11
dimana dokterlah yang secara efektif sering bertindak untuk melakukan permintaan.
2. Demand Menurut Model Grossman Model Grossman mengasumsikan bahwa masing-masing individu
melakukan penelitian manfaat dan pengeluaran untuk kesehatan yang diperbandingkan dengan pengeluaran untuk komoditi lainnya dalam rangka
memutuskan status kesehatannya yang optimal. Dalam hal ini konsumen diasumsikan mempunyai pengetahuan tentang status kesehatannya sendiri, tingkat
depresiasi status kesehatannya dan fungsi produksi yang mengaitkan antara perbaikan kesehatan dengan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan. Dengan kata
lain pasien mempunyai peranan yang benar dalam membentuk demand pelayanan kesehatan.
2.2 Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Demand terhadap Pelayanan
Kesehatan
Menurut Mills dan Gilson dikutip oleh Yenni 2005, ada beberapa faktor yang mempengaruhi demand, yaitu :
1. Ada hubungan antara tingginya pendapatan dengan besarnya permintaan akan pelayanan kesehatan.
2. Harga beperan dalam menentukan demand terhadap pelayanan kesehatan. 3. Sulitnya pelayanan kesehatan dicapai secara fisik akan menurunkan demand
terhadap pelayanan kesehatan. 4. Kemajuan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan sangat
berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk meminta pelayanan dari pemberi jasa tertentu.
Universitas Sumatera Utara
12
Andersen dan Anderson membuat 7 tujuh kategori model penggunaan pelayanan kesehatan, yaitu :
1. Model Demografi kependudukan Dalam model ini variabel-variabel yang dipakai adalah umur, jenis
kelamin, status perkawinan, dan besar nya keluarga. Variabel-variabel ini digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator fisiologis yang berbeda umur
dan jenis kelamin, dan juga siklus hidup status perkawinan dan besarnya keluarga, dengan asumsi bahwa perbedaan derajat kesehatan, derajat kesakitan
dan penggunaan pelayanan kesehatan sedikit banyaknya berhubungan dengan variabel diatas.
2. Model-Model Struktur Sosial Social Structure Models Di dalam model ini tipe variabel-variabel yang dipakai adalah pendidikan,
pekerjaan, dan kebangsaan. Variabel-variabel ini mencerminkan keadaan sosial dari individu atas keluarga di dalam masyarakat. Model ini didasarkan pada
asumsi bahwa orang-orang dengan latar belakang, struktur sosial tertentu akan menggunakan pelayanan kesehatan dengan cara tertentu pula.
3. Model-Model Sumber Keluarga Family Social Models Dalam model ini tipe variabel-variabel yang dipakai adalah ukuran dari
sikap dan keyakinan individu. Variabel-variabel sosio-psikologis pada umumnya terdiri dari empat kategori, yaitu: pengertian kerentanan terhadap penyakit,
pengertian keseluruhan dari pada penyakit, keuntungan yang diharapkan dari pengambilan tindakan menghadapi penyakit, serta kesiapan tindakan individu.
Universitas Sumatera Utara
13
4. Model-Model Sumber Keluarga Family Resource Models Dalam model ini variabel-variabel yang dipakai adalah pendapatan
keluarga, cakupan asuransi keluarga dan pihak-pihak yang membiayai pelayanan kesehatan keluarga dan sebagainya. Model ini menekankan kesanggupan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan bagi anggotanya. 5. Model-Model Sumber Daya Masyarakat Community Resource Models
Pada model ini tipe variabel yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan, ketercapaian dari pelayanan kesehatan yang tersedia serta sumber-
sumber di dalam masyarakat. Model ini menggambarkan suplai ekonomi yang berfokus pada ketersediaan sumber-sumber kesehatan pada masyarakat setempat.
6. Model-Model Organisasi Organization Models Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pencerminan perbedaan
bentuk-bentuk sistem pelayanan kesehatan. Biasanya variabel yang di gunakan adalah gaya praktek pengobatan, sifat dari pelayanan tersebut, letak dari
pelayanan kesehatan, dan petugas yang pertama kali kontak dengan pasien. 7. Model Sistem Kesehatan Health System Models
Model ini mengintegrasikan keenam model ke dalam model yang lebih sempurna. Dengan demikian apabila hendak dilakukan analisa terhadap
penggunaan pelayanan kesehatan oleh masyarakat, maka harus diperhitungkan juga keenam model diatas Notoatmodjo 2007.
Menurut Dever yang dikutip oleh siska 2001, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan atau permintaan pelayanan kesehatan adalah:
Universitas Sumatera Utara
14
1. Faktor Sosial Psikologis a. Persepsi masyarakat dalam pelayanan kesehatan
Persepsi atau tanggapan masyarakat terhadap pelaynan kesehatan tersebut akan mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan.
b. Keyakinan dalam pelayanan kesehatan keyakinan yang ada pada masyarakat akan mempengaruhi seseorang
dalam bertindak, termasuk dalam menggunakan pelayanan kesehatan 2. Faktor Organisasi
a. Ketersediaan sumber daya Yaitu sumber daya yang mencukupi baik dari segi kuantitas dan kualitas,
sangat mempengaruhi penggunaaan pelayanan kesehatan. Suatu sumber daya tersedia apabila sumber daya itu ada atau bisa didapat tanpa
mempertimbangkan sulit ataupun mudah penggunaannya. Suatu pelayanan hanya bisa digunakan apabila jasa tersebut tersedia.
b. Keterjangkauan Lokasi Berkaitan dengan keterjangkauan tempat dan waktu. Keterjangkauan
tempat di ukur dengan jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan. Peningkatan akses yang dipengaruhi oleh berkurangnya jarak,
waktu, ataupun biaya tempuh mungkn mengakibatkan peningkatan pemakayan pelayanan yang berhubungan dengan keluhan-keluhan
penyakit ringan.
Universitas Sumatera Utara
15
c. Sarana dan Prasarana kelengkapan peralatan atau fasilitas yang mendukung pelayanan
kesehatan mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan tersebut. 3. Faktor yang berhubungan dengan konsumen
Tingkat kesakitan atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen berhubungan langsung dengan penggunaan atau permintan pelayanan
kesehatan. Kebutuhan terdiri atas kebutuhan yang dirasakan perceived need dan diagnosa klinis evaluted need. Perceived need ini dipengaruhi oleh:
a. Faktor sosio demografi, yang terdiri dari umur, jenis kelamin, ras, bangsa, status perkawinan atau jumlah keluarga, dan status sosial
ekonomi. b. Faktor sosio psikologis, yang terdiri dari persepsi sakit, gejala keyakinan
terhadap rawan medis atau dokter. c. Faktor epidemiologis, yang terdiri dari mortalitas, morbilitas, morbiditas
dan faktor resiko. 4. Faktor yang berhubungan dengan petugas kesehatan
a. Faktor ekonomi Konsumen tidak sepenuhnya memiliki prepensi yang cukup akan
pelayanan yang akan diterima, sehingga mereka menyerahkan hal ini sepenuhnya ke tangan provider.
b. Karakteristik dari petugas kesehatan atau provider Yaitu tipe pelayanan kesehatan, sikap petugas, keahlian petugas, serta
fasilitas yang dimiliki pelayanan kesehatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut Rafael yang di kutip oleh Azhari 2002, ada delapan faktor yang mempengaruhi demand pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Faktor Demografi Jumlah, penyebaran, kepadatan, pertumbuhan, struktur, umur, dan rasio
jenis kelamin adalah variabel yang mempengaruhi tingkat demand pelayanan kesehatan. Di antara variabel diatas, jumlah dan penyebaran penduduk adalah
yang terpenting. 2. Faktor Ekonomi
Tingkat pendapatan seseorang berhubungan kuat dengan demand pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, jika biaya pelayanan meningkat biasanya
diseratai dengan penurunan demand terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Pada fasilitas pelayanan pemerintah, dimana faktor biaya biasa dapat diabaikan,
variabel “waktu menunggu” pelayanan adalah variabel “biaya” yang menghubungkan antara supply dan demand.
3. Faktor Sosial Budaya Dua faktor utama adalah tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat
akan pelayanan kesehatan modern tingkat pengetahuan mereka akan adanyaketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekelilingnya.
4. Status Kesehatan Bila status kesehatan menurun biasanya disertai dengan penurunan
demand terhadap pelayanan. Namun demikian, pada masyarakat lapisan ekonomi
rendah hubungan diatas tidak begitu kuat dibanding lapisan sosial ekonomi atas.
Universitas Sumatera Utara
17
5. Aksesibilitas Aksesibilitas terhadap pelayanan adalah derajat kemudahan dicapai orang
fungsi faktor lain, seperti jarak tempuh dan waktu yang terbuang untuk pergi ke fasilitas, biaya, kendala sosial, budaya terhadap pelayanan kesehatan modern atau
keramahan pelayanan kesehatan. 6. Availabilitas
Availabilitas pelayanan kesehatan berbanding lurus dengan tingkat demand
terhadap pelayanan. Bila fasilitas kesehatan cukup tersedia, biasanya demand akan timbul.
7. Produktivitas Sumber Daya Semakin tinggi produktivitas suatu pelayanan, semakin baik kepuasan
masyarakat, akan semakin tinggi demand terhadap pelayanan tersebut. 8. Teknologi Kesehatan
Semakin canggih teknologi yang ditawarkan biasanya diikuti dengan meningkatnya demand terhadap pelayanan kesehatan, walaupun teknologi
tersebut hanya sedikit berkonstribusi terhadap perbaikan status kesehatan.
2.3 Pengertian Puskesmas