas Sumatera Utara 34

3.7.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan kuesioner. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Angketkuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden Sugiyono, 2008: 199. 2. Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara dan data yang diperoleh dari buku – buku, jurnal, majalah, serta situs internet.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas Universitas Sumatera Utara 35 tersebut adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara di luar sampel yaitu sebesar 30 responden.

3.9.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program software SPSS 16.00, setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan r tabel dengan α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut valid. 2. Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut tidak valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Tabel 3.3 Uji Validitas No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 P1 0,363 0,361 Valid 2 P2 0,407 0,361 Valid 3 P3 0,421 0,361 Valid 4 P4 0,427 0,361 Valid 5 P5 0,479 0,361 Valid 6 P6 0,472 0,361 Valid 7 P7 0,491 0,361 Valid 8 P8 0,517 0,361 Valid 9 P9 0,517 0,361 Valid 10 P10 0,419 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara 36 11 P11 0,514 0,361 Valid 12 P12 0,613 0,361 Valid 13 P13 0,688 0,361 Valid 14 P14 0,543 0,361 Valid 15 P15 0,570 0,361 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program software SPSS 16.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r- alpha positif atau lebih besar dari r- tabel , maka pernyataan realibel. 2. Jika r- alpha negatif atau lebih kecil dari r- tabel , maka pernyataan tidak realibel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .853 15 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 0,05 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,853 dan menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 maka pertanyaan Universitas Sumatera Utara 37 reliabel, ini berarti 0,853 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, pendekatan kolmogrov – semirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 0,05 maka jika Asymp.Sig 2-tailed diatas nilai signifikansi 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 38

2. Uji Heteroksedastisitas

Uji heteroksedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual di satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian pada hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas citra merek X 1 , reputasi perusahaan X 2 , terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana : Y = Keputusan Konsumen a = konstanta b1-b2 = Koefisien regresi X 1 = Citra merek X 2 = Reputasi perusahaan e = Variabel Pengganggu Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikasi secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara 39 Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.10.4 Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik akan digunakan untuk menganalisis kelanjutan data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pegaruh variabel bebas yaitu citra merek X 1 , reputasi perusahaan X 2 secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas yaitu X 1 citra merek, X 2 reputasi perusahaan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. b. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas yaitu X 1 citra merek, X 2 reputasi perusahaan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1 Ho diterima jika t- hitung t- tabel pada α = 5 2 Ho ditolak jika t- hitung t- tabel pada α = 5

2. Uji Signifikasi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 40 a. Ho : b1, artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 citra merek, X 2 reputasi perusahaan, terhadap variable terikat keputusan pembelian Y. b. Ha : b1, artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variable bebas X 1 citra merek, X 2 reputasi perusahaan, terhadap variable terikat keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

3.10.5 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan variabel – variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel bebas Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi. Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari Korea Selatan ke Beijing, Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional yang sekarang ini. Kata Samsung berarti tiga bintang di Korea. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan. Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull 1910-1987 berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong sekarang Ingyo-dong. Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol. Universitas Sumatera Utara 42 Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro- Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah satu set televisi hitam-putih. Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards. Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan lebih dari 800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada 1980-an. Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara total, Samsung telah menginvestasikan 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika Serikat. Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari 9 miliar. Universitas Sumatera Utara 43 Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia. Pada tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali Sungkyunkwan University foundation. Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar. Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham Renault Samsung 80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries KAI, hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company. Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia membuat panel layar liquid-crystal. Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang Universitas Sumatera Utara 44 stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat. Keberhasilan Samsung sebagai sebuah penyedia teknologi terus berkembang melalui delapan puluhan seperti Samsung Electronics telah bergabung dengan Samsung Semikonduktor dan Telekomunikasi. Dengan cara ini diaspal menuju terus kuat di pasar internasional dengan produk teknologi tinggi yang akan menjadi pokok di setiap rumah. Perkembangan ini berlanjut saat dekade berikutnya sebagai Samsung terus melampaui batas dan restrukturisasi rencana bisnis untuk mengakomodasi adegan global. Mengadopsi bentuk baru manajemen terbukti menjadi perpindahan yang bijaksana bagi perusahaan sebagai produk berjalan mereka pada daftar harus top-have dalam berbagai bidang mereka. TV-LCD, tabung gambar, printer Samsung dan produk teknologi tinggi lainnya akuisisi menjadi terkenal karena mereka berkualitas tinggi. Ketika Samsung berkelana ke industri LCD pada tahun 1993, menjadi yang terbaik di dunia. Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas inilah yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik untuk seluruh dunia. Ini berlaku sebuah Berhenti Line sistem dimana setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa produk ditemukan kurang lancar. Universitas Sumatera Utara 45 Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagai operator terbaik di dunia itu teknologi. Its tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses besar dalam pembuatan.

4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi

Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan. Visi ini merupakan inti dari komitmen Samsung untuk memimpin inovasi dalam teknologi, produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan aspirasi Samsung dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan pengalaman digital yang lebih kaya. Karena menyadari tanggung jawab Samsung sebagai pemimpin kreatif bagi masyarakat dunia, kami juga mengabdikan upaya dan sumber daya kami untuk menawarkan nilai-nilai baru kepada industri dan pelanggan sekaligus memenuhi nilai-nilai bersama dari karyawan dan mitra Samsung. Di Samsung Electronics, Samsung ingin menciptakan masa depan yang menarik dan menjanjikan bagi semua. Sebagai panduan untuk pemahaman umum dan sasaran yang terukur, serangkaian sasaran spesifik telah dimasukkan dalam visi Samsung. Pada 2020, Samsung berusaha mencapai penjualan tahunan sebesar USD 400 miliar dengan menempatkan nilai merek keseluruhan Samsung Electronics di antara 5 besar dunia. Tiga pilar strategis utama yang kini menjadi bagian dari budaya, operasi bisnis, dan manajemen Samsung menguraikan berbagai Universitas Sumatera Utara 46 prakarsa pengarah bagi sasaran ini: Kreativitas, Kemitraan, dan Orang- orang Hebat. Samsung bangga karena menghasilkan berbagai produk terbaik di dunia melalui keunggulan operasional dan keberanian inovasi. Karena ingin mendalami berbagai bidang bisnis baru termasuk perawatan kesehatan dan bioteknologi, maka kami termotivasi dengan berbagai tantangan baru dan kesempatan yang menanti di depan. Samsung Electronics akan terus mengembangkan kapasitas baru dan pengalaman atas dasar prestasinya saat ini untuk meningkatkan daya saing dan riwayat inovasinya.

2. Misi

Untuk mengilhami dunia dengan teknologi, produk dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhdap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial.

3. Tujuan Perusahaan

a. Sasaran Kuantitatif, USD 400 miliar dalam penjualan, secara umum No.1 dalam industry TI global dan masuk dalam lima teratas di dunia. b. Sasaran Kualitatif, perusahaan inovatif, perusahaan terhormat, sepuluh tempat kerja terbaik di dunia, pemimpin kreatif dalam membangun pasar baru, korporasi global yang menarik talenta terbaik dunia. Universitas Sumatera Utara 47

4.1.2 Logo Perusahaan

Sumber: www.samsung.com Gambar 4.1 Logo Perusahaan

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 71 orang, di distribusikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Pria 33 40 Wanita 48 60 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Table 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah wanita dengan presentase sebesar 60 dan pria sebesar 40. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah Presentase 21 Tahun 10 12 22 Tahun 20 25 23 Tahun 24 30 24 Tahun 16 20 25 Tahun 7 8 26 Tahun 4 5 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas umur dari responden adalah 21 tahun sebesar 12, 22 tahun sebesar 25, 23 tahun sebesar 30, 24 tahun sebesar 20, 25 tahun sebesar 8 dan 26 tahun sebesar 5.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek,

Reputasi Perusahaan dan Keputusan Pembelian Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek X 1 No. STS TS S SS TOTAL F F F F F 1 2 2,5 7 8,5 47 58 25 31 81 100 2 1 1,2 38 47 42 51,8 81 100 3 8 9,8 42 51,8 31 38,4 81 100 4 3 3,8 39 48,1 39 48,1 81 100 5 13 16,1 57 70,3 11 13,6 81 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 31 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memiliki penampilan fisik produk yang menarik, 58 menyatakan setuju, 8,5 menyatakan tidak setuju, dan 2,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Universitas Sumatera Utara 49 2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 51,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memberi manfaat fungsional, 47 menyatakan setuju, 1,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 38,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung memberi kesan emosi positif, 51,8 menyatakan setuju, 9,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 48,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa smartphone Samsung mudah untuk di ingat, 48,1 menyatakan setuju, 3,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju smartphone Samsung memiliki keunggulan yang membedakan dari produk lain, 70,3 menyatakan setuju, 16,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Reputasi Perusahaan X 2 No. STS TS S SS TOTAL F F F F F 1 14 17,3 54 66,7 13 16 81 100 2 20 24,7 45 55,6 16 19,7 81 100 3 12 14,8 58 71,6 11 13,6 81 100 4 13 16 56 69,2 12 14,8 81 100 5 12 14,8 58 71,6 11 13,6 81 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa: Universitas Sumatera Utara 50 1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 16 menyatakan sangat setuju Samsung sering mendapat penghargaan, 66,7 responden menyatakan setuju, 17,3 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 19,7 responden menyatakan sangat setuju terhadap konsumen percaya pada perusahaan Samsung, 55,6 responden menyatakan setuju, 24,7 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju terhadap Samsung memiliki karyawan yang berkualitas dan mampu mempertahankannya, 71,6 responden menyatakan setuju, 14,8 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 14,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Samsung memiliki budaya perusahaan yang baik, 69,2 responden menyatakan setuju, 16 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 5. Pada pernyataan kelima, dari 81 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Samsung memiliki tata kelola perusahaan yang baik, 71,6 responden menyatakan setuju, 14,8 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Y No. STS TS S SS TOTAL F F F F F 1 49 60,5 32 39,5 81 100 2 7 8,6 54 66,7 20 24,7 81 100 3 10 12,4 47 58 24 29,6 81 100 4 5 6,2 54 66,7 22 27,1 81 100 5 4 4,9 55 68 22 27,1 81 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden, sebanyak 39,5 menyatakan sangat setuju konsumen menyadari kebutuhan akan smartphone, 60,5 responden menyatakan setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, sebanyak 24,7 responden menyatakan sangat setuju konsumen melakukan pencarian informasi smartphone , 66,7 responden menyatakan setuju, 8,6 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 29,6 responden menyatakan sangat setuju konsumen melakukan evaluasi dari berbagai informasi yang diterima, 58 responden menyatakan setuju, 12,4 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden, sebanyak 27,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa konsumen membeli produk dengan pilihan atau alternative yang terbaik, 66,7 responden menyatakan setuju, 6,2 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 52 5. Pada pernyataan kelima, dari 81 responden, sebanyak 27,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa konsumen mengambil keputusan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana, 68 responden menyatakan setuju, 4,9 responden menyatakan tidak setuju dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2, dan Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara 53 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.2 Pengujuan Normalitas Histogram Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 54 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih Universitas Sumatera Utara 55 kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.6 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 81 Normal Parameters a Mean 16.1604938 Std. Deviation 1.36994550 Most Extreme Differences Absolute .078 Positive .062 Negative -.078 Kolmogorov-Smirnov Z .701 Asymp. Sig. 2-tailed .710 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,710, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 0.05. dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, Universitas Sumatera Utara 56 sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Analisis Grafik Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.4 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Analisis Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.053 2.166 1.166 .043 Citra_Merek .614 .047 .054 .048 .983 Reputasi_Perusahaan .193 .038 .294 .034 .235 a. Dependent Variable: PRE_2 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat PRE_2. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 4.4 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari citra merek X 1 dan reputasi perusahaan X 2 terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Tabel 4.8 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Reputasi_Perus ahaan, Citra_Merek a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Universitas Sumatera Utara 58 Berdasarkan Tabel 4.8 Variabel Enteredremoved b menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut: Tabel 4.9 Analisis Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 3.053 1.649 1.851 .068 -.230 6.336 Citra_Merek .614 .088 .599 6.952 .000 .438 .789 Reputasi_Perusahaan .193 .083 .200 2.325 .023 .028 .358 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.9 maka persamaan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah: Y = 3,053+ 0,614 X 1 + 0,193 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Konstanta a = 3,053, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel

citra merek X 1 , dan reputasi perusahaan X 2 = 0, maka keputusan pembelian = 3,053.

2. Koefisien X

1 b 1 = 0,614 , ini berarti bahwa variabel citra merek X 1 berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, atau dengan kata lain jika citra merek X 1 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,614. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel citra merek dengan keputusan pembelian, semakin meningkat citra merek maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian terhadap smartphone Samsung. Universitas Sumatera Utara 59

3. Koefisien X

2 b 2 = 0,193 , ini berarti bahwa variabel reputasi perusahaan X 2 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika reputasi perusahaan X 2 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,193. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel reputasi perusahaan dengan keputusan pembelian, semakin meningkat reputasi perusahaan maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian terhadap smartphone Samsung.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α= 5 Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5 Hasil pengujian adalah: Tingkat kesalahan α = 5 0,05 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 81 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 Derajat kebebasan degree of freedom df =n-k = 81-3 = 78 Universitas Sumatera Utara 60 Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 78 = 1,990 Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 3.053 1.649 1.851 .068 -.230 6.336 Citra_Merek .614 .088 .599 6.952 .000 .438 .789 Reputasi_Perusahaan .193 .083 .200 2.325 .023 .028 .358 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Citra Merek X 1 Nilai t hitung variabel citra merek adalah 6,952 dan nilai t tabel 1,990 maka t hitung t tabel 6,952 1,1990 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap keputusan pembelian. Artinya, jika variabel citra merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,614. 2. Variabel Reputasi Perusahaan X 2 Nilai t hitung variabel reputasi perusahaan adalah 2,325 dan nilai t tabel 1,990 maka t hitung t tabel 2,325 1,990 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel reputasi perusahaan berpengaruh positif dan signifikan 0,023 0,05 secara parsial terhadap keputusan pembelian. Artinya, jika variabel reputasi perusahaan ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,193 Universitas Sumatera Utara 61

4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k Keterangan : n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 81 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 3 – 1 = 2 2. df penyebut = 81 – 3 = 78 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5 = F 0,05 2, 78 = 3,113 Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 150.140 2 75.070 33.891 .000 a Residual 172.774 78 2.215 Total 322.914 80 a. Predictors: Constant, Reputasi_Perusahaan, Citra_Merek b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 33,891 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai F tabel yakni 3,113 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 33,891 3,113. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas citra merek, dan reputasi perusahaan secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian.

4.6 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .682 a .465 .451 1.48830 a. Predictors: Constant, Reputasi_Perusahaan, Citra_Merek b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. R = 0,682 berarti hubungan antara variabel citra merek X 1 , dan reputasi perusahaan X 2 terhadap keputusan pembelian Y sebesar 68,2. Artinya hubungannya kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0,465 berarti 46,5 variabel keputusan pembelian Y dapat dijelaskan oleh variabel citra merek X 1 , dan reputasi perusahaan X 2 . Sedangkan sisanya 53,5 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,488. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.7 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

0 32 117

Analisis Pengaruh Citra Merek dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu IM3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 40 105

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

1 15 117

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

0 0 10

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

0 0 2

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

0 0 10

I. Petunjuk Pengisian - Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran - Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 10